27

469 54 3
                                    

Mohon bijak dalam membaca, semua karakter hanya sebagai hiburan para pembaca.
Apabila ada kesamaan/kesalahan harap dimaklum karena saya penulis pemula yang ingin mengembangkat bakat sebagai penulis.
Mohon untuk yang dibawah umur agar bijak dalam membaca. Apabila tetap memaksa membaca dosa tanggung sendiri.














































Setelah beberapa hari yang lalu membuat gempar semua orang kini Pete tengah duduk sembari tersenyum dibalik cermin yang memantulkan wajahnya.Pete menghela nafas dengan senyuman yang tidak bisa ia lepas jika Vegas akan secepat itu.Maksud Pete disini Vegas sangatlah tergesa gesa ingin menikah.Padahal tanpa menikah pun Pete bahagia memiliki Vegas yang menyukainya dengan setulus itu.

"Phi!".Ucap Rain seraya memeluknya dari arah belakang.

"Ayah akan datang juga,tapi tidak hari ini kemungkinan besok.Aku harap Phi tidak marah eoh?".Ucap Rain lagi seraya mengoyangkan tubuh Pete ke kanan dan kiri.

"Eumm tidak papa,asalkan Ayah datang walau terlambat juga".Jawab Pete seraya mengusap tangan Rain dan menyuruhnya untuk duduk dikursi kosong sampingnya.

"Aku tidak menyangka jika Phi akan dimiliki orang lain sepenuhnya".Ucap Rain sendu.

"Tapi jika hal itu membuat Phi bahagia aku pun ikut bahagia".Lanjut Rain memberikan senyuman.

"Aku pun tidak menyangka jika takdirku akan semulus ini,walau aku sempat mengalami masa-masa sulit".Ujar Pete menggenggam tangan Rain.

"Dan aku minta maaf padamu Phi,disaat kau susah aku tidak ada bersamamu".Rain menyela ucapan Pete.

"Tidak papa,lagi pula kau sering memberikan kabar padaku dan kau pun tidak pernah melupakanku bukan?".Langsung saja Rain menggelengkan kepalanya lalu memeluk Pete.

"Hei..aku tidak tahu jenis kelamin mu apa namun aku selalu menunggu kehadiranmu keponakan".Ucap Rain terkikik geli seraya mengusap perut Pete.

"Apa aku mengganggumu?".Tiba-tiba sebuah suara membuat mereka berdua menoleh.

"Thanya?".Ucap Pete sembari berdiri.

"Eum ini aku,bagaimana kabarmu selama satu minggu bukan,melainkan 2 minggu ini aku tidak bertemu denganmu".Ucap Thanya seraya mendekat.

"Lebih baik aku keluar saja ya Phi".Ujar Rain seraya menunduk tersenyum saat menatap wajah Thanya.

Tinggalah mereka berdua di dalam kamar tersebut.

"Pete maaf untuk semua keegoisan ku padamu.Aku sangat menyesal dengan ucapan ku untuk berusaha memisahkanmu dengan Vegas.Aku minta maaf Pete".Begitulah Thanya berucap seraya menggenggam tangan Pete.

"Aku baik-baik saja,dan aku sudah melupakan hal itu Thanya.Kau adalah temanku,aku tahu alasanmu melakukan hal itu.Jika aku diposisimu aku pun akan melakukan hal sama".Jawab Pete seraya mengusap tangan Thanya yang menggenggam tangannya.

"Kenapa kau baik sekali Pete disaat aku ingin menghancurkanmu dan kau masih menganggapku sebagai teman padahal aku sudah mencoba menyakiti hatimu Pete".

"Aku hanya marah saja untuk membenci aku tidak bisa karena aku yakin orang yang membenci dan mencoba menjatuhkan diriku suatu saat ia akan datang padaku dan berharap aku bisa memaafkan apa yang telah ia lakukan padaku.Intinya saat kau datang padaku dengan kesadaranmu ini rasa benci itu tidak pernah ada namun untuk rasa marah jujur saja aku marah karena kau adalah teman wanita pertama untukku dan aku merasa itu bukanlah dirimu.Karena kau yang aku kenal walau tidak kenal begitu lama tapi aku tahu sifat terbaik mu padaku".Pete berucap seperti itu membuat Thanya tidak bisa menbendung lagi air matanya.Dipeluknya Pete oleh Thanya dengan tangisan semakin memecahkan kesunyian Ruangan Kamar kedap suara itu.

History Maniac Sexuality🔞 [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang