Pagi belum terang benar
Angin sepoi di keluasan persawahan
Di samping panjang mengular lincah
Kali bening penuh sesatwaan kecil umpan bebek
Bergerombol teratur menyusuri kelokan kali kecil meliuk
Dengan caping lebar berdiri samar di atas pematang
Si Kurus Pucat apa yang dikerjakan?
Wajahnya yang masih seperti dulu, tirus dan pucat. Hanya satu beda yaitu sorot matanya tajam berkilat seperti mata kucing hitam di tengah malam.
Tidak ada sosoknya yang aneh. Biasa saja, seperti peternak bebek lainnya, bukan?
*
Namanya Sujiwo. Nama asli dari bayi mberojol. Nama sebagai pengingat bahwa mberojolnya ke dunia, bertambah satu jiwa dirinya. Dan, berkurang satu jiwa juga, emaknya.
Dia menjadi piatu tidak lama, disusul bapaknya juga meninggalkan dia untuk selama-lamanya.
Si yatim piatu yang malang.
Dia terus hidup berjuang dengan harta peninggalan emak bapaknya yang tidak seberapa dan beban masa lalu penuh kehilangan yang membuat harinya murung, sepi dan terganggu.
Itu cerita dulu!
*
Sujiwo hidup seperti mempunyai dua dunia. Antara dua sisi kehidupan dijalaninya. Hal yang menjadikan hidupnya tetap semangat, tapi siapa tahu?
Sujiwo seperti pemuda kebanyakan meski kemurungan dan kemisteriusan telah melekat di kehidupannya.
Setengah harinya dihabiskan dengan cara menggiring bebek mencari makan.
Hidup sehari-hari Sujiwo di kampung Umbul Jaya biasa-biasa saja. Ia dikenal sebagai peternak bebek.
Sujiwo Bebek orang banyak mengenalnya.
Harus diingat?
Ya, sisi dunia Kedua Sujiwo dia adalah Si Kurus Pucat Pencuri Makam.
Ya, setengah hari lainnya dia menjadi si Kurus Pucat.
Sujiwo itu si Kurus Pucat yang kali kedua datang dulu untuk menggasak kuburan Sarikem di dukuh Tanjung Sari?
Semakin banyak aksinya yang berhasil semakin tinggi ilmu hitam yang dikuasainya.
Ilmu sirep semakin tinggi, hanya ilmu menghilang saja yang belum berhasil dikuasainya.
Sasaran operasi Sujiwo semakin luas, tidak hanya kuburan perawan, rumah penduduk pun menjadi pilihannya juga.
Seperti yang terjadi di dukuh Bulak Rejo pekan kemarin.
Dengan cerdiknya semua hasil jarahannya di simpan di sebuah goa yang terletak di sebuah bukit Siluman yang terkenal angker.
Untuk sehari-harinya dia tinggal di rumah yang bersahaja dengan kandang bebek-bebek di belakang rumahnya.
Dua dunia
Dua sisi kehidupan
Bak sisi hitam dan putih
Sebuah penyamaran yang sempurna?
Bukan? Sebuah alter ego, mungkin?
Dari pagi sekali, dia sudah menggiring bebeknya ke sawah atau kali untuk mencari makan. Tidak ada yang tahu bahwa setiap malam tertentu Sujiwo berubah menjadi pencuri yang menggegerkan dukuh-dukuh yang jadi korbannya!
*
Sujiwo Bebek hidup masih melajang. Meski umurnya sudah pantas untuk menikah. Tapi, kehidupan yang dijalani menyimpan begitu banyak rahasia. Dan, dia belum siap untuk berbagi rahasia dengan siapapun.
Apalagi masih banyak impiannya yang belum dicapainya.
Ilmu kesaktiannya masih belum seberapa.
Ilmu menghilang belum juga dikuasainya.
Gudang harta masih belum penuh pula.
Perannya sebagai peternak bebek dan pencuri makam ternyata belum memuaskan hatinya.
Ada gejolak liat di dalam hatinya tapi entah apa atau menjadi apa selanjutnya?
Sujiwo Bebek masih gegar memastikannya!
Apakah dia masih tetap mencuri?
Apakah ada peristiwa lain yang membawanya mengenal Lentera Maut?
Ataukah Lentera Maut menjadi gerbang kematiannya?
Lalu, bagaimana nasib para korbannya?
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Lentera Maut
AkčníLentera Merah menjadi tanda elmaut datang lebih cepat. Benarkah?