Dimas baru menginjakkan kakinya di kediaman kakaknya pada pukul delapan pagi. Tidak seperti perkiraan Iwan sebelumnya, sepuluh menit sebelum Dimas tiba, Haechan sudah tampak rapi dengan pakaian pilihannya sendiri. Sudah sangat siap untuk pergi memulai boys time nya bersama dengan Dimas, tentu saja dalam pengawalan Iwan.
Sayangnya, begitu tiba di rumah, Dimas justru memberikan kabar yang tidak menyenangkan. Karena alasan maintenance, ternyata Dufan hari ini harus ditutup. Dimas menyarankan untuk mengunjungi tempat yang lain saja, seperti Jungle Land atau Trans Studio. Tapi Haechan menolak. Dia sudah membayangkan akan menghabiskan hari sabtunya untuk mencoba semua wahana baru yang ada di Dunia Fantasi.
Haechan sampai merengek meminta Dinda untuk menghubungi pengelola Dufan supaya membuka taman bermain itu khusus untuk Haechan. Tapi tentu saja hal itu tidak mungkin untuk dilakukan. Maintenance direncanakan berlangsung seminggu penuh.
Rengekan Haechan tidak berakhir sampai tanpa sengaja, Dimas menyebut tentang Universal Studio di Singapura yang sukses membuatnya langsung mendapatkan tatapan maut dari sang Kakak.
"IYA!!!! AA MAU !!!! KITA KESANA SAJA !!!!" Teriak Haechan sambil melompat-lompat kegirangan.
Dinda menggelengkan kepalanya. Menolak ide yang tercetus dari mulut Dimas.
"No Aa !!! Bunda ijinin pergi main tapi nggak sejauh itu...."
"Aahhh..Bunda... Aa mau ke sana... Mau foto-foto di depan tulisan Universal Studio itu....."
"Kan Aa baru sembuh sakit.... Udah pernah foto-foto juga di sana... Ngapain foto-foto lagi sih ?"
"Kan foto di sana waktu Aa baru lulus SD, Bun.... Sekarang kan Aa udah kelas tiga SMP. Udah tambah keren. Aa mau foto outfit of the day di sana. Supaya feed instagram nya Aa makin estetik, Bun...."
"Mau foto-foto outfit of the day di rumah Eyang Kakung sama Eyang Putri juga bisa, A.... Udah... Ke vila aja sana kalian berdua...."
Haechan pun memulai drama ngambeknya dengan menyentak-nyentakkan kaki dan mendongakkan lehernya sambil merengek.
"Enggak mau ke vila Bundaaaa... Aa mau ke Universal Studio aja.... Aa juga belum pernah masuk ke aquarium nya..... Bunda kan udah janji kalau hari ini Aa boleh main"
Dinda menghembuskan napas sedikit kasar.
"Bunda memang janji, tapi nggak sampai ke Universal Studio juga dong A. Udah beda negara itu.... Mending ke Trans Studio Bandung terus mampir ke vila Eyang...."
"Enggak mau ah Bun !!!! Kan bulan kemarin baru aja ke sana... Lagian Eyang Kakung sama Eyang Putri lagi di Paris. Siapa yang nemenin di vila nanti ? Pokoknya Aa mau ke Universal Studio !!!" Sentakan Haechan semakin kuat saja. Hingga Dinda perlu memegangi leher putra bungsunya agar tidak terkilir.
"Ya udah sih Teh... Cuma ke Singapura ini.... Dua jam udah nyampe.... Jauhan ke Bandung... Mana weekend gini.... Pasti macet..." ucap Dimas.
Kalau tidak ada putranya di sana, kepala Dimas pasti sudah benjol di tangan Dinda. Tapi tentu saja Dinda tak akan menberi contoh perbuatan kasar sekecil apapun kepada anak-anaknya.
"Bundaaaaa...." rengek Haechan.
"Ya udah.... Berhenti ngambeknya. Dengerin Bunda dulu...."
Dengan cepat Haechan menegakkan kepalanya lalu menatap sang bunda dengan pandangan mata berbinar-binar karena kegirangan.Siapa yang sanggup menolak tatapan seperti itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bentala (Sudah Terbit)
FanfictionCerita tentang cita, cinta dan luka Beberapa part di unpublish untuk kepentingan penerbitan Highest rank : #1 in huanghendery (06112022) #1 in leehaechan (06112022) #1 in cita (06112022) #1 in johnnysuh (25112022) #4 in doyoung (1122022) #2 in doyou...