Seorang pria muda berwajah tampan dengan lesung di pipinya menyodorkan sebuah Ipad kepada Johnny yang saat ini juga sedang membaca materi dari Ipadnya sendiri. Mereka berdua kini tengah berada di dalam pesawat menuju Jogja.
"Kak, coba cek yang ini dulu sebentar" ucap pria berlesung pipi itu.
Johnny meletakan Ipadnya sendiri dan beralih pada Ipad yang di berikan oleh seketaris pribadinya itu.
Barsena
Pria muda berusia dua puluh delapan tahun yang sudah sekitar tiga tahun terakhir ini menjadi seketarisnya. Meski baru tiga tahun menjabat sebagai seketaris pribadi, tapi Barsena sesungguhnya sudah bekerja untuk Johnny sejak sepuluh tahun lalu. Barsena memulai karirnya di kantor Johnny sebagai seorang cleaning service dan dengan prestasi juga reputasi yang Barsena punya, dalam sepuluh tahun ia bisa mendapatkan posisi paling dekat dengan sang atasan.
"Oke... kerja bagus Barsena..... Kau selalu bisa diandalkan. Thank you Sen," Johnny mengembalikan Ipad Barsena kepada pemiliknya.
"Kak.." panggil Barsena hati-hati.
"Kenapa?" tanya Johnny
Alih-alih memanggil Johnny dengan panggilan formal, Johnny meminta Barsena untuk memanggilnya dengan sebutan kakak saja karena usia Barsena yang tidak jauh dengan adik sepupu Johnny.
"Kudengar Mr Jay akan berinvestasi lagi dengan kita di sektor lain?"
Kepala Johnny terangguk sebagai bentuk pembenaraan atas pertanyaan Barsena. Barsena juga ikut mengangguk kemudian memilih untuk bertanya lagi. Meski begitu Johny menangkap ekpresi khawatir di wajah Barsena.
"Kenapa?'
"Tidak"
"Ada apa?" ulang Johnny
"Aku hanya merasa aneh saja. Dia tiba-tiba datang dan langsung saja terlibat banyak hal dengan perusahaan kita. Meskipun kebetulan, tapi rasanya terlalu janggal sampai ia tahu tentang tim design kita yang tidak menggunakan desain sendiri. Kita saja bahkan tak tahu soal itu...."
"Lalu menurutmu, apa dia akan melakukan sesuatu yang buruk padaku ?"
Barsena menggeleng, "Aku tidak tahu, Kak. Hanya saja ini semua terasa mengganjal untukku. Apalagi...." Barsena menjeda kalimatnya.
"Apa lagi apa ?"
Barsena menggelengkan kepalanya.
"Akan aku sampaikan nanti kalau aku sudah yakin betul Kak..."
Johnny mengangguk. "Kalau memang kerja sama ini membuat kau kau gelisah sekali, cari tahu saja tentangnya. Aku tidak masalah. Lagi pula bukannya hal bagus jika kita tau siapa investor kita?"
"..."
"Cari tahu saja. Kamu mendapatkan izinku. Tapi tetap lakukan dengan diam-diam. Jangan sampai dia merasa tak nyaman dan terganggu. Oke?"
"Baik, Kak...."
💚
"Ada apa?" Tanya Jaehyun saat mendengar suara ketukan pintu dan suara dari Alex kemudian disusul dengan kedatangan pria itu di ruangannya.
"Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan, Mr Jay.."
Jaehyun mengangguk. "Tunggu saya di rooftop saja. Belikan juga saya satu kaleng kopi dingin...."
"Yes, Sir..." jawab Alex kemudian undur diri dari hadapan Jaehyun.
Jaehyun melepaskan jas juga dasinya kemudian mengantungi ponselnya sebelum keluar dari ruanganya sendiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/325071199-288-k36644.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bentala (Sudah Terbit)
FanfictionCerita tentang cita, cinta dan luka Beberapa part di unpublish untuk kepentingan penerbitan Highest rank : #1 in huanghendery (06112022) #1 in leehaechan (06112022) #1 in cita (06112022) #1 in johnnysuh (25112022) #4 in doyoung (1122022) #2 in doyou...