Jennie POV
Gawat.
Berat badanku bertambah 3 kilogram! Pantas saja ada beberapa penggemar yang mengatakan kalau akhir-akhir ini aku tampak lebih gemuk. Aku tidak menyadari hal itu sampai aku menimbang berat badanku di kantor tadi malam. Aish, ini semua gara-gara Lisa!
Mengapa tidak?
Selama hiatus sebelum comeback, dia selalu membelikan makanan kesukaanku. Tentu saja aku tidak dapat menolaknya. Makanan lezat adalah kelemahanku dan Lisa berkata kalau ia sangat senang melihatku menyantap habis semuanya. Lantas ia terus saja memanjakanku dengan makanan-makanan lezat.
Sekarang lihat akibatnya? Pipiku bertambah chubby, belum lagi lemak di lengan dan pahaku. Aarrgh, aku harus melakukan diet ketat. Masih banyak konser dan acara televisi yang harus kami hadiri. Aku tidak boleh terlalu banyak makan. Penampilan adalah nomor satu untuk para idol. Aku tidak bisa mengabaikannya.
Tapi pagi ini aku merasa sangat lapar. Padahal semalam aku makan pukul 12, karena Lisa membelikan makanan China kesukaanku. Dan sekarang masih pukul 8 pagi!
Bagaimana caranya menahan rasa lapar?
Aku pun berjalan keluar kamar dan langsung menuju dapur. Mungkin aku akan memakan sereal gandum saja. Ya, itu lebih baik daripada pancake atau nasi.
Tidak ada orang di dapur, kurasa Jisoo Eonnie dan Chaeyoung masih di kamar masing-masing. Sementara Lisa masih berada di kamar mandi. Aku mencari-cari kotak sereal. Biasanya Chaeyoung meletakkannya di laci bawah counter dapur. Kenapa tidak ada?
Apakah Chaeyoung sudah menghabiskannya? Aku tidak heran. Tapi kenapa Chaeyoung mempunyai tubuh yang masih ideal meskipun makannya lebih banyak dariku? Huhuhu.
"Honey, apa yang sedang kau cari?"
Aku berdiri tegak setelah mendengar suara Lisa. Ia berdiri di depan counter dapur dan tersenyum melihatku. Ia tampak segar dan cantik sekali sehabis mandi. Ah, aku lupa. Tadi aku kesal padanya jadi aku tidak boleh terpesona secepat ini.
"Honey, kau mencari sesuatu?" tanyanya lebih lembut.
"Oh, ya. Aku sedang mencari sereal gandum. Kau melihatnya?"
"Sereal gandum?" Lisa memastikan. Tangannya mengusap-usap rambutnya dengan handuk. "Aku rasa Chaeyoung meletakkannya di lemari atas."
Aku segera berbalik menghadap lemari yang dimaksud Lisa. Aku membukanya dan memang, kotak sereal itu ada di dalamnya. Argh, kenapa Chaeyoung meletakkannya di sana? Sudah tahu tubuhku lebih pendek dari mereka.
Lalu aku mendengar Lisa terkekeh di belakangku. Ya, aku tahu kalau ia sedang meledekku lagi.
Aku berjinjit dan melompat. Percuma, Chaeyoung meletakkannya sedikit ke dalam, membuat tanganku kesulitan menjangkau kotak tersebut. Tidak mungkin aku memanjat kursi! Ada Lisa di sini.
"Perlu bantuan, love?" godanya.
"Yes, please!" jawabku penuh sarkasme.
Kenapa dia tidak langsung membantuku saja?
Lisa berjalan ke arahku dan mengambil kotak tersebut dengan mudahnya. Bibirnya masih tersenyum menggodaku. Dasar menyebalkan!
"Berikan padaku," pintaku ketika Lisa tidak langsung menyerahkannya ke tanganku. Ia masih mengangkat tinggi kotak sereal di atas kepalanya.
"Tidak sebelum aku mendapatkan ciuman selamat pagiku," ucapnya santai.
"Lisa, aku tidak ingin main-main pagi ini. Cepat berikan," kataku dengan nada jengkel. Aku hanya kesal kepadanya karena berat badanku naik. Itu saja.