History Maniac Sexuality🔞 [ON GOING]

09

Mohon bijak dalam membaca, semua karakter hanya sebagai hiburan para pembaca.

Apabila ada kesamaan/kesalahan harap dimaklum karena saya penulis pemula yang ingin mengembangkat bakat sebagai penulis.

Hari mulai berganti malam dan Pete saat ini tengah melamun dengan posisi duduk menghadap ke arah balkon kamar.Lalu dimana dua temannya?Arm dan Pol harus pergi karena besok mereka kerja namun,sebelum mereka pergi Pete bercerita mengenai apa yang sebenarnya terjadi tanpa Rain ketahui.

"Jadi Ibumu memiliki hutang pada Vegas mencapai 19triliun Pete?Untuk apa?Bukankah setiap uang yang kau dapat dari pekerjaan mu selalu kau berikan padanya?".Pol sangat heran mengapa Ibunya Pete sampai memiliki hutang sebesar ini.

"Aku tidak mengerti maka dari itu aku ingin hanya aku,kau dan Arm saja yang tahu".Pete hanya bisa menunduk.

"Lalu apa yang akan kau lakukan jika kau terus berada disini?Bukankah kau harus melunasi hutangnya Pete?Tapi kenapa seakan ia tak mau agat kau pergi barang selangkah pun".Kali ini Arm yang berbicara.

"Aku bingung dia teramat sangat menginginkan ku seakan aku pernah bertemu dengannya.Tapi,aku tak pernah bertemu langsung apalagi membuat sebuah janji".Ujar Pete.

"Janji apa?".

"Aku pun tidak tahu,yang jelas aku pernah berjanji padanya".

"Shiia Pete, aku jadi mendadak ingin sepertimu".Tiba-tiba Arm berteriak dengan bertepuk tangan membuat Pete terkejut.

"Maksudmu?".

"Kau berperan layaknya cerita yang sering aku baca.Shiia!temanku sendiri yang mengalaminya saat ini".

Plakk...

"Berhenti memukul kepalaku!".Pol protes karena Arm kembali memukul kepalanya sedangkan Pete hanya tertawa melihat Pol.

"Berhenti membaca novel dan masuk ke dunia nyata bodoh!".

"Hei!aku masuk dunia nyata,tapi kau tidak merasa jika Pete saat ini pemeran dalam sebuah cerita?Makanya kau sering-seringlah membaca cerita agar kau tahu".Arm yang mendengar ucapan Pol hanya bergulir kedua bola matanya malas.

"Lalu apa Phi Third mengatakan sesuatu?".

"Phi Third bilang jika kau tidak bisa masuk kerja karena ada suatu hal yang harus kau perbaiki.Kau yang mengirim pesan padanya".

"Aku tidak berkirim pesan pada Phi Third.Itu---ulahnya".

"What???Lihat?Apa yang aku bilang kau memang dalam fase awalan sebuah cerita Pete".Pol lagi-lagi memasukan semua yang Pete katakan ke dalam novel yang selalu ia baca.

"Pol,jika kau tak ingin ku pukul lagi lebih baik kau diam".Arm memperingati.

"Hemm,kau memang tidak bisa diajak bercanda".

"Sudah jangan bertengkar.Lama-lama kau akan suka padanya Arm".Kali ini Pete meledek pada Arm.

"Aku?Menyukainya?".Tunjuk Arm pada Pol."Jika pun aku harus menyukai laki-laki,aku tak ingin menjalin hubungan dengannya".Lanjut Arm.

"Hei!memangnya aku mau padamu?percaya diri sekali kau?".Pol pun tak terima dan menimpali ucapan Arm untuknya.

"Nahh sekarang kalian berdua yang menjadi bagian pertengahan cerita novelnya".Ledek Pete sambil tertawa.