Cerita tentang cita, cinta dan luka
Beberapa part di unpublish untuk kepentingan penerbitan
Highest rank :
#1 in huanghendery (06112022)
#1 in leehaechan (06112022)
#1 in cita (06112022)
#1 in johnnysuh (25112022)
#4 in doyoung (1122022)
#2 in doyou...
Dinda melepaskan plaster penurun demam dari kening Haechan kemudian menempelkan plester yang baru dengan hati-hati supaya Haechan tidak terbangun. Ini tentu saja bukan pertama kalinya sang bungsu jatuh sakit. Tapi tetap saja Dinda tak pernah terbiasa dengan itu. Rasa khawatir yang berlebihan terus saja muncul dalam diri Dinda. Sudah sejak kecil Haechan dinyatakan bermasalah dengan imunnya.
Haechan tiba-tiba terbatuk dan Dinda cepat-cepat mengusap lembut dada anaknya. Mencoba mengurangi sakit yang dirasakan oleh sang anak.
"Sakit banget ya A ? Kita ke rumah sakit aja yuk nak.." ajak Dinda sambil berbisik di telinga Haechan.
Haechan menggelengkan kepalanya. Dinda tahu betapa bencinya anak itu dengan yang namanya rumah sakit karena sejak mengenal dunia, anak itu terlalu sering dibawa ke sana.
Tangan Dinda lantas mengusap surai hitam sang anak kemudian mengecup dalam-dalam kepala putranya itu. Membuat bibir Dinda juga turut merasakan suhu tubuh Haechan yang panas. Di saat-saat seperti ini rasa sedihnya bertambah berkali-kali lipat. Suaminya sedang tidak berada di rumah. Anak sulungnya berada jauh dari jangkauannya. Dan sekarang si kecil yang berada dekat dengannya pun jatuh sakit.
Seketika saja, ia merasa menjadi ibu yang sama sekali tidak berguna. Seolah tak ada satupun hal yang bisa dia lakukan dengan benar.
Seolah tahu bahwa perasaan sang istri saat ini sedang mengharu biru, pesan dari Johnny tiba-tiba saja masuk ke ponsel Dinda.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dinda mengusap wajahnya. Sudah ada cairan bening yang mengambang di pelupuk matanya saat berbalas pesan dengan Johnny. Di dunia ini tidak ada hal yang menakutkan untuk Dinda. Ia selalu merasa bisa bertahan dalam banyak hal. Sesulit apapun itu. Dinda selalu merasa kalau dia tetap bisa menemukan kebahagiaan dari hal-hal tersulit sekalipun.
Masa lalunya....
Kehidupan awal dalam pernikahannya...
Hanya saja, semua ketegaran dan keteguhan hati yang Dinda miliki itu tak berlaku jika sudah tentang kedua putranya.