Perfect Date

15.2K 1.2K 81
                                    




Daily reminder

Date with L at 8 pm tonight.

Jennie menyimpan kembali ponselnya setelah membaca notifikasi tersebut. Ia menyembunyikan senyuman dan membuang pandangan keluar mobil, khawatir jika tertangkap basah oleh sang asisten. Tetapi terlambat. Im Yoona, sepupu sekaligus asistennya telah menyadari senyuman malu-malu Jennie. Wanita itupun berdehem.

"Apakah kita harus pulang cepat malam ini?" godanya.

Jennie menoleh padanya. "Mwo?"

"Aniya. Aku hanya bertanya apakah malam ini kita harus pulang cepat."

Jennie seketika gugup. Ia tidak menyadari kalau Im Yoona mengetahui sesuatu yang disembunyikannya.

"Kita akan pulang setelah acara selesai," jawabnya tenang. "Memangnya kenapa kita harus pulang lebih cepat?"

Yoona tertawa kecil. Apa yang diharapkannya dari si kaku Kim Jennie? Ia adalah gadis yang sangat tidak pandai mengekspresikan kasih sayang atau perhatiannya. Yoona sudah tidak heran lagi.

"Baiklah kalau begitu maumu. Kita akan pulang setelah selesai acara," jawab Yoona lagi.

Hening sejenak. Jennie menggigit bibir. Mengapa ia memutuskan seperti itu? Ia tahu kalau acara yang akan mereka hadiri selesai pukul 10 malam. Sedangkan ia memiliki janji lain yang lebih penting dua jam sebelumnya.

"Ugh, padahal aku sudah mempunyai janji dengan Donghae Oppa. Ia mengajakku makan malam bersama orang tuanya. Aku rasa kita bisa menundanya besok," Yoona berbicara sendiri, tepatnya mengarang cerita untuk memancing Jennie. Jennie mencuri-curi pandang.

"Jinjja? Kalau begitu, ya sudah. Kita akan pulang lebih cepat. Kurasa pukul delapan tidak apa-apa?"

Yoona tersenyum penuh kemenangan. Tentu saja ia bahagia untuk adik sepupunya.

"Ya, aku rasa tidak apa-apa."

Yoona terus menyetir ke jalan Gangnam, tepatnya ke gedung baru milik perusahaan ibu Jennie yang akan diresmikan sore ini. Jennie adalah anak tunggal Kim Hyewon, pemilik Korean Resources Enterprise, sekaligus pewaris tunggalnya. Jennie sudah terbiasa berkecimpung di dunia bisnis yang dikelola ibunya sejak ia remaja. Oleh sebab itu karakter dingin dan cerdas terbangun dalam dirinya.

Sampai di lokasi tujuan, Jennie disambut oleh beberapa pria dengan pakaian serba hitam. Mereka mengawal Jennie dan Yoona sampai ke dalam gedung dan bersama-sama mereka menuju ruangan tempat Ny Kim menunggu. Jennie melihat beberapa reporter di sana. Mereka pasti ingin meliput berita yang berhubungan dengan acara sore ini.

"Jennie-yaa, Yoona-yaa, akhirnya kalian sampai," sambut Ny. Kim. Di dalam ruangan itu terlihat tiga orang lainnya, yang merupakan pemegang saham di KRE ini. Jennie membungkukkan tubunya dengan hormat.

"Annyeonghashimnikka," ucap Jennie.

"Jennie yaa, apa kau sudah siap untuk memotong pita? Acara kita akan dimulai tiga puluh menit lagi, Sayang."

"Nde, Eomma."

"Baguslah. Kalau begitu, Yoona-yaa, tolong temani Jennie ke ruang rias. Ia harus tampil secantik mungkin."

"Ye, Imo."

**

Lisa telah menyelesaikan semua masakannya dan telah menatanya dengan cantik di atas meja makan. Ia tersenyum sangat bangga. Akhirnya setelah berjam-jam memasak, ia telah menyelesaikan empat macam masakan kesukaan kekasihnya. Ia yakin rasanya tidak mengecewakan sebab ia sudah berusaha selama satu bulan terakhir.

It's Jenlisa (Oneshoot Compilation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang