warning : isinya uwuuuuu banget. awas nggak bisa nahan hahaha
Baechu juga mau pantau seberapa rajin kalian ngevote 😏
Selamat membacaaa!
"Happy birthday, my dear Lisapoo."
Lisa memeluk Jennie makin erat. Wajahnya menempel di tulang selangka kekasihnya itu. Sampai kapanpun Lisa tak akan pernah puas dengan aroma alami tubuh Jennie.
"Thank you, baby. Kau baik sekali telah mengunggah foto unseen itu."
Jennie terkekeh. "Aku sangat menyukai fotonya. Aku suka melihatmu memelukku di foto itu."
Lisa meletakkan dagunya di dada Jennie dan mereka bertatapan dalam jarak yang begitu dekat.
"Aku juga menyukainya. Jadi orang-orang waras tahu kalau kau tetap milikku."
Jennie tak dapat menahan tawanya. Ia ingin sekali berguling ke samping agar bisa memukul bokong Lisa, namun ia tidak bisa berbuat apa-apa sebab Lisa mengukungnya dalam pelukan.
Kekasihnya yang memiliki tubuh lebih besar darinya itu menindihnya di sofa, dengan posisi setengah duduk sebab Jennie bersandar pada lengan sofa. Selimut menutupi setengah tubuh mereka. Jennie merasa terlindungi sekaligus gemas melihat keagresifan Lisa malam ini. Mungkin karena malam ini adalah permulaan hari spesial baginya. Jadi Jennie tidak akan menolak atau mencegah apa yang akan dilakukan Lisa terhadapnya.
"Aku memang milikmu," bisik Jennie.
Lisa tersenyum kecil kemudian menggesekkan ujung hidung mereka.
"Selalu milikku, J. Kau selalu milikku," Lisa balas berbisik.
Jennie menangkup wajah Lisa dan mengelus pipi yang lembut itu dengan kedua ibu jarinya. Suasana ruang tengah yang temaram serta alunan musik romantis membuat atmosfer menjadi hangat. Jennie menyukai ketenangan ini. Terutama bersama Lisa. Ia rela memberikan apapun demi kebersamaan mereka seperti ini.
"I love you so much," ungkap Jennie. Matanya terpaku pada bibir Lisa.
"Hmm hmm, I know. Now I want you to kiss me," jawab Lisa.
Jennie mengabulkan permintaan Lisa.
Bibirnya menyatu dengan Lisa begitu lembut pada awalnya. Mata mereka otomatis terpejam bersamaan. Lisa sedikit membuka mulutnya agar Jennie bisa menyesap bibirnya. Jennie melakukannya sepenuh hati. Ia menyesap bibir bawah Lisa nan manis lalu berlama-lama di sana. Jennie menyesapnya berulang kali. Lisa menahan erangannya. Ia ingin hanya Jennie yang melakukannya untuk saat ini.
Kemudian Jennie menyesap bibir atas Lisa dengan sama lembutnya. Sensasi menggelitik mulai terasa di perut Lisa. Jennie sangat pandai mencium. Dan ini baru awalnya saja.
Ketika Jennie mulai menyapukan ujung lidahnya di bibir Lisa, di sanalah pertahanan Lisa runtuh. Ia memeluk tubuh Jennie lebih erat dan menangkap bibir Jennie dengan bibirnya. Berlawanan dengan yang telah dilakukan Jennie, Lisa justru melumat bibir kekasihnya itu dengan sangat intim. Jennie sampai mengernyitkan keningnya saat merasakan ciuman Lisa yang kuat. Jennie menyerah untuk membuka mulutnya, dan mengizinkan lidahnya bergelut dengan lidah Lisa.
Ciuman mereka berlangsung semakin panas sehingga menimbulkan suara yang membangkitkan gairah. Lisa menekan tubuhnya pada Jennie. Gerakan itu seolah mengirim signal kepada Jennie bahwa Lisa menginginkan lebih. Ditambah pernapasannya yang mulai sesak karena ciuman mereka belum kunjung berhenti.
Dan dengan terpaksa, Jennie manarik dirinya. Lisa membuka matanya dengan malas dan menatap Jennie sedang bernapas terengah-engah. Lisa terkekeh lalu mencium pipi chubby kekasihnya.