The Curse (Part 2)

3K 428 62
                                    


Meski vote belum 500, aku post part 2 ini karena udah pasrah aja ngeliat yg pelit vote :(

Gak mau bikin pembaca yg setia menunggu. Please enjoy 💙


Part 2

"Selamat pagi, Sajangnim."

Lisa membalikkan badan ke arah pintu saat mendengar suara Jennie. Lima menit yang lalu Lisa memanggil Jennie ke ruangannya dan meminta beberapa naskah baru yang masuk tadi pagi. Ia kembali ke mejanya dan menyuruh Jennie untuk masuk.

"Selamat pagi, Jennie-ssi. Duduklah."

Jennie menyerahkan naskah yang dibawanya kemudian duduk di depan Lisa. Untuk beberapa saat ia hanya memandangi atasannya itu. Lisa di kantor sangat berbeda dengan Lisa yang ia kenal di luar. Mungkin Lisa memerankan karakternya sebagai bos dengan baik, sementara di luar kantor Lisa tampak lebih rileks dan perhatian.

Jennie memandangi bentuk hidungnya, mulutnya dan bulu mata lentiknya. Mustahil jika tidak ada yang mengejar-ngejarnya saat ini. Jennie memang tidak pernah melihat atau tahu tentang kehidupan percintaan Lisa. Karena memang perempuan itu sangat menjaga privasi. Bisa saja saat ini Lisa sudah mempunyai kekasih atau bahkan sudah memiliki seorang anak?

"Kau memandangiku?"

Jennie terkejut mendengar pertanyaan Lisa yang tiba-tiba.

"Oh, I'm sorry, Sajangnim. Aku hanya melamun."

Lisa hanya berdecak kemudian menyerahkan naskah itu lagi ke tangan Jennie.

"Deadline naskah ini adalah dua sampai tiga bulan. Tetapi aku yakin kau bisa lebih cepat mengerjakannya. Bekerja samalah dengan editor kita yang baru. Namanya Kim Jisoo."

"Aku mengerti, Sajangnim. Kalau begitu, aku akan kembali bekerja."

Jennie pun berdiri. Namun suara Lisa kembali memanggilnya.

"Ibu Taehyung menghubungiku. Pagi ini Taehyung telah sadar. Masa kritisnya telah berakhir."

Jennie tersenyum kecil. "Senang mendengarnya, Sajangnim."

Kening Lisa mengernyit.

"Kau tampak tak begitu senang. Apa kau tidak berniat menemuinya?"

Jennie menghela napas. Ia menghadap lurus pada Lisa.

"Maaf, Sajangnim. Aku tidak ingin lagi berhubungan dengan Taehyung. Aku tahu kalau dia adalah sahabatmu, tetapi aku tidak ingin berbohong. Aku merasa bersalah padanya. Jika ia bertanya tentangku, sampaikan maafku padanya. Permisi."

Lisa termenung mendengar penjelasan Jennie. Ia membiarkan perempuan itu pergi lalu mendecakkan lidahnya.

"Ada apa dengannya?" gumam Lisa bingung.

**

Jennie menyesal telah bersikap dingin kepada Lisa tadi pagi. Tidak seharusnya ia merasa kesal kepada Lisa hanya karena topik pembicaraannya lagi-lagi tentang Taehyung. Jennie tidak tahu apakah ia merasa bersalah pada Taehyung atau sebenarnya ia kesal Lisa selalu saja menanyakan pria itu.

Tetapi tetap saja, Lisa tidak pantas mendapat perlakuan dinginnya. Jennie memikirkan kesalahannya sepanjang hari. Terlebih lagi ia tidak melihat Lisa keluar dari ruangannya. Jennie merasa semakin bersalah. Lantas apa yang harus ia lakukan?

"Aku adalah penyihir tersial di dunia," gumam Jennie seraya merapikan barang-barang di atas mejanya. Sudah saatnya pulang.

"Sudah tidak punya kekuatan, mendapat kutukan, kini ditambah ketidakberuntungan. Bagaimana jika Hekate masih ada di bumi dan mencariku? Oh tentu saja aku akan berlindung di bawah ketiak ibu dan adikku. Aku akan mati tanpa merasakan bagaimana punya kekasih yang—"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

It's Jenlisa (Oneshoot Compilation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang