Siang terik tidak menyurutkan semangat para siswa yang sedang menjalani jam olah-raga. Pelajaran yang menjadi favorit seluruh siswa namun tidak untuk Kyuhyun. Dia tidak benci olahraganya tapi...
'BUGH!'
Sebuah bola tepat mengenai punggung Kyuhyun yang sedang berjalan ke pinggir lapangan. Kyuhyun berbalik kebelakang untuk melihat siapa pelakunya. Tatapan tajam Kyuhyun layangkan seperkian detik, sebelum akhirnya meraih bola yang tidak jauh dari tempatnya berdiri dan tanpa pikir panjang melemparnya kembali pada si pelaku pelemparan tadi.
"Ugh!"
Siswa yang melempar bola tadi mengaduh sakit saat bola menghantam keras bahunya.
"Appo?" ejek Kyuhyun melihat temannya kesakitan. "Lemah sekali begitu saja sudah kesakitan padahal lemparan mu lebih keras." cibir Kyuhyun.
Siswa tadi meringis meski kesal dia tidak membalas Kyuhyun karena ada guru. Sedangkan Kyuhyun kembali meneruskan langkah. Dia duduk menyendiri di pinggir lapangan sembari melihat teman-temannya yang sedang mengambil nilai atau bermain sendiri.
"Kau berubah." ujar salah seorang siswa mengikuti jejak Kyuhyun duduk di pinggir lapangan.
"Aku tidak mengerti maksudmu ketua kelas." sahut Kyuhyun acuh.
Memang tidak semua siswa disekolah ini buruk padanya. Masih ada beberapa orang yang peduli padanya. Namun mereka tidak punya nyali mendekatinya, kebanyakan mereka menampakkan kepedulian secara diam-diam.
"Penampilan dan semuanya yang paling menonjol adalah keberanian mu. Dulu kau hanya diam saat mereka mengerjai mu."
"Kau pikir!" desis Kyuhyun menatap ketua kelas tidak suka. "Apa yang bisa dilakukan anak beasiswa saat melawan orang yang memiliki uang huh?."
"Lalu sekarang kau merasa bisa membalas mereka setelah memiliki uang heh?."
"Menurutmu aku harus diam saja saat mereka mengerjai ku begitu?"
"Ya. Tidak juga sih. Lagi pula dengan kau melawan mereka tugasku sebagai ketua kelas menjadi lebih ringan."
Dengusan keluar dari Kyuhyun mengerti maksud orang disampingnya. Ketua kelas hanya tidak mau dipanggil guru saat terjadi keributan di kelas. Ujung-ujungnya ketua kelas juga yang disalahkan.
"Ngomong-ngomong aku sering melihatmu di antar jemput mobil saat sekolah meski tidak sesering melihatmu naik bus sih."
"Bukan urusanmu."
"Yah memang bukan urusanku sih tapi apa kau tidak khawatir dengan gosip yang beredar?" ujar ketua kelas menanggapi jawaban ketus Kyuhyun.
Kyuhyun diam namun tatapan matanya meminta orang disampingnya tersebut menjelaskan maksud ucapannya tadi.
"Gosip kalau-"
"Minhyun-ah!"
Ucapan ketua kelas terpotong saat seorang siswi memanggilnya. Minhyun menatap siswi tersebut yang menghampirinya dengan wajah tertekuk.
"Mana uang kas Minggu ini kau belum mengisinya, bahkan dua Minggu kemarin pun kau tidak mengisi kas." omel siswi tersebut.
Kyuhyun dan Minhyun menatap siswi tersebut datar. Bendahara kelas yang terkenal cerewet dan menyebalkan. Namun entah mengapa jika didepan Minhyun bisa berubah manis meski tidak sepenuhnya sih. Sebenarnya sudah rahasia umum bendahara kelas menyukai ketua kelas. Sayang saja Minhyun tidak peka perasaan siswi tersebut.
"Apa harus sekarng Nara-ya? Mengganggu saja."
"Lalu kapan? Kita jarang bertemu jika bukan sekarang waktunya. Mana uangnya." tadah Nara. "Palliwa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Appa and Me
FanfictionTidak ada yang lebih gila dari ini. Bagaimana bisa Leeteuk sekaligus leader Super Junior memiliki anak berusia 15 tahun. Oke itu mungkin tidak terdengar aneh mengingat dirinya sudah berkepala tiga lebih. Memiliki anak sebesar ini tanpa pernikahan si...