part 21

703 96 19
                                    

Kyuhyun segera menutup bukunya melihat kepulangan sang ibu. Cepat Kyuhyun menghampiri ibunya yang sedang melepas sepatu.

"Wae?!."

"Eomma boleh aku pinjam ponsel?," tanyanya cepat. Sebenarnya bukan ini yang ingin Kyuhyun katakan, dia berniat meminta ijin sang ibu perihal membawa teman-temannya ke rumah.

Namun melihat sang ibu kelelahan Kyuhyun menjadi tidak tega. Tidak menanggapi Kyuhyun Eunna memilih berjalan menuju meja makan tempat dimana Kyuhyun belajar tadi.

"Duduk!," perintah Eunna menatap tajam Kyuhyun.

Dengan ragu Kyuhyun duduk berhadapan dengan ibunya. Seingat Kyuhyun dia tidak membuat masalah bahkan langsung pulang dari tempat les sesuai perintah ibunya.

Eunna membuka tasnya dan mengeluarkan amplop coklat tebal lalu menyerahkannya pada Kyuhyun. "Gunakan itu untuk membayar lesmu. Karena uang sekolahmu sudah di bayar satu tahun penuh, sisa uang itu berikan padaku," ujarnya dengan helaan napas.

Sekolah yang mahal membuat Eunna harus memutar otak agar bisa memenuhi keinginan Kyuhyun. Dia tidak bisa meminta Kyuhyun keluar, ketika anaknya dengan gigih masuk kembali ke sekolahnya.

"Gomawo eomma!," ujar Kyuhyun namun tangannya mendorong amplop itu pada ibunya.

"Sebaiknya eomma simpan saja uang ini. Uang pemberian eomma waktu itu masih utuh aku bisa menggunakannya untuk mendaftar les. Jangan khawatir aku pasti pindah les sesuai keinginan eomma."

"Memang cukup?," tanya Eunna tidak yakin. Setahu Eunna tempat les Kyuhyun sekarang sangatlah mahal hanya orang kaya yang sanggup membayar les disana.

Eunna sendiri sudah mengira-ngira harga di tempat lain yang sama dengan tempat les Kyuhyun sekarang.

"Cukup, aku juga punya tabungan eomma jangan khawatir."

Helaan napas Eunna kali ini lebih kasar. Entah kenapa wanita itu kesal Kyuhyun menolak niat baiknya, padahal dia sudah susah payah mendapatkan uang itu.

"Apa dia memperlakukan mu dengan sangat baik?," tanya Eunna ketus.

Kyuhyun menatap ibunya tidak mengerti, namun setelah menyadari raut datar sang ibu Kyuhyun paham siapa yang maksud dia oleh ibunya.

"Tidak juga, Appa baik padaku akhir-akhir ini saja," jawab Kyuhyun sekenanya.

"Oh, tapi kulihat kau bahagia sekali saat menyebut namanya sudah pasti dia sangat baik padamu," ujar Eunna sinis. "Ingat kau tidak boleh menemuinya lagi. Jika masih bebal lihat saja aku tidak segan mengungkap sendiri bahwa kau anaknya Kyuhyun."

"Ne eomma!."

Tok! Tok! Tok!

"Ahjumma!,"

Eunna dan Kyuhyun saling pandang mendengar pintu digedor kasar. Dengan cepat Eunna menyimpan kembali uangnya ke dalam tas sebelum beranjak menuju pintu utama.

"Jia ada apa denganmu?," tanya Eunna melihat keponakannya terlihat berantakan.

"Ahjumma duwajuseyo!," tangis gadis di awal dua puluhan itu.

"JIA!"

Teriak seseorang di kejauhan. Eunna mendengus melihat sosok tersebut yang juga diikuti beberapa orang di belakangnya. Jia segera bersembunyi di balik tubuh Eunna melihat kedatangan sang ayah.

"Kemari brengsek!," umpat laki-laki paruh baya yang nampak menyedihkan di mata Eunna. Tanpa menghadang, Eunna membiarkan kakaknya itu menyeret keponakannya keluar.

"Ahjumma!,"

Jia menjerit keras saat ayahnya ingin menyeretnya pergi. Kyuhyun yang melihat kakak sepupunya diseret pergi oleh pamannya segera beranjak ingin menolong namun di cegah Eunna.

Appa and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang