27. Prahara Akan Segera Datang

7 0 0
                                    

Nafsu telah menguasai hati Wirang Bloko, membakar habis akal sehatnya. Ia sudah tidak perduli lagi akan Prajnaninda Suci adik seperguruan yang seharusnya dijaga dan dibelanya.

Ia seperti binatang saja yang tak berakal. Lupa bahwa selama ini Guru, Ibu guru, adiknya adalah orang-orang yang telah berjasa terhadap dirinya.

Ia terus berlari hingga sampai di sebuah tanah lapang berumput tebal, yang tersembunyi di balik dinding pohon besar yang berbaris.

Diletakan tubuh Prajnaninda Suci yang tidak mampu bergerak dan berbicara, hanya sepasang matanya terbelalak ketakutan dan mengucurkan air mata.

Wirang Bloko sudah mati nuraninya, bersiap memenuhi hasrat setannya.

Namun, ketika ia menekuk kakinya mendekati Prajnaninda Suci, ada segulung angin pukulan yang datang menderu menghantam pinggangnya dengan telak disusuli jerit murka suara yang sangat dikenalnya, Nyi Shandranina Wuri.

"Wuuuss... Blammm... Jangan kurang ajar, bocah sialan!"

"Aaaa... Sreeett... Blug...!"

Wirang Bloko menjerit kesakitan dan terpental menggelinding di rerumputan dan menghantam pohon di seberangnya.

Pinggangnya seakan remuk. Ia tidak pernah menyangka istri gurunya yang cantik ini ternyata mempunyai kesaktian yang hebat. Hanya sekali melepas pukulan jarak jauh, tubuhnya bisa terhantam dan terpental sampai puluhan tombak dan menghantam pohon.

"Celaka... aku harus menyelamatkan diri secepatnya, sebelum Nyi Shandranina Wuri kembali menyerang dan mungkin membunuhku." batinnya bersama meruahnya rasa pengecut yang memalukan di hatinya.

Maka, sambil menahan sakit di pinggangnya ia memaksakan diri lari menyelamatkan diri.

Untung saja, Wirang Bloko berhasil kabur, kalau tidak dengan kesalahannya ini, nyawanya bisa menjadi gantinya.

*

Sesungguhnya ia tidak pernah tahu bahwa Partai Teratai adalah partai yang didirikan oleh Nyi Shandranina Wuri yang dulunya adalah pendekar wanita yang sakti bergelar Bidadari Teratai dari Utara.

Akhirnya ia bertemu Bragas Chandala yang menjadi suaminya. Bragas Chandalalah yang berhasil menggabungkan ilmu Teratai dengan ilmu pukulan tangan kosongnya Tapak Sakti menjadi ilmu pukulan baru yang hebat yaitu Tapak Teratai Sakti.

Shandranina Wuri akhirnya menyerahkan urusan partai kepada suaminya dan membubarkan semua murid wanitanya. Ia memilih menjadi ibu yang baik bagi anak semata wayangnya Prajnaninda Suci.

Ilmu Shandranina dan Bragas Chandala tidaklah terpaut tingkatannya.

*

Sekali lagi, untung bagi Wirang Bloko yang segera melarikan diri. Lari dengan membawa luka parah dan dendam.

*

Demikianlah asal muasal Wirang Bloko yang berubah menjadi Wirang Api, karena melarikan diri ke arah Markas Lentera Merah dan ditolong oleh Codet Api.

Sekarang ia menjadi anggota Lentera Merah bersama Sujiwo Bebek atau Sujiwo Api.

Ilmunya Teratai Terbang Nyawa Hilang adalah pukulan tingkat tinggi, meski hanya mampu dikuasai oleh Wirang Bloko hanya di level lima, namun mampu mengangkat Wirang Bloko sebagai pendekar muda yang disegani sebelum dua peristiwa hitam itu merubahnya dari pendekar menjadi penjahat yang mencocoki karakternya sekarang ini.

*

Wirang Api dan Sujiwo Api dengan cepat berhasil menguasai ilmu yang sama. Ilmu Tebar Lentera Mencabut Nyawa sekalian ilmu Teratai Terbang Nyawa Hilang.

Dua tenaga baru dari perkumpulan Lentera Merah yang menjadi kedok pasukan pembunuh bayaran yang bersedia bekerja apa saja demi imbalan uang dan kekuasaan.

Wirang Api, Sujiwo Api, Codet Api dan ketuanya Drugmo Agni akan memanaskan negeri Tirta Nusa Mahardika di dalam lingkaran fitnah dan gesekan rasa curiga.

Yang akan menggempur dari dalam persatuan antar partai yang menjadi kekuatan pokok penompang kejayaan negeri Tirta Nusa Mahardika.

Drugmo Agni adalah yang ada dibalik semua urusan itu. Meminjam tangan Wirang Api, Sujiwo Api dan Codet Api untuk membantu terlaksananya persekutuan maut antara dirinya dengan Mahapati Rudrapala dan Selir Drupa Melinia.

Prahara akan segara datang membakar negeri Tirta Nusa Mahardika!

Bagaimana Nasib Lintang Soka selanjutnya?

Mampukah ia bersama-sama tokoh penting Tirta Nusa Mahardika yang lain mampu membendung munculnya Prahara itu?

Bersambung....

Lentera MautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang