Like The First Time

4.5K 608 62
                                    

Hai...
Sebuah oneshoot singkat dari Baechu berdasarkan moment di Hamilton tempo hari. Baechu baper banget liat mereka, makanya langsung dituangkan ke dalam cerita singkat.
Tell me if you like it, okay 😚



"Apa ada yang kalian butuhkan lagi?"

"Sepertinya tidak ada lagi, Oppa. Kamsahamnida. Kami akan beristirahat sekarang."

"Baiklah. Semoga besok Jennie membaik."

"Akan kupastikan itu."

Lisa melambaikan tangannya pada manager mereka lalu menutup pintu kamar. Ia memastikan keamanan kamar itu terlebih dahulu sebelum beranjak ke dalam.

Tubuhnya cukup lelah setelah konser hari ini dan mungkin akan berendam sebentar. Namun ia harus mengurus kekasihnya dulu. Saat perjalanan kembali ke hotel, Jennie masih mengeluh kalau kakinya terasa sedikit nyeri.

Lisa melihat Jennie menyelonjorkan kaki dan bersandar pada kepala ranjang berukuran king size itu. Gadisnya sibuk dengan ponsel di tangan. Lalu Lisa mengarahkan langkah ke sana dan duduk di tepi ranjang.

Jennie mengulurkan tangannya untuk mengelus rahang Lisa tanpa melepas pandangan pada layar ponsel. Lisa hanya memandangi dengan mata sendunya.

Mereka membiarkan suasana hening itu untuk sementara. Lisa mengambil perhatian Jennie dengan menciumi telapak tangan yang mengelus wajahnya. Telapak tangan itu sangat lembut, wangi serta hangat. Jennie membiarkannya sebab ia sibuk mengirim pesan pada ibunya.

"Baby," panggil Lisa akhirnya. Suaranya lembut sekali.

"Yes, honey?" balas Jennie, masih fokus pada ponselnya.

"Sedang apa?"

"Mengirim pesan pada Eomma untuk memberitahu kalau aku baik-baik saja."

"Apa itu benar?"

"Mengirim pesan pada Eomma?"

"Bukan, Sayang. Apa benar kau baik-baik saja?"

Jennie akhirnya meletakkan ponsel itu di atas nakas dan tersenyum pada Lisa.

"Aku baik-baik saja, love. Besok aku akan membaik."

Lisa menggamit tangan Jennie yang mengelus wajahnya dan membawa tubuhnya lebih dekat pada kekasihnya itu. Jennie tampak nyaman sekali berada dalam dekapan Lisa. Senyumnya semakin merekah.

"Kau selalu berkata seperti itu," ucap Lisa lembut. Matanya memperhatikan wajah Jennie dalam jarak dekat. "Baby, sesekali aku ingin mendengarmu mengeluh. Bukan berarti aku menyukai itu. Aku hanya ingin mendengarmu berkata sejujurnya tentang kondisimu. Jika kau sakit, katakan sakit. Jika kau tak sanggup, katakan kalau kau ingin beristirahat. Jika kau sulit bernapas, mintalah untuk berhenti sejenak. Kau bisa melakukannya."

Lalu Jennie menangkup wajah Lisa dengan kedua tangannya.

"Honey, aku tahu limit tubuhku. Jangan khawatir seperti itu. I'll be fine."

Lisa tidak membalas lagi. Ia tahu betul bagaimana watak kekasihnya. Seorang wanita yang memiliki pemikiran cerdas, dewasa dan optimis. Selain itu Jennie juga seorang pekerja keras. Seandainya para haters tahu betapa luar biasa kekasihnya.

Lisa tidak mencintai wanita yang salah.

"Damn it, you look so gorgeous tonight. Tidak, maksudku, setiap saat. Tetapi jika kau sudah menjadi lemah lembut seperti ini, kau semakin menawan dan aku semakin mencintaimu berjuta-juta kali lipat."

It's Jenlisa (Oneshoot Compilation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang