Belum juga, Sujiwo Bebek kena batunya.
Gagal mencuri makam dan ketangkap digebuki warga?
Warga belum juga puas membalas dendam?
Peristiwa lain, malah membawa Sujiwo Bebek kepada petualangan sesungguhnya.
Ngomong-ngomong...
Sujiwo Bebek ini tokoh protagonis atau antagonis?
Penasaran, khan?
Yuk, ikuti terus kisahnya!
*
Berawal dari sebuah rumah aneh dalam lingkaran asmara.
Asmara?
Benar, tidak terduga.
Entah setan yang mana? Mampu mengalihkan cita-cita "mulia" si Sujiwo Bebek untuk tidak terjerat oleh godaan wanita sebelum semua cita-citanya tercapai?
Amboi, ternyata seorang wanita yang mengubah semuanya. Maka...
Asmara, Wanita, Kesialan atau...
Inilah awal mulanya, Entah kesialan apa kali ini yang mendatangi Sujiwo Bebek?
Mengapa langkah kakinya mengarah ke rumah aneh ini?
Belum pernah seumur-umur Sujiwo bertindak gegabah seperti ini. Hanya karena rasa tertariknya kepada seorang janda muda dari dukuh sebelah dia menyengaja melakukan dan datang ke tempat ini, hanya untuk mencari " benda " yang sekiranya dapat dan pantas menjadi hadiah bagi Dumilah si janda ranum yang belum lama kematian suaminya si rentenir yang tiba-tiba mati dengan warna biru di sekujur tubuhnya.
Ah, persetan ia mati bunuh diri. Atau keracunan!
Yang penting si Dumilah sekarang sendiri, tanpa anak dan diwarisi uang panas yang banyak.
Entah mengapa Sujiwo begitu bersemangat melihat Dumilah yang kuning langsat semampai, sepasang matanya bak bintang kejora, senyumnya bak delima yang rekah dari sepasang bibirnya yang?
"Ah, aduhai," batin Sujiwo dengan hati yang jungkir balik.
"Aku harus mendapatkannya, " tekadnya, yang membuat wajah tirus pucatnya tiba-tiba bersinar aneh.
Dia berwajah biasa saja, tapi dia mempunyai segalanya... ( yang dia sembunyikan)
Sujiwo Bebek yang semula hanya memikirkan bebek-bebeknya dan segala macam ilmu kesaktian hitam, kini terpincut oleh dahi mulus wanita.
Semula tidak ada yang ditakutinya.
Tidak ada yang bisa membuatnya gugup.
Tidak ada seorangpun yang bisa mengendurkan niat hatinya.
Tidak ada yang bisa menggoyahkan keyakinan dan kepercayaan dirinya.
Tapi...
Kali ini, dia merasa tidak percaya diri, ikut bersaing dengan para lelaki untuk mendapatkan cinta Dumilah si Janda ranum mewangi itu!
Dan...
Di tempat aneh inilah dia berdiri. Rumah yang tinggi dan luas, berbentuk aneh yang sengaja dia " santroni " tepat di malam ini.
Dilupakannya kuburan perawan yang sudah ditandainya.
Dilupakannya rumah juragan kaya yang telah diincar nya.
Hanya spesial, rumah aneh ini.
Tepat suara kentongan dipukul dua belas kali!
Dia berkelebat cepat berlari seperti mengambang di udara ke tempat beberapa hari lalu yang telah memasuki radar pantauannya.
Tempat ini, sepi, aneh dan membuat dirinya semakin penasaran.
Rumah semegah ini, sunyi tidak ada orang atau penjaga sepertinya sama sekali.
Tubuh tinggi kurus berjungkir balik beberapa kali kemudian mendarat lunak tanpa suara di depan teras lengang.
Hanya angin dingin yang berdesir lewat. Menggoyangkan pakaian yang dipakainya.
"Auuuuuuuuwwwww! "
Tetiba suara lolong anjing terdengar samar di kejauhan sana.
Sujiwo Bebek menarik kerah bajunya untuk mempertebal tekad sambil mengayunkan langkah sepasang kakinya yang panjang.
Melewati teras yang berlapis pualam dan kemudian menaiki tangga bersusun menuju ke arah pintu.
Tangannya yang pucat terulur dan handle pintu berputar dengan mudah.
"Kreeek....!" suara daun pintu besar dengan mudah didorongnya.
Ternyata tidak terkunci.
Dan....
Apakah yang ditemui Sujiwo Bebek?
Apa yang diinginkannya ada di dalam?
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Lentera Maut
ActionLentera Merah menjadi tanda elmaut datang lebih cepat. Benarkah?