10. Bocah Malang

129 3 0
                                    

Hidup dan mati seseorang tidak ada yang bisa tahu

Tidak bisa dihitung dan diangankan saja.

Karena hidup dan mati adalah urusan rahasia

Hanya Tuhan yang punya kuasa

Yang sehat sentosa pagi hari, siangnya mati tidaklah ada cela

Yang sakit berkepanjangan, masih tetap hidup bahkan sembuh kemudian, tidaklah menjadi penghalang

Bagi Tuhan, itu hanya kias satu ucapan

Jadi, maka terjadilah!

Demikian pula yang terjadi dengan bocah lelaki malang yang lolos dari pagebluk yang mengerikan itu.

Semua yang pernah hidup di sekelilingnya, mati semua. Tidak terkecuali ayah dan ibunya.

Karena campur tangan Tuhanlah, keajaiban terjadi bagi si kecil malang itu.

Sebelumnya dia terjatuh terlepas dari gendongan ibunya. Tubuhnya terbanting keras, lebih parahnya lagi, tubuh kecilnya tertimpa tubuh ibunya yang terkena asap biru muda beracun itu. Kemudian disusul oleh tubuh ayahnya yang berusaha menolong ibu dan dirinya. Tapi, malang ayahnya juga terkena asap biru muda beracun itu, sama dengan seluruh penghuni Dukuh Mlonggo Sari.

Tertimpa dia beban berat dari tubuh tidak bernyawa ayah ibunya, seketika dia pingsan seperti mati saja. Tidak ada udara yang masuk, tidak ada asap beracun yang menyerangnya, karena tanpa diduga kedua tubuh kaku orang tuanya malah melindungi dirinya.

*

Begitulah ketika dia tersadar dan mulai berusaha bangun, tubuhnya terasa lemas dan anehnya tidak ada suara sedikitpun di sekitarnya. Tidak ada yang dilihatnya. Semua gelap.

Asap beracun sudah lenyap hilang tanpa jejak! Pecahan tanah rekahan sebagai sumber bencana itu, tidak disangka malah menjadi sumber mata air baru yang bersih dan segar.

Sekuat tenaga bocah itu bergerak bangun. Menggeser dua tubuh kaku tumpang tindih yang semula menindihnya juga. Susah payah dia hanya bisa bergerak saja untuk lepas dari tindihan keduanya. Sampai akhirnya dia bisa duduk bertelekan kedua tangannya yang gemeter dan bergoyang-goyang.

Bocah sekecil itu mana tahu apa yang terjadi, dia hanya tahu ada tubuh dua orang yang kemungkinan besar adalah tubuh orang tuanya tergeletak tidak bergerak.

"Ibuuuu... Ayahhh..." panggilnya dengan suara putus asa. Beberapa kali panggilan tapi tidak ada suara jawaban.

Tiba-tiba serangkum angin muncul menerbangkan anak rambut bocah itu. Dan...

"Plassss... "

Suara gerak yang cepat, menyambar anak yatim piatu terluka yang malang!

Betapa terkejutnya bocah malang itu, dirinya terasa terbang.

Karena dia merasakan tubuhnya terangkat ke udara dan dibawa lari seseorang.

Suara angin menderu, menerbangkan rambut dan pakaian bocah malang itu.

Ketika tubuh yang mengepitnya menerjang angin.

*

Si Bocah malang merasa dirinya dibawa terbang orang. Dia tidak bersuara, hanya diam menunggu apa yang terjadi dengannya. Dia berusaha menyirap suara saja karena dia mulai sadar bahwa dia tidak bisa melihat lagi.

Dua bayangan terus melesat, meninggalkan dukuh Mlonggo Sari yang tinggal kenangan.

Siapakah bocah malang itu?

Siapakah lelaki kurus yang menolongnya?

Atau malah si bocah malang akan mendapatkan kemalangan baru?

Bersambung...

Ikuti terus kisahnya. Di mana nanti, Sujiwo Bebek aku bertemu dengan Bocah Malang ini.

Di Geger Istana Tirta Nusa Mahardhika.


Lentera MautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang