"Aku yakin kau menyukainya. Seratus persen menyukainya. Jangan sekali-kali membantah."
Lisa terkejut dengan tuduhan yang ditujukan padanya oleh sang sahabat, Chaeyoung. Perempuan blonde itu membicarakannya di tempat umum seperti ini membuat Lisa harus membungkam mulutnya. Chaeyoung melepaskan tangan Lisa dengan paksa. Seringaiannya semakin lebar.
"Kau menyukai perempuan paling populer di kampus ini, Manoban. Kau kira hanya satu atau dua orang yang berlomba mencari perhatiannya? Ada banyak sekali, Lalisa. Baik itu laki-laki atau perempuan sampai tidak tersisa untuk kita. Jadi jika kau tidak ingin menerima tawaranku, kau tidak akan mendapatkan apa-apa, bro. Seekor kucing tidak akan dapat melawan kawanan singa."
"Bisakah kau diam? Gosh. Cheong-ah, aku tidak akan mencoba saranmu yang...yang...yang gila itu."
Sluuurrrp
Chaeyoung mendesah setelah menyeruput jusnya. "Kau akan membuat dia marah jika mendengarnya."
Lisa mengabaikan ucapan sahabatnya. Ia kembali berkonsentrasi pada makanan di atas meja. Sudah 15 menit berlalu namun selera makannya tak kunjung muncul. Semua itu karena seorang perempuan bernama Jennie Kim, mahasiswi populer di kampusnya saat ini. Chaeyoung benar, ia sangat menyukai Jennie. Sangat menyukai Jennie sehingga setelah mendapatkan satu senyuman darinya membuat Lisa mabuk kepayang. Ia senang sekaligus bimbang. Sebab setelah tersenyum manis kepada Lisa, Jennie pergi bersama teman laki-lakinya sambil berangkulan.
Laki-laki itu adalah Jung Jaehyun. Lisa mendengar rumor bahwa mereka adalah tetangga dan teman masa kecil. Tidak menutup kemungkinan kalau mereka juga merupakan sepasang kekasih. Lisa putus asa seketika. Tetapi tidak berarti rasa sukanya menghilang begitu saja.
Kemudian dari arah pintu masuk, Lisa bisa mendengar suara Jaehyung dan teman-teman gengnya. Mereka baru saja memasuki kantin. Jaehyun adalah mahasiswa paling tampan di kampus, yang jika ia lewat, para mahasiswi akan menatapnya penuh kekaguman. Hal itu juga berlaku pada Chaeyoung. Lisa tahu kalau sahabatnya itu menyukai Jaehyun sejak setahun lalu. Akan tetapi gadis itu tidak pernah mengakuinya kepada Lisa.
Lalu Jaehyun melewati meja Lisa setelah mengambil makanannya.
"H-Hai, Jaehyun Sunbae."
Lisa tidak salah dengar. Chaeyoung baru saja menyapa laki-laki tampan itu.
Jaehyun berhenti sejenak, begitu pula teman-temannya. Ia memandangi Lisa dan Chaeyoung bergantian, menebak-nebak siapa yang baru saja menyapanya.
"Oh, hai Chaeyoung-ssi. Lisa-ssi."
Lisa hanya tersenyum kecil sementara Chaeyoung menggigit bibir bawahnya, menahan teriakan senang. Lalu Jaehyun kembali berlalu bersama teman-temannya. Lisa merasakan Chaeyoung menghentak-hentakan kakinya ke lantai sambil memukul-mukul bahunya.
Lisa melayangkan tatapan sebal pada sahabat yang duduk di sampingnya itu.
"Kau sesenang itukah? Tsk."
"Tentu saja aku sangat senang. Laki-laki paling tampan di kampus membalas sapaanku dan tahu namaku."
"Tentu saja ia tahu namamu, kau pernah sekelas dengannya."
"Ck, tetap saja aku senang. Memangnya tidak berpengaruh padamu?"
Lisa mengangkat bahunya singkat lalu mencoba menyuap makanan ke dalam mulutnya.
"Ah, seharusnya aku tidak bertanya. Kau hanya menyukai Jennie Kim," bisik Chaeyoung lalu menggigit apelnya. "Lisa, benar kau tidak ingin mencoba usul dariku?"