B - 18

951 116 12
                                    

Berita kecelakaan yang dialami oleh Hendery di New York ternyata menjadi perhatian sendiri untuk para awak media yang ada di Indonesia. Hal itu bisa terlihat dari banyaknya wartawan yang turut menemui keluarga Suh di bandara, sepulangnya mereka dari New York.

Selain karena Hendery merupakan pewaris utama dari kerajaan bisnis keluarga Suh, Hendery juga cukup dikenal oleh kalangan anak muda milenial. Terbukti jelas, bagaimana pamor keluarga tersebut. Tidak kalah dengan jajaran artis, pejabat pemerintahan maupun politikus ternama di negara ini.

Di saat-saat seperti ini, Johnny memilih untuk menghindar. Sehebat-hebatnya dia dalam bekerja, wartawan sebenarnya adalah musuhnya. Ia tak suka melakukan wawancara terbuka seperti itu. Kalau bukan karena reputasi majalah Forbes, Johnny juga sebenarnya enggan untuk memenuhi permintaan menjadi tulisan utama majalah tersebut sekaligus menjadi cover nya.

Dia masih bisa menerima permintaan untuk wawancara asalkan tidak beramai-ramai seperti ini.. Masih ingat bukan bagaimana paniknya Johnny saat live di akun Hendery kemarin?

Karena itu, untuk saat ini, Johnny memilih untuk membiarkan Dinda saja yang berubah menjadi konsultan humas pribadinya. Biar Dinda saja yang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para wartawan. Berbeda dengan dirinya yang bergelut di dunia bisnis, Dinda yang dulu mengambil jurusan komunikasi saat kuliah tentu saja menganggap hal seperti ini mudah untuk dilakukan.


Skill bicara di depan umum yang dimiliki oleh Dinda sudah tidak perlu diragukan lagi. Mungkin kalau tak menikah dengan dirinya, Dinda sudah ikut menjadi bagian dari para wartawan tersebut atau justru meniti karier menjadi juru bicara kepresidenan.


"Daddy.. Kenapa banyak wartawan sih?"

"Uncle dan Aunty wartawan mau tahu juga soal kabarnya Abang, A" jawab Johnny.

"Tapi Aa nggak suka dikerumunin wartawan kayak gini, Dad.... Silau, mata Aa sakit.." keluh Haechan.

Iwan yang juga sudah paham bagaimana tidak sukanya Haechan dengan blitz-blitz kamera yang sangat banyak itu pun segera berdiri menutupi Haechan.


Haechan ini termasuk spesies aneh

Dia suka sekali mengunggah outfit of the day di media sosialnya. Ingin punya fans banyak seperti Uncle Dimas dan Abang Dery, tapi tidak suka berada di tengah-tengah kerumunan orang, apalagi menjadi spotlight seperti ini.

"Sama, A. Daddy juga nggak suka. Udah... kita diem-diem aja di sini. Biar Bunda yang jawab pertanyaan Uncle sama Aunty wartawan." lanjut Johnny lagi menanggapi keluhan Haechan.


💚


Seminggu tak masuk sekolah membuat Hendery cukup memiliki banyak tugas untuk diselesaikan. Sebagai penebusan rasa bersalah karena sudah membuat Hendery sampai dirawat di rumah sakit, ke enam teman-teman satu gengnya bergantian membantu Hendery untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya yang menumpuk.

Kali ini giliran teman Hendery yang berasal dari Thailand. Nama lengkapnya Chittaphon Leechaiyapornkul. Sulit untuk dieja bukan ? Apalagi saat ditulis ke dalam aksara Thailand asli. Migrain Hendery langsung kumat menghafalkan cara menulis nama temannya yang satu itu.

Untung saja Chittaphon Leechaiyapornkul membuat nama panggilan yang mudah diingat oleh teman-temannya.

Ten

Singkat, padat dan mudah bukan ?

Alasan dia memilih nama itu karena menurutnya, Ten merupakan angka kesempurnaan. Sama seperti dirinya yang sempurna,menurut penilaiannya sendiri.


Bentala (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang