selamat tanggal 28 jenlisa shipper budiman. tak ada tempat untuk yang potek di sini yaa. silakan menikmati ending cerita ALTERATION...
2 hari sebelumnya
Choi Seung Hyun sedang merapikan kemejanya di depan cermin. Jam tangannya berbunyi, menandakan waktu yang ditunggunya telah tiba. Lalu dari pantulan cermin ia melihat seorang pria yang lebih pendek darinya, masuk dan menghampiri.
"Seharusnya kita tahu ia bersama Seola."
Seung Hyun meresponnya dengan senyuman terpaksa.
"Kau harus mendapatkannya sebelum dua anggota intelijen itu menangkap mereka, Top. Aku mengandalkanmu."
Seung Hyun atau yang lebih dikenal dengan nama Top di organisasi mereka, hanya mengangguk. Jennie adalah anggota yang cukup dekat dengannya, tetapi gadis itu telah menyebabkan sebuah bencana besar bagi mereka. Jadi, Seung Hyun akan mencegahnya sebelum itu terjadi.
"Dan, Top?"
Pria itu memanggil Seung Hyun lagi sebelum ia benar-benar keluar dari ruangan. Seung Hyun membalikkan badannya.
"Ya, GD?"
"Bunuh mereka jika memang harus kau lakukan. Aku lebih menyayangi diriku dibandingkan nyawa mereka."
Seung Hyun membungkukkan badannya, pertanda ia mengerti dengan perintah pria tersebut. Lalu akhirnya ia benar-benar pergi dan kini Seung Hyun akan beraksi.
**
Lisa tidak tahu bahaya apa yang menanti mereka, selain anggota intel yang dikirim ayahnya. Ia melihat Seola dan Jennie sedang berbicara serius di ruang tamu sementara ia mengintip dari balik pintu kamar. Jennie tampak sangat serius dan berbahaya, Lisa tidak tahu harus berbuat apa.
Apakah ia harus senang melihat Jennie melindunginya mati-matian, atau justru sebaliknya, merasa jahat karena nyawa Jennie terancam karenanya?
Lisa yakin Jennie pasti tahu apa yang harus dilakukannya. Jennie tidak gentar, itulah yang ia lihat di raut wajah gadis itu. Kini justru dirinya yang harus kuat. Jika mereka harus berhadapan dengan musuh, artinya akan ada baku tembak. Lisa menggelengkan kepala seraya menutup matanya.
Ia harus kuat. Jennie lebih memilih untuk melindunginya dan menghadapi bahaya, ia harus membalas Jennie dengan sisa kekuatan yang dimilikinya. Ia tidak ingin membuat Jennie menyesal.
"Apa yang kau lakukan?"
Lisa terkejut karena Jennie sudah berada di depan pintu kamar. Jennie mendorong pintu itu perlahan dan masuk. Lisa berdiri di tengah kamar dan menunggu Jennie berbicara padanya.
"Kita harus pergi bersama Seola. Jangan khawatir, kau akan baik-baik saja," ucap Jennie datar.
"Tetapi bagaimana denganmu? Siapa yang sedang mengejarmu, Jennie-yaa?" suara Lisa bergetar.
Melihat ketakutan di mata Lisa, Jennie pun mendekat.
"Seola pernah memperingatiku. Perihal ia mendapat kabar dari salah satu teman yang ada di organisasi para pembunuh. Organisasiku tidak ingin tertangkap oleh kepolisian. Ketua Kwon memerintahkan Seung Hyun Oppa untuk menangkapku sebelum para intel itu. Karena mereka tidak membantuku melarikan diri malam itu, mereka tahu kalau aku marah. Oleh sebab itu mereka takut aku membocorkan identitas mereka kepada polisi."
Lisa menelan ludah. Jadi anggota organisasi pembunuh lainnya takut jika Jennie membuka rahasia mereka jika nanti para intel menangkapnya. Seola benar. Mereka pasti lebih berbahaya dari para intel kepolisian.