Sudah lama kita meninggalkan Sujiwo Bebek, bekas maling kuburan yang terjebak lentera maut di sebuah gedung tua.
Sujiwo mengucek-ucek matanya ketika ia merasakan sinar yang sangat terang memasuki ruang matanya.
Sinar itu terasa sangat menyilaukan!
"Ooh... kenapa ia ada di sini?" batinnya terkejut seketika. Ia berusaha bangun, namun seluruh otot tubuhnya seperti dilolosi, lemas tak berdaya. Ia hanya mampu membuka mata saja.
Matanya yang sipit berusaha terbelalak memandang sekitar. Tempat ia terbaring, tidak sedikit pun ia kenali. Akan tetapi yang membuatnya heran, sinar terang yang menyilaukan itu datangnya dari puluhan lentera yang tergantung di atas baringnya.
Tiba-tiba terdengar suara yang tidak asing lagi baginya.
Suara yang mengingatkanya akan serangan lentera terbang yang kemudian, ternyata... dirinya diserang oleh suara itu dan selanjutnya ia kehilangan kesadaran.
"Ha... Ha... Ha... Sujiwo Bebek... Sujiwo Bebek, nama yang terkenal sekaligus nama yang menggelikan. Ha... Ha... Ha...."
Suara tawa dan kemudian mengejek itu membuat Sujiwo Bebek terbangkitkan emosi.
"Ha... Ha... Ha... jangan berlagak kamu. Harusnya kamu berterima kasih kepadaku, karena kamu tidak jadi mati setelah diserang oleh Lentera Maut," lanjut suara itu mengejek.
Belum hilang suara itu, sosoknya sudah memasuki ruang pandang matanya.
Ia hanya kenal suara, tapi baru sekarang ia melihat sosok yang tinggi besar bermuka codet menyeramkan menyeringai ke arahnya. Rambutnya keriting lebat, membuat wajahnya sangat seram apalagi pupil matanya aneh berwarna merah.
"Aku, Codet Api tangan kanan dari Nyi Drugmo Agni membawamu ke markas Lentera Maut untuk menerima anugerah sebagai anggota Lentera Maut," lanjut Codet Api sambil menatap tajam ke arah mata Sujiwo Bebek.
"Baru, tangan kanannya saja, ia sudah keok. Kalah. Apalagi Drugmo Agni. Setinggi apa ilmunya?" batin Sujiwo masih belum mengerti maksudnya apa, ia dibawa ke markas Lentera Maut. Yang seumur-umur, belum pernah ia dengar apa dan siapa mereka?
Selama ini Sujiwo Bebek malang melintang di dunia permalingan sendiri. Bekerja sendiri dan menikmati hasilnya sendiri. Kini, ia "diculik" dijadikan anggota partai atau perguruan apa ini, sebenarnya ia tidak suka. Ia biasa jadi tuan atas dirinya sendiri, tapi kini ia harus jadi anak buah dari Drugmo Agni pemimpin Lentera Maut.
"Sujiwo Bebek, jangan banyak tingkah. Melihat tatapan matamu, aku tahu kamu merasa tidak suka, ya?" tanya Codet Api penuh selidik.
"Ah, cerdik juga Codet Api ini, bisa menebak pikirannya," batin Sujiwo terkejut.
Meski tubuhnya lemas, tapi Sujiwo Bebek masih bisa berbicara.
"Codet Api... lepaskan totokan ini. Mari, kita bertempur sekali lagi!" teriak Sujiwo Bebek tiba-tiba.
"Ha... Ha... Ha... sudah pecundang masih banyak lagak kamu. Kalau Nyi Drugmo Agni tidak membutuhkan anggota baru, pasti kamu sudah mati terbakar lentera setan yang menyerangmu. Untung saja, kamu terpilih oleh beliau."
"Bukannya berterima kasih, malah berlagak sok hebat. Itu hanya sepersekian kekuatanku, sudah membuatmu pingsan, apalagi jika Nyi Drugmo Agni yang turun tangan. Ditiup saja oleh beliau, kamu akan hangus terbakar. Ha... Ha... Ha...," lanjut Codet Api sambil tertawa mengejek.
"Benar juga perkataan Codet Api, baru segebrakan saja, ia sudah kalah,"
batinnya berhitung. Lalu...
"Kalau aku jadi anggota Lentera Maut, keuntungan apa yang akan aku peroleh?" tanya Sujiwo Bebek cerdik.
"Kamu tidak perlu lagi menjadi maling kuburan lagi. Karena semua keinginanmu akan segera terpenuhi. Aku jamin pasti kamu akan sangat cocok dan menyesal kenapa tidak dari dulu kamu kenal apa Lentera Maut ini," ucapan terakhir Codet Api ini membuat Sujiwo Bebek sangat penasaran.
Baiklah, karena dirinya tidak berdaya. Ia memutuskan untuk mengikuti permainan dari Codet Api. Siapa tahu, apa yang dikatakan oleh Codet Api benar adanya,"
"Baiklah, tapi lepaskan totokanku dulu!" pintanya.
Sekelebat deru angin yang panas menyergapnya seketika simpul geraknya bisa bebas terbuka dan ia bisa bergerak lagi. Ia segera meloncat berdiri. Memandang Codet Ali yang tinggi besar itu dengan terkejut.
"Aih, tanpa menyentuhku. Hanya mengibaskan tangan, Codet Api mampu membuka totokan itu. " batinnya terkejut.
"Codet Api, apa yang harus aku lakukan sekarang?"
"Ayo, kita harus menghadap Nyi Drugmo Agni. Beliau sudah lama menunggu. Jangan banyak tingkah, jika tetap ingin hidup, atau kamu memilih mati terbakar api jadi abu!l?"
Peringatan Codet Api menandai bahwa mulai hari ini Sujiwo Bebek akan menjadi anggota resmi Lentera Maut. Dan, itu akan merubah jalan hidupnya.
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
Lentera Maut
ActionLentera Merah menjadi tanda elmaut datang lebih cepat. Benarkah?