Kelas yang ramai mendadak hening saat Kyuhyun masuk. Kyuhyun sendiri tidak ambil pusing. Ia memilih menuju tempat duduknya berada tanpa menghiraukan teman sekelasnya.
"Ada apa denganmu?," tanya Haneul sesaat Kyuhyun duduk di kursinya.
"Bukan apa-apa, sana pergi," usir Kyuhyun risih saat Haneul tidak berkedip menatapnya.
"Kau di hajar Junho?," tanya Minhyun turut bergabung bersama dua temannya.
"Aku bahkan tidak sampai satu menit bertemu dengannya."
"Lalu?."
"Sudah ku bilang ini bukan apa-apa. Sana pergi," usir Kyuhyun lagi agar kedua temanya tidak banyak bertanya.
"Hei! Kyu, kemarin ibumu datang menjemputmu kau bertemu dengannya tidak?."
Seketika Kyuhyun menatap temanya yang baru saja berbicara. Itu bukan Sojin, Bona atau Haneul. Jadi dari mana teman sekelasnya itu tahu dia bertemu Junho di stasiun Myeongdong?.
"Dari mana kau tahu aku bertemu Junho?," tanya Kyuhyun heran.
"Aku mendengar pembicaraan kalian. Kalian bicara keras sekali, saat pulang aku melihat ibumu sedang menunggu di depan gerbang jadi ku beritahu saja dia," ujar orang tersebut santai.
"Aku bertemu ibuku, terimakasih."
"Sama-sama, jadi dari mana kau mendapat luka tersebut?," tanya orang itu kembali ke topik awal mengenai lebam di wajah Kyuhyun.
Dengkusan terdengar dari Kyuhyun engan menjawab pertanyaan teman-temannya. Biarlah rasa penasaran memenuhi benak teman-temannya.
..
Angin sepoi-sepoi menjadi penyejuk di siang hari yang terik. Di atap sekolah Kyuhyun mengamati kegiatan siswa lain di bawah sana. Disampingnya ada Minhyun dan Haneul. Biasanya hanya ada dia dan Minhyun tapi entah sejak kapan Haneul sering ikut mereka berdua.
"Apa lukamu berhubungan dengan Junho?," tanya Haneul penasaran. "Ini aneh sekali, Junho tidak masuk sedang-kan kau masuk sekolah dengan luka di wajah. Guru pun tidak bertanya soal luka mu seolah mereka sudah tahu."
Pastilah kabar dia di kantor polisi sampai dengan cepat ke pihak Sekolah. Karena di desak Kyuhyun menceritakan kejadian semalam.
"...Aku dan Eomma pulang setelah ibunya Junho datang, selain itu aku tidak tahu apa yang terjadi padanya."
"Menyedihkan sekali di sekolah dia sangat berkuasa tapi di luar sekolah dia bukanlah apa-apa," ujar Haneul prihatin.
Semua orang tahu keluarga Junho cukup berpengaruh itu lah mengapa Junho kerap berbuat seenaknya. Ibaratnya di atas langit masih ada langit lagi.
"Mau menjenguknya?," tawar Minhyun. "Ku dengar dia di Rumah Sakit."
"Kalian saja, Aku tidak ikut."
"Wae?."
Kyuhyun berdecak kecil dengan pertanyaan Minhyun. "Eomma memberlakukan jam pulang untukku. Aku harus di rumah satu jam setelah bel pulang. Maaf, tapi aku benar-benar tidak bisa." jelas Kyuhyun sebelum mereka salah paham.
Selain itu, Kyuhyun juga tidak mau berurusan dengan Junho lagi sesuai permintaan ibunya. Banyak aturan yang harus Kyuhyun ikuti. Bahkan saat dia pergi les, ibunya datang menjemput membuat ruang gerak Kyuhyun terbatas.
"Bagaimana jika ijin ibumu?," usul Haneul.
"Akan ku coba," ujar Kyuhyun tidak yakin ibunya memberi ijin. "Ngomong-ngomong dimana Junho di rawat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Appa and Me
FanfictionTidak ada yang lebih gila dari ini. Bagaimana bisa Leeteuk sekaligus leader Super Junior memiliki anak berusia 15 tahun. Oke itu mungkin tidak terdengar aneh mengingat dirinya sudah berkepala tiga lebih. Memiliki anak sebesar ini tanpa pernikahan si...