B - 23

1.6K 183 75
                                    

Warning :
A lot of Harsh words
3100 words









Dimas, Haechan dan Iwan sedang bermain uno di ruang tengah rumah kontrakan Dimas. Selama berada di Bandung, Dimas memang memilih untuk mengontrak sebuah rumah di salah satu cluster perumahan dekat rumah sakit dibandingkan kos, menyewa apartement atau tinggal di mess khusus yang disediakan rumah sakit. Salah satu alasannya adalah supaya ia bisa menerima tamu-tamu di rumahnya yang biasanya berisik contohnya seperti saat ini.

"Uncle, kenapa sih Aa disuruh main ke Bandung sama Bunda? Kan Aa belum waktunya liburan..." tanya Haechan.

"Uncle Dimas kan lagi sakit. Katanya kangen sama Aa. Makanya Bunda minta Aa supaya ke Bandung biar bisa jagain Uncle Dimas. Iya kan Uncle Dim?"

Dimas menganggukkan kepalanya membenarkan ucapan Iwan.

"Iya A.... Memangnya Aa nggak kangen sama Uncle? Aa nggak kasihan Uncle sakit sendirian di sini ?"

"Kangen sih, tapi kan besok Aa masih sekolah. Kalau Aa kebanyakan nggak masuknya, terus Aa jadinya nggak naik kelas, gimana dong Uncle? Nanti Aa diledekin terus sama Injun, Icung sama Lele gara-gara tinggal kelas...."

Dimas mengusak kepala Haechan. "Naik kelas dong pasti. Aa kan pinter.."

"Karena sekolahnya Aa punya Daddy juga ya Uncle?"

Dimas dan Iwan tersenyum geli mendengar ucapan Haechan.

"Ya, pokoknya Aa pasti naik kok.."

"Heum.... Ya udah deh... Aa juga sebenarnya seneng sih main sama Uncle di Bandung.... Nggak apa-apa deh pake acara bolos sekolah...." Lanjut Haechan di susul dengan tawa gelinya.

💚

Dinda memasukkan langsung mobilnya ke dalam garasi agar tak lagi merepotkan orang untuk memasukan mobilnya. Toh, ia sudah tidak akan pergi kemana-mana.

Tadi di pos satpam ia sempat melihat supir pribadi Johnny yang artinya sang suami pasti sudah kembali.

Dengan sedikit bergegas, Dinda pun masuk ke dalam rumah.

"Dad... Sayang..." panggil Dinda namun tak ada sahutan apapun.

Ia melangkahkan kakinya untuk naik ke lantai dua menuju ke kamar utama. Ia membuka pintu kamar dan meski temaram ia bisa melihat suaminya yang duduk di ujung kasur.

"Hei, Dad.. Kamu udah pulang? Kok gelap-gelapan gini.." Tanya Dinda.

Namun Johnny tak memberikan jawaban apapun. Dia hanya duduk diam di tempatnya. Mengira suaminya sedang sibuk dengan pekerjaan, Dinda lantas meletakkan tasnya kemudian melepaskan blazer yang ia pakai.

"Oh iya, Dad.... Aa lagi main ke rumah Dimas di Bandung.... Dimas kangen Aa katanya..." Lanjut Dinda sambil berjalan untuk menyalakan lampu kamar.

"Aa ada di Bandung memang karena Dimas kangen Aa atau biar kamu lebih leluasa ketemu sama Jay?" tanya Johnny sinis.

Dinda menegakkan tubuhnya lalu perlahan memutarnya supaya bisa berhadapan langsung dengan Johnny.

Dinda terkesiap saat Johnny melemparkan banyak foto-foto ke lantai kamarnya. Dari sana Dinda dapat melihat bahwa Johnny pasti sudah mengetahui tentang hubungannya dengan Jaehyun.

"Dad..... Aku..... Aku bisa jelasin semuanya.." ucap Dinda sambil memungut foto-foto yang dilemparkan oleh Johnny ke lantai. Entah siapa yang mengambilnya lalu memberikan foto-foto itu pada Johnny. Dinda tidak mau memikirkan hal itu. Yang paling penting sekarang adalah bagaimana dia menjelaskan situasinya pada Johnny.

Bentala (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang