part 25

815 86 40
                                    

Ujung sumpit Kyuhyun gigit keras, ia menatap sang nenek yang tampak murka pada ayahnya. Leeteuk sendiri tidak terpengaruh dengan kemarahan ibunya, ia justru menatap Kyuhyun dalam yang membuat putranya tertekan.

"Aku sudah punya ibu, menikahlah tapi jangan harap aku memanggilnya ibu," ucap Kyuhyun melanjutkan makannya.

Nyonya Park nampak pias mendengar penuturan Kyuhyun. Tidak ada reaksi apapun dari Songhye, wanita itu makan dengan tenang, namun jika lebih teliti siapapun tahu bahwa wanita itu sedang menahan tangis.

Di bawah meja, Leeteuk menggenggam erat tangan Songhye. Ia tatap Kyuhyun yang melahap makannya dengan cepat.

"Baiklah, karena kau sudah mengatakannya jadi tak masalah aku menikahinya. Panggilan tidaklah penting, aku hanya butuh persetujuan mu," ucap Leeteuk tak mengindahkan tatapan terkejut anaknya.

'Prak!.'

Nyonya Park yang sudah tidak tahan menaruh sumpitnya kasar. Ia menatap tajam Leeteuk yang berkata sembarangan tanpa memikirkan perasaan Kyuhyun. Namun, sepertinya Leeteuk tidak terpengaruh pada tatapan ibunya.


.

.

Makan malam telah usai, setelah pernyataan mengejutkan Leeteuk suasana menjadi dingin karena Nyonya Park memarahi putranya.

"Mau kemana Kyu?" tanya pamannya melihat Kyuhyun memakai sepatunya.

"Keluar, aku butuh udara segar uncle." Pamit Kyuhyun. Dia sudah tidak betah di rumah neneknya, sebaiknya dia pulang. Terserah jika semua orang mencarinya Kyuhyun tidak peduli.

"Hati-hati."

Kyuhyun melambaikan tangan sebagai jawaban. Pamannya hanya bisa menghela napas usai kepergian Kyuhyun.

"Mana Kyuhyun," tanya Nakyung tidak mendapati keponakannya di ruang keluarga atau tamu. Bukannya tadi Kyuhyun pergi bersama suaminya.

"Pulang!."

"Pulang?," kening Nakyung mengernyit sebentar sebelum sadar Kyuhyun pulang seorang diri. "Yak! Kenapa kau biarkan dia pulang sendiri," omel Nakyung pada suaminya.

Ia hampir menyusul Kyuhyun sebelum di tahan suaminya. "Biarkan saja. Kyuhyun sudah besar, ku pikir dia ingin sendiri."

"Aigoo!." keluh Nakyung sambil memijit pelipisnya. "Ini salahmu seandainya saja kau tidak membahas pernikahan," ratapnya sedih memikirkan nasib Kyuhyun.

Jungsoo juga keterlaluan bisa-bisanya setenang itu bertanya pada Kyuhyun. Apa adiknya tidak memikirkan Kyuhyun sedikitpun? batin Nakyung nelangsa.


.

.

"Tak sepantasnya kau bertanya seperti itu pada Kyuhyun," marah Nyonya Park.

Jungsoo diam berbanding dengan Songhye yang menunduk. Nyonya Park memang tidak memarahinya namun dia ikut merasa bersalah apalagi mengingat tatapan terluka Kyuhyun saat kekasihnya bertanya soal pernikahan.

"Dia harus tahu cepat atau lambat Songhye akan menjadi ibunya."

Jawaban Leeteuk yang tenang tak pelak mendidihkan darah Nyonya Park. Iya, cepat atau lambat Songhye akan menjadi ibunya tapi ini terlalu cepat. "Kyuhyun baru bersamamu tiga bulan Jungsoo, itu waktu yang singkat tidakkah kau tahu?," omel Nyonya Park.

"Aku tidak melarang kalian menikah. Tolong pertimbangkan perasaan Kyuhyun juga. Hye-ya kau tahu saat menikah dengan Leeteuk kau harus menerima Kyuhyun juga karena mereka satu paket."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Appa and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang