26. melawan ego masing-masing

1K 88 2
                                    

Ba'da asar Kevin baru sampai di depan rumahnya, setelah seharian ini berkutat dengan kertas-kertas yang membuatnya pening akhirnya dia bisa istirahat juga, saat berjalan memasuki rumah Kevin mengerutkan keningnya, menyadari pintu rumahnya yang terkunci, biasanya sang istri tak akan mengunci pintu di jam dia pulang kerja, wanita itu juga akan menunggunya di saat dia pulang dari kantor.

Kevin merogoh saku celananya, meraih kunci rumah yang dia satukan dengan kunci mobil miliknya, saat masuk kedalam rumah Kevin menatap sekeliling, menunggu istrinya menyambutnya pulang kerja.

Setelah tak menemukan istrinya di dapur, Kevin naik kelantai atas, mungkin saja wanita itu ada di sana. namun nihil, istrinya itu tak terlihat dimanapun.

Kevin meletakan tas kerjanya diatas ranjang , dia lalu meraih ponselnya, menghidupkan benda itu yang dia matikan sejak siang tadi untuk menghindari gangguan dari mantan istrinya. Dia menghubungi sang istri, dan saat tak mendapat jawaban dari wanita itu dia turun kelantai bawah lalu berjalan keluar, mungkin saja wanita itu sedang jalan-jalan karena merasa bosan dirumah sendirian.

Kevin mengelilingkan pandangannya, mencari keberadaan sang istri, saat kembali dan melewati garasi Kevin menyadari sesuatu, motornya yang biasa bertengger disana tak ada ditempatnya. Dia kembali masuk kedalam rumah, berjalan ke arah dapur untuk memastikan kecurigaannya, melihat isi kulkas yang masih kosong Kevin semakin khawatir, mana mungkun istrinya belum kembali jam segini?

Kevin kembali keluar rumah, mengunci  pintunya dan berjalan kearah mobil, berniat mencari istrinya ke pasar tempat wanita itu biasa berbelanja. Belum sempat dia menyalakan mobilnya, ponselnya berdering. melihat nama sang ibu disana Kevin menghela nafas lega, berharap jika istrinya berada di rumah orang tuanya. "Halo ma"

"Kamu dimana Kevin? Sudah mama hubungi berulang kali baru kamu angkat sekarang" wanita diseberang sana berbicara dengan nada yang terdengar kesal

"Kevin di rumah ma, baru pulang kerja"

"Kerumah sakit sekarang, istri kamu kecelakaan kamu malah tidak tahu apa-apa!"

Kevin tertegun, Haifa kecelakaan?
"Iya ma, Kevin segera datang" tanpa menunggu jawaban dari ibunya Kevin melempar ponselnya kesembarang arah, menyalakan mobilnya serabutan. Saat terjebak kemacetan Kevin mengeram kesal, mengapa jalan kota jakarta harus macet disaat seperti ini?!

Sesampainya di rumah sakit Kevin langsung menuju ruangan istrinya yang diberitahukan ibunya tadi melalui pesan, dia berjalan tergesa, merasa bersalah karena dia tak tahu apa-apa saat istrinya sendiri terluka.

Kevin membuka ruangan istrinya seraya beruluk salam, menemukan sang istri yang terbaring sedang mengobrol dengan ibunya, sementara ayahnya hanya duduk di sebuah sofa panjang seraya memainkan ponselnya, pandangan mereka bertiga langsung tertuju padanya yang baru datang.

Melihat durinya datang ibunya berdiri, Kevin mendekat menyalimi ibu dan juga ayahnya terlebih dahulu "kamu kenapa susah dihubungi kalau dalam keadaan penting seperti ini?"

"Kevin tadi ada kerjaan ma, ponselnya mati" jawabnya seraya berjalan kearah sang istri, mendekati wanita itu yang melihat kelain arah. Kevin duduk disamping brankar istrinya, mengelus puncak kepala wanita itu lalu menciumnya sebentar "maaf, mas tidak tahu kalau kamu kecelakaan" istrinya tak menjawab, wanita itu hanya mengangguk sekilas.

"Ya sudah, mama sama papa pulang dulu, besok balik lagi kesini"

Kevin mengangguk, mengiyakan ucapan ibunya

"Kamu jaga istri kamu baik-baik, nanti mama suruh supir buat antar baju untuk kamu"

"Iya ma, makasih ya udah jagain Haifa saat Kevin nggak ada"

Baja NagaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang