25* Ribetnya Cari Nama

206 24 0
                                    

Pagi ini Sinbi sedang memasak hidangan makanan berupa Ayam suwir pedas aja beserta kopi luwak hangat di sampingnya, sang suami akan berangkat ke kantor setelah sarapan.

Sinbi berecana akan memberitahukan keinginannya untuk melamar kerja kepada Jeyhop, dan semoga suaminya itu tidak marah setelah ia mengatakan hal tersebut.

Duh sekarang aja Sinbi deg-degan, dia khawatir suaminya gak akan ngizinin. Mengingat Jeyhop pernah berkata bahwa ia yang akan menyiapkan segala tanggung jawabnya terhadap Sinbi dan keluarga mereka. Jadi Jeyhop enggan jika sang istri berkerja hingga kelelahan.

"Wah, Pagi Mbihku!" girang Jeyhop menghampiri dan duduk sebelum mencium kening Sinbi yang menampilkan senyuman manis.

Jeyhop mencium aroma masakan dari istrinya membuat rasa hawa nafsu makannya bertambah kali lipat. Setelah membaca doa, Jeyhop segera melahap dengan sedikit cepat membuat Sinbi melihat kelakuan suaminya seperti anak kecil hanya dapat terkekeh lucu.

"Mas, kira-kira hari ini pulangnya cepet gak?" tanya Sinbi.

Jeyhop menatap sebentar dengan mengernyitkan dahinya lalu mengedikan bahu, "Kurang tahu. Gimana tugasnya banyak atau lumayan sih, emang kenapa?"

Sinbi menghela nafas dan menggelengkan kepala, "Gak papa, cuma pengen nanya aja."

"Yah, kukira kamu bakal kangen banget kalo aku gak balik-balik."

Sinbi mendilik, "Dih? Wong biasa aja, ke geeran."

"Sama istri, gak papa atuh berharap mah," lemes bang Jey meneguk sisa air minum.

Sinbi mengigit sebentar bibir bawahnya sambil memperhatikan Jeyhop yang tengah bebenah. Mau ngomong tapi ragu, kalau gak ngomong nanti dia juga yang malas sendirian di rumah?

"Mas?" cicit Sinbi menatap Jeyhop.

"Eiy?"

"Mau bicara serius---"

Jeyhop memotong omongannya, "Ah udah aku seriusin kamunya. Kenapa harus di seriusin lagi?"

Sinbi mencibik sebal, "Malahan bercanda, serius ini."

Jeyhop terkekeh gemas, "Yaudah monggo Bu!"

Sinbi menarik nafas dan menghembuskan, "Aku pengen kerja."

Gerakan Jeyhop yang tengah pake sepatu jadi terhenti, beralih menatap Sinbi dengan sorot itimidasinya. Memang bukan satu atau dua kali istrinya itu berkata demikian, namun mereka sepakat untuk tidak dahulu membicarakan keinginan Sinbi karena Jeyhop masih sanggup.

Tidak ada respon dari sang suami yang hanya menatapnya lekat, membuat Sinbi seketika menjadi resah.

"Lagi?" celetuk Jeyhop.

"Lagi, kamu mengutarakan keinginanmu itu Mbih?" sambung Jeyhop dengan nada dingin.

Sinbi mendongak setelah menuduk karena khawatir akan respon suaminya, tapi kini ia membaranikan diri untuk berhadapan.

"A-apa salahnya? Aku cuma pengen kerja," tutur Sinbi.

Jeyhop terkekeh sinis, "Kita udah bicarain hal ini. Kenapa kamu gak ngerti?"

Sinbi menatap suaminya gak percaya, "Aku sampai saat ini masih ngertiin kamu mas! Tapi kamu yang gak ngertiin aku. Aku pengen kerja--"

Jeyhop setengah menggebrekan meja makan sambil berdiri, buat si bini jadi kaget lah cuy.

Si abang marah nih mbak :v

"Aku masih sanggup untuk penuhi kebutuhan kamu!" bentak Jeyhop lumayan lah.

Complex Family So Cute (BangChin)🏡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang