Jaehyun tak melepas pandangannya dari wajah tenang Hendery yang saat ini terlelap di atas brankar. Ia sudah dipindahkan ke ruangan VVIP setelah sempat mendapatkan operasi ringan untuk cedera yang dia alami.
Pada bagian kepala Hendery terdapat perban yang menutupi luka bekas jahitan. Sedangkan di bagian pundak sampai lengan Hendery juga terdapat beberapa luka lebam. Meski begitu Hendery masih terlihat sangat tampan bak pangeran dari negeri dongeng.
"Kata Dokter dia sudah melewati masa kritisnya. Hanya belum siuman saja."
"Bagaimana hal ini bisa terjadi?"
"Dari informasi yang saya dapatkan dari informan Hendery, Hendery kebetulan sedang ada kegiatan belajar di luar kelas. Lalu ada beberapa temannya yang bercanda dengan membawakan dia seekor katak yang masih hidup. Hendery lalu naik ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindar, namun ternyata pijakan Hendery kurang kokoh jadinya dia terjatuh dan kepalanya membentur sebuah pot. Saya juga sudah mengecek ulang kebenaran dari pernyataan informan tersebut."
Jaehyun menghela napas panjang setelah mendengarkan penjelasan dari Sekretaris pribadinya itu.
"Apa selama ini dia mendapatkan perundungan di kelas?"
Sekretaris pribadi Jaehyun itu sontak menggelengkan kepalanya.
"Tidak, Mr Jay. Saya sudah memastikan hal itu. Ini benar-benar murni hanya kecelakaan karena bercanda yang berlebihan. Mereka tahu bahwasanya Hendery memiliki phobia dengan katak tapi tidak tahu kalau Hendery akan bereaksi seperti itu. Mereka juga ada di sini sepanjang Hendery dioperasi. Kebetulan mereka semua juga adalah teman main Hendery. Sama-sama anak perantauan. Tapi seandainya Mr Jay mau saya mengurus mereka dan orang tuanya, akan saya lakukan."
Jaehyun dengan wajah datarnya menggelengkan kepalanya.
"Sepertinya untuk saat ini, hal itu tidak perlu dilakukan. Kita lihat dulu bagaimana perkembangan kondisinya setelah siuman nanti. Dia juga pasti tidak ingin sampai teman-temannya itu jadi terlibat masalah. Yang paling penting mereka mengakui kesalahan mereka dan menyesalinya"
"Dari pihak sekolah pun sebenarnya sudah memberikan hukuman berupa skorsing selama tiga hari untuk mereka. Tapi, Nyonya Suh meminta agar skors ditangguhkan dengan pertimbangan sebentar lagi mereka akan melaksanakan ujian. Nyonya Suh mengenal dengan baik teman-teman Hendery itu dan dia yakin kalau mereka tak benar-benar berniat ingin mencelakai Hendery. "
Jaehyun mengangguk. "Kalau begitu, kita juga tidak perlu melakukan tindakan apapun. Cukup awasi saja mereka dari jauh...."
Sektetaris pribadi Jaehyun itu menganggukkan kepalanya.
"Baik Mr Jay. Mengenai penerbangan Tuan dan Nyonya Suh dari Indonesia, saya sudah memastikan kalau penerbangan mereka akan tertunda satu hari seperti permintaan anda..."
Jaehyun mengangguk lagi. "Kerja yang bagus. Tapi tetap pastikan Dinda dalam keadaan baik-baik saja."
Sekretaris pribadi Jaehyun itu balas mengangguk tanda dia paham dengan segala perintah Jaehyun.
"Mr Jay, karena saat ini kita sedang berada di rumah sakit. Apa tidak sebaiknya kita melakukan tes DNA saja?"
Dengan mata yang masih terus menatap Hendery, Jaehyun menggelengkan kepalanya.
"Tidak... Jangan. Jangan lakukan apapun. Saya tidak akan melakukan tes DNA tanpa izin darinya. "
"Baik, Mr Jay. Kalau begitu, ada lagi yang bisa saya lakukan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/325071199-288-k36644.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bentala (Sudah Terbit)
FanfictionCerita tentang cita, cinta dan luka Beberapa part di unpublish untuk kepentingan penerbitan Highest rank : #1 in huanghendery (06112022) #1 in leehaechan (06112022) #1 in cita (06112022) #1 in johnnysuh (25112022) #4 in doyoung (1122022) #2 in doyou...