B - 14

919 117 17
                                    

Setelah berceloteh panjang lebar tentang teman-teman sekolahnya, perhatian Haechan kemudian teralihkan pada parsel buah apel yang ada di atas meja di antara kursi Jaehyun dan Iwan.

"Eh.. itu bukannya buah apel kesukaannya Bunda ya?" tanya Haechan. Dia memiringkan kepalanya sambil menunjuk ke arah parsel buah tersebut.

"Oh ya?" Jaehyun bertanya balik. Wajahnya pura-pura terkejut mendengar penuturan Haechan.

Iya, Jaehyun sedang bersandiwara saat ini. Dia masih mengingat dengan jelas apa yang disukai dan apa yang tidak disukai oleh Dinda. Dia sengaja membawakan jenis apel yang disukai oleh wanita itu karena dia tahu hari ini Dinda akan datang lagi untuk menjaga Hendery.

"Iya kok.. Iya kan Bang?" Haechan menoleh ke arah Hendery untuk meminta back up.

Hendery menganggukkan kepalanya.

"Iya A... Abang juga baru sadar...."

"Siapa yang bawain Bang ? Temen-temen Abang ?" tanya Haechan lagi.

Hendery menggelengkan kepalanya.

"Uncle Jay yang bawa....." jawab Hendery.

Haechan lantas menatap Jaehyun dengan tatapan takjub.

"Woaaaahhh !!!!" ujar Haechan sambil bertepuk tangan.

"Uncle nih peramal ya ? Apa tukang sulap ? Kok Uncle tahu buah kesukaan Bunda sih ?"

Jaehyun tertawa geli.

"Uncle bukan peramal, Haechan. Apalagi tukang sulap. Kebetulan, Uncle juga suka dengan buah apel itu. Tadi, waktu Uncle beli untuk persediaan Uncle, Uncle sekalian beli untuk Hendery supaya dia cepat sembuh. Kandungan antioksidan di buah apel itu bagus loh buat proses penyembuhan...."

Haechan mengangguk-anggukkan kepalanya sambil meletakkan jari telunjuknya di dagu.

"Pantesan..... Orang kalo sakit dibawain buah apel. Aa juga kalo sakit disuruh makan apel sama Bunda.... Eh, enggak juga sih. Bunda nggak sakit tapi tiap pagi makan buah apel.... Ahhh.... Aa jadi pusing....."

Hendery dan Jaehyun terkekeh bersama melihat kelakukan Haechan.

"Abang mau foto ah terus kirim ke Bunda, pasti Bunda seneng deh"

"Iya bener Bang... Bunda kan bucinnya Granny Smith" timpal Haechan lagi.

"Emang Aa tahu artinya bucin itu apa ?" tanya Hendery saat mendengar perumpaan sang adik yang tidak tepat itu. Ia penasaran apa definisi bucin menurut Haechan.

"Bucin tuh artinya suka banget..... Kata Uncle Iwan sih kayak gitu, bang.... Daddy bucin sama Bunda, artinya Daddy suka banget sama Bunda. Abang bucin anime artinya abang wibu, eh maksudnya artinya Abang suka banget sama anime. " Haechan menjelaskan dengan serius.

Hendery tersenyum geli dan menggelengkan kepalanya. Ia pun melanjutkan niatnya tadi untuk mengirim pesan kepada Dinda.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bentala (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang