Karena makin kesini makin banyak yang males vote, jadi nggak apa-apa yaa kalau Baechu juga makin jarang update hehehe
anyway, happy birthday our favorite girl Jennie Kim. enjoy this story.
LOVERS
"Honey, wait. Sepertinya kita harus beristirahat terlebih dahulu. Ya Tuhan, aku lelah sekali."
Lisa tergelak hingga bahunya berguncang. Kemudian ia turun dari tubuh Jennie, memegangi wajah kekasihnya itu untuk meninggalkan jejak ciuman manis di bibir. Jennie membalas ciuman Lisa dengan sangat lembut. Meski tubuhnya lelah, ia tetap ingin bermesraan dengan Lisa. Setelah percintaan dua jam tanpa henti, Jennie butuh mengisi energinya kembali.
Sekarang pukul 8 pagi, ia dan Lisa membutuhkan sarapan segera. Jennie tidak ingin mengambil resiko sakit sebelum berangkat ke Amerika esok hari. Ia akan pergi sendirian kali ini, sementara Lisa, Jisoo dan Rosé tidak ikut serta. Jadi, Jennie menghabiskan waktunya bersama Lisa sejak semalam.
Jennie memandang jendela. Tidak ada tanda-tanda matahari muncul hari ini. Sepertinya akan turun hujan lagi. Lalu Jennie menoleh kepada Lisa. Kekasihnya itu tidur menelungkup dengan satu tangan berada di atas tubuh telanjangnya. Mata perempuan itu terpejam, setengah mengantuk.
Lantas Jennie menggamit tangan Lisa yang berada di atas payudaranya dan menciumi punggung tangannya dengan ciuman-ciuman ringan. Lisa berusaha membuka matanya lalu tersenyum lebar.
"Ingin tidur lagi, hmm?" tanya Jennie lembut.
Lisa menggeleng. Ia menegakkan kepalanya dan mendekati Jennie. Dua pasang mata berwarna coklat terang itu saling memandang dalam diam, mengucapkan cinta tanpa suara. Lisa mengecup bibir Jennie lagi dan Jennie kembali membalas.
Entah sudah berapa kali mereka bercumbu dari semalam. Baik Lisa maupun Jennie seperti tidak pernah puas akan satu sama lain. Jennie melingkarkan tangan di leher jenjang Lisa, membawanya semakin dekat. Ia seolah lupa beberapa menit lalu meminta Lisa turun dari tubuhnya.
"Baby, I think we should have breakfast," bisik Jennie di sela ciumannya.
Lisa menggigit hidung sang kekasih dengan gemas, membuat perempuan itu terkekeh geli.
"Okay. Come on, aku akan membuatkan sarapan untukmu."
"Apa menurutmu kita harus berpakaian?"
"Yeah, aku rasa begitu. Aku takut tidak ikut sarapan dan justru melahapmu di dapur."
Jennie menyemburkan tawa. Akhirnya ia mengenakan baju tidur dan celana dalamnya, begitu pula dengan Lisa. Jennie meminta Lisa untuk menggendongnya ke dapur dan kekasihnya itu mengizinkan untuk naik ke punggungnya.
"Aku ingin berduaan saja denganmu hari ini. Tidak ada bantahan."
"Siap, my princess. Tetapi bagaimana dengan anak-anak kita?"
Anak-anak yang dimaksud adalah hewan peliharaan mereka yang sudah menunggu di pintu kamar. Kuma pun ikut bergabung dengan 5L.
"Kita adalah keluarga. Jadi mereka boleh bersama kita," ucap Jennie senang. Ia bisa melihat Kuma dan Love memutar-mutar mengitari tempat makan mereka dan kelima kucing menggemaskan Lisa mengeong dengan wajah memelas.
"Honey, biar aku yang memberi makan mereka. Nanti aku akan menyusul ke dapur," ujar Jennie seraya menepuk-nepuk bahu Lisa. Lisa pun menurunkan Jennie ke lantai.
"Baiklah. Dan jangan terlalu banyak memberi Leo dan Louis makanan. Mereka sudah terlalu gendut."
"Semakin gendut semakin menggemaskan, Sayang."