21* Gak Sengaja Ke Senggol

295 27 3
                                    

Hari ini Yuna lagi mau ketempat teman-teman Linenya nongkrong sendirian kesana, padahal Jimin udah mau nawarin buat anterin dia naik motor tapi seketika panggilan masuk dari sekolah tempat Jimin kerja memanggil. Yang katanya jam segini mau adain rapat penting sama kepsek tentang ujian akhir, murid-murid yang mau keluar dan peserta didik baru tahun sekarang.

Yuna memilih gak usah di anterin, lagian gak bakal lama ini buat nongkrong. Itung-itung silahturahmi sama temen-temen. Jimin cuma bisa mengangguk dengan raut wajah kecewa karena gak bisa mengantar, lantaran kerjaanya jadi guru yang sekarang lagi sibuknya masukin nilai dan mendata ulang untuk ujian anak didiknya.

"Yun, gimana suami kamu kabarnya? Di anterin sama dia gak kesini?" tanya wanita berkuncir satu sambil memangku sang anak gadis kecil.

"Alhamdulillah atuh si Aa mah baik. Eh, si Aa lagi sibuk sekarang ini mah banyak kerjaan jadi guru makanya gak bisa anter." Jawab Yuna.

"Yah, padahal pengen ketemu sekalian silahturahmi. Iya sih sekarang pada mendata buat anak didik baru." kata salah satu wanita yang lagi menyuapi anaknya makan.

Disini, Yuna merasa hanya dia yang gak bawa anak seorang saat yang lainnya pada punya. Liat hal kaya gitu seketika membuat Yuna menjadi sedikit gak mood buat bertemu sama mereka. Raga wanita itu memang ada disana tapi pikirannya aja yang entah kemana.

"Eh Yun. Udah ngisi belum kamu?" tanya temannya tiba-tiba.

Yuna menggeleng kepala kaku seberusaha mungkin kasih senyuman terbaik, "Ngisi apaan? Udah kali ah ama laki mah."

"Ish kamu mah sok pura-pura gak tahu."

"Itu loh perutmu," katanya sambil menunjuk perut Yuna.

Yuna ketawa, "Oalah. Superman si Aa yang bodas mah udah atuh. Kewalahan banget aku teh."

Langsung aja mereka kompak nutupin telinga anak-anaknya. Emang gak tahu tempat si Yuni ini, mulutnya main lempeng mulu dah. Sebab dia sendiri lagi pemanasan dahulu sebelum nanti bakal gak mood buat ngobrol lebih lanjut gitu.

"Ish serius beneran. Udah ngisi belum kamu?" tanya Fita lagi.

Yuna menghembuskan nafas lesuh, "Belum. Tapi doain aja semoga di kasih kepercayaan sama yang di atas."

Semuanya mengangguk dan mengaminkan, "Padahal umur pernikahan kalian udah mau ke satu tahun setengah bulan lho Yun."

"Iya, masih belum ada tanda-tanda saat ini? Udah periksa kesehatankan kalian berdua?" Imbuh Mira.

Yuna mengangguk cepat, "Udah waktu itu. Alhamdulillahnya di kita gak ada apa-apa masih di beri kesehatan. Cuma yah, emang masih belum di kasih mungkin. Nunggu waktu yang tepat kali."

"Tapi suami kamu gak pernah kan nanya-nanyain terus tentang pengen banget punya anak akhir-akhir ini?" tanya Lussy.

Yuna berfikir, "Kalo soal pembahasan tentang pengen cepet-cepet, pasti mau banget. Tapi Aa Jimin pengertian orangnya, sabar dia dan percaya sama yang di atas kalo di kasih yaudah di syukuri banget."

Lussy tersenyum bangga, "Suami kamu pengertian banget Yun. Dia sabar orangnya, mau nunggu tanpa mikir cari wanita lain."

"Hush, Aa Jimin gak gitu yah. Dia beda," jawab Yuna tegas.

"Yelah Sans ae Yun, aku bercanda kok. Tepikal pria setia tuh laki." kekeh Lussy di ikuti Fita mengangguk.

"Jangan di dengerin si Lussy mah, emang gitu tanpa mikir perasaan orang." kata Mira.

"Yeh mahmud! Wong guanya juga canda, udah ketebak si Jimin gak bakal cari wanita lain, sebab Yuna nomer satu di hatinya." kata Lussy mencairakan dengan gombal.

Complex Family So Cute (BangChin)🏡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang