Di kantor, Jungkook tengah mengerjakan beberapa dokumen dengan gairah yang kurang semangat pada biasanya. Ia merasakan malas dan lesuh secara bersamaan selama tiga hari belakangan ini. Dimana, istrinya Eunha masih mendiami hingga detik ini perkara kejadian beberapa hari kemarin sampai membuat keduanya meregang karena permasalahan yang tak berunjung.
Bukan, Jungkook tidak memikirkan dan berniat menghindari sang istri namun ia butuh rileksasi pikirannya untuk tetap berfikir positif dan meyakinkan diri. Yang seharusnya, ia tak juga menyalahkan Eunha atas tindakan prilakunya kepada Jaeyan yang menurut Jungkook tidak patut di anggap lebih. Apalagi, sudah jelas bahwa Jaeyan terlihat masih belum bisa melupakan istrinya itu.
"Arrkh!" geram Jungkook berdisis karena rasa kesal yang tak kunjung padam ketika mengingat istrinya dan sang mantan.
"Sialan! Kalo begini caranya, hubungan kita bakal regang banget buat ke depan. Satu kerikil debu masuk tanpa permisi, dan itu jangan sampai jadi awal kehancuran." gumam Jungkook pada dirinya sendiri sembari mengusap wajahnya kasar karena frustasi.
Di atas meja kerjanya, Jungkook melihat foto figura pernikahannya dengan Eunha yang terlihat sangat bahagia di hari tersebut. Jungkook ambil dan memandangi figura itu, seketika rasa amarah dan kesalnya bisa di toleransi menjadi setengah kelegaan dalam hatinya. Meyakinkan bahwa sebuah pernikahan adalah awal kehidupan yang di tempuh oleh dua insan yang saling mengeratkan satu sama lain terlepas dari masalah-masalah yang terjadi di hadapan mereka.
Tok! Tok!
Ruangan Jungkook diketuk oleh sang seketaris yang berada di luar hingga menyadarkan Jungkook ke realitanya.
Lelaki itu mempersilahkannya masuk setelah ia taruh lagi figura itu ditempatnya meja kerja yang selalu menjadi sumber semangat dan gairahnya.
Seketaris itu memberi salam, "Maaf Tuan. Ada yang ingin menemui Tuan Raden, sekarang."
Jungkook menautkan halisnya, "Siapa?"
"Berpakaian Formal, kata beliau dia Pak Suga dari Perusahaan Wiratama." ungkapnya seketaris pria kepercayaan lelaki itu bernama Fian.
Jungkook agak mengherankan ketika Suga lelaki dari satu komplek perumahan ingin menemuinya hari ini. Apakah ada hal penting?
"Dipersilahkan masuk ke ruangan saya, dan buatkan dua cangkir teh hangat Fian." intruksi Jungkook di patuhi oleh lelaki manis nan tampan itu.
Dua menit kemudian pintu ruangan itu terbuka menampilkan Suga yang tersenyum tipis ketika melihat Jungkook ada disana. Mereka berjabat tangan dan Jungkook menyambut sangat ramah serta hangat. Walau ada rasa heran tumben sekali Suga ingin menemuinya di kantor tanpa membuat janji atau bertukar pesan dahulu sebelum menentukan pertemuan.
"Wih, Bang Suga. Tumben kemari bang, ada apa?" tanya Jungkook akrab.
Suga terkekeh mencairkan suasana. Orang di depannya ini memang seperti dirinya yang langsung tepat bertanya tanpa berbasa-basi.
"Mungkin kedatangan, gue kesini bikin lu agak kaget aja sama herankan?" yang di angguki oleh Jungkook. Mereka berbicara selayaknya teman dekat yang memang mengenal dengan baik di komplek yang sama.
"Iya gitu sih bang, makanya tumben banget gak biasanya. Lo kesini bang pasti ada maksud kan? Karena gue tahu lu orangnya kaya gimana, gak bakal cuma main-main aja sampe ajakin gue nongkrong sama udut di kantin kantor. Pasti ada sesuatu yang penting sampe lu dateng kemari temui gue." ujar Jungkook berhasil membuat Suga menjadi menyengir lebar.
Suga mengangguk, "Gue ada obrolan yang mungkin bakal ada sisi terbuka gue sama lo tentang permasalahan yang gue alami."
Jungkook mendilik mencerna pernyataan Suga. "Permasalahan? Di perusahaan lu ada masalah bang?"
![](https://img.wattpad.com/cover/203936230-288-k500524.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Complex Family So Cute (BangChin)🏡
Humor•[Slow Up]• BangChin Area ft. Txt and Other Cast🍁 💜🍁 Silahkan yang mau mampir buat kehiburan atau kejenuhan kalian semua terutama Navi's. Tidak mengandung War ataupun selebihnya🤗 Maaf apabila ada kesalahan kata penulis maupun penjelasan. Terima...