Oke, karena sebagian menganggap ebook ini adalah ebook romance biasa, aku bakal kasih teaser di bagian thriller-nya yaa. Karena buku ini lebih ke cerita yang menegangkan.
Hari ini tanggal 31 Desember adalah hari diskon terakhir yaa.
(Sengaja Up disini karena Up di halaman sebenarnya nggak pada masuk notif readers. aneh sekali wattpad ini -_-)
final teaser
Hening. Mata Lisa menatap sekeliling dengan liar. Ia tidak melihat siapapun di ruang tamu. Namun ia melihat tetes darah di lantai menuju kamar. Lisa menelan ludah. Ia tidak boleh lemah. Ia harus menemukan Jennie.
Kakinya melangkah menuju kamar, meski terasa berat. Lisa sama sekali tidak berharap melihat Jennie yang terluka. Setelah mendengar penjelasan Yoona, hati Lisa terenyuh. Rasa pedulinya pada Jennie bertambah berkali-kali lipat.
Bagaimanapun juga, Jennie membutuhkan bantuan secepatnya.
Lisa sudah sampai di depan kamar Jennie dan membuka pintunya. Pada saat itu ia melihat tubuh Jennie terkapar di lantai....
....dengan sebuah pisau lipat penuh darah di tangannya.
Anehnya Lisa tidak merasa takut sedikitpun. Ia melompat ke arah Jennie dan mengguncang tubuhnya. Gadis itu jelas pingsan dengan tubuh penuh bercak darah, namun Lisa bersyukur tidak menemukan luka satupun.
"Jennie, bangunlah. Aku mohon."
Lisa menepuk-nepuk pipi Jennie. Tangannya pun gemetar bukan main. Lisa tidak tahu siapa yang telah dilukai Jennie. Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya menimpa gadis ini.
"Jennie....bangunlah," Lisa berkata dengan suara gemetar. Ia ingin sekali menangis sekarang.
Lalu ia melihat mata Jennie mulai bergerak. Ia mengambil pisau dari tangan Jennie dan menjauhkannya.
Jennie memegangi kepalanya dan terkejut melihat Lisa. Ia duduk dengan cepat dan bersandar di tempat tidurnya. Lisa duduk di depannya, tidak sanggup berkata-kata.
Mata Jennie menyiratkan ketakutan dan kesedihan. Lalu bercak darah di tangannya mengalihkan perhatian. Jennie terdiam cukup lama. Sekujur tubuhnya terasa dingin seketika. Lisa memegangi kedua lengan Jennie yang kini dalam keadaan shock.
Lisa bisa merasakan dinginnya tubuh Jennie dan bagaimana terguncangnya gadis itu. Jelas bukan gadis ini yang menyebabkan ada darah di tubuhnya sendiri.
"A-Apa yang telah...k-kulakukan? Lisa...aku...aku tidak tahu...aku tidak tahu apa-apa."
Hati Lisa mencelos. Tubuhnya seperti kehilangan seluruh tulang. Ia begitu lemas. Entah karena bahagia bisa bertemu Jennie kembali atau karena cemas.
Kontan Lisa langsung memeluk Jennie. Gadis itu gemetar hebat. Lisa memeluknya erat untuk membuatnya tenang. Ia memandangi pisau lipat yang tak jauh dari mereka. Pisau itu adalah barang bukti. Sebaiknya ia membawanya pergi bersama Jennie. Ia yakin telah terjadi sesuatu yang buruk dan Jennie bukanlah tempat bertanya yang baik saat ini.
"Ya Tuhan...Lisa, apa yang telah kulakukan? Kenapa ada darah di tanganku? Lisa....bagaimana aku bisa sampai di sini?"
Jennie meraung. Hati Lisa seolah runtuh saat mendengarnya. Ia memeluk Jennie lebih erat dan menciumi rambutnya yang basah oleh keringat.