13. Benteng luka

2 0 0
                                    

"𝘏𝘢𝘳𝘪-𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘮𝘶 𝘵𝘢𝘬 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘥𝘪 𝘪𝘴𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵, 𝘵𝘦𝘳𝘬𝘢𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘢 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘭𝘶 𝘥𝘪 𝘸𝘢𝘳𝘯𝘢𝘪 𝘢𝘨𝘢𝘳 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘪𝘯𝘥𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘭𝘢 𝘥𝘪 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨"
~𝘼𝙡𝙗𝙚𝙧 𝙨𝙚𝙞 𝙆𝙚𝙚𝙣𝙖𝙣~


      Sebenarnya ini sudah larut malam untuk tetap membuka mata namun, itu bukanlah hal yang perlu di permasalahkan oleh Keenan.

Sudah berjam-jam lamanya ia harus mondar-mandir di karena kan Javeria kembali drop yang mengharuskan nya terjaga sepanjang malam.

"Lo pulang aja dek, besok lo sekolah. Biar abang aja yang jaga temen lo" entah sudah berapa kali abangnya Keenan menawarkan diri namun, tetap saja selalu di tolak dengan alasan yang sama.

"Gak bang, lo aja yang pulang, lo yang nyari nafkah seharusnya dah tidur dari tadi. daripada disini ngeliatin gw yang sibuk kesana-kemari"

"Nurut aja dek. Abang gak bisa ngerasain masa masa sekolah kayak kamu, mending kamu nikmatin masa-masa bebas sebelum sibuk nantinya. Abang tau kamu ngerasa kalok Javeria itu tanggungan kamu karena kamu masih mikir kalok dia itu rengkarnasi Aneesa yang jelas-jelas gak ada sangkut pautnya sama kehadiran Javeria"

𝘼𝙣𝙚𝙚𝙨𝙖 𝙉𝙖𝙙𝙞𝙖 𝙖𝙧𝙬𝙚𝙣 adalah adik kandung dari 𝙆𝙚𝙚𝙣𝙖𝙣 𝙍𝙞𝙤𝙜𝙝𝙖𝙣𝙞 dan 𝙆𝙚𝙚𝙣𝙖𝙣 𝙙𝙚𝙣𝙯𝙚𝙡 𝙮𝙪𝙪 –kakak Keenan– yang telah meninggal tepatnya pada 6 TH silam dikarenakan kecelakaan mobil yang juga menewaskan ayah mereka.

"Keenan tau bang, tau banget malahan. Tapi sekali lagi Keenan jelasin ke abang kalok Keenan gak mau gagal buat kedua kalinya. Tolong bang, hargai keputusan Keenan sebagai adek abang"

"Terserah kamu. Tapi abang dah memperingatkan kamu dari awal, jangan pernah pakek perasaan kalok jaga temen kamu itu. Abang gak mau kamu hancur sehancur hancurnya kalau waktu Javeria di dunia udah habis. Abang pamit, kasian mama di rumah sendirian"

Perdebatan kedua kakak adik itupun berakhir saat itu juga.

Keenan memijat pangkal hidungnya dan mendudukkan diri di kursi yang berada di sebelah banker sahabatnya.

"Jave? Lo masih mau bertahan kan? Gw tau gw egois, tapi gw bener bener gak mau kehilangan lagi buat kesekian kalinya. Tolong, tolong tetap disini sampai gw nemuin kebahagiaan selain sama lo"gumamnya.

' 𝘬𝘢𝘭𝘰𝘬 𝘑𝘢𝘷𝘦 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘨𝘶𝘱, 𝘑𝘢𝘷𝘦 𝘣𝘢𝘬𝘢𝘭 𝘵𝘦𝘵𝘦𝘱 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘢𝘩𝘢𝘯, 𝘬𝘦𝘤𝘶𝘢𝘭𝘪 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘶𝘥𝘢𝘩 takdi𝘳' batin Javeria  .

Sebenarnya sendari tadi ia tak tidur dan mendengar semua pembicaraan kedua kakak beradik yang tadi berada dalam satu ruangan bersamanya.

'𝘑𝘢𝘷𝘦 𝘫𝘢𝘯𝘫𝘪 𝘕𝘢𝘯, 𝘑𝘢𝘷𝘦 𝘣𝘢𝘬𝘢𝘭 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪 𝘬𝘢𝘭𝘰𝘬 𝘭𝘰 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘢𝘯𝘢𝘬-𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘞𝘰𝘭𝘧𝘦 𝘥𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘱𝘦𝘵𝘪𝘯 𝘬𝘦𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘯𝘨-𝘮𝘢𝘴𝘪𝘯𝘨. 𝘚𝘦𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘱𝘦𝘵𝘪𝘯 𝘬𝘦𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘯𝘨𝘦𝘭𝘶𝘱𝘢𝘪𝘯 g𝘸.... 𝘎𝘸 𝘨𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪. 𝘎𝘸 𝘫𝘢𝘯𝘫𝘪 ' batin nya lagi.

🍀🍀🍀

Di jumat siang sehabis sholat jumat para anggota Wolfe sudah berkumpul di markas untuk menyiapkan sembako yang nantinya akan di bagi bagikan ke orang orang yang membutuhkan.

"Ntar lo dalem mobil aja! Keras kepala banget sih heran gw" gerutu Keenan yang terus-menerus memarahi Javeria yang memaksa ikut walaupun belum benar-benar pulih .

"Jave terlalu banyak dosa, mangkanya mau sedekahkan. Liat orang-orang seneng itu tujuan Jave karena, Jave suka banget sama senyuman orang lain"

"Jiv tirlili binyik disi heleh-heleh, so-soan banyak dosa lo" ketus Irfana.

"Daripada lo so-soan masih suci padahal buronan neraka"

"Ia deh si paling buronan surga"

"Dah, bubar, bubar, bubar! Irfan lo angkat beras ini ke mobil, Keenan lo bawa nasi bungkus ini dan Javeria lo duduk anteng aja di teras, jangan pacaran terus sama cacing di pojokan" suara Alber itu mampu membuat inti Wolfe kembali sibuk terkecuali Javeria yang duduk sembari meminum susu kotak yang di belikan salah satu anggota Wolfe.

"Ayang! Semangat yaa!!! "Teriak 𝘼𝙞𝙯𝙖 𝙣𝙪𝙧𝙞 𝘼𝙩𝙝𝙖𝙮𝙖 yang ditujukan kepada 𝘼𝙡𝙫𝙖𝙧𝙤 𝙖𝙢𝙨𝙮𝙖𝙧 𝘽𝙖𝙡𝙙𝙬𝙞𝙣 yang kebetulan ikut sang pacar yang  merupakan salah satu anggota Wolfe.

" dunia serasa milik berdua "

"Apa sih Jave? Kan menyemangati biar semangat, lo juga coba deh"

"Dih ogah" ketusnya.

"Cobain, sekalii aja"

"Huft... Semangat para ayang!!! " teriakan Javeria mampu membuat seluruh anggota Wolfe yang memang seluruh anggotanya adalah laki-laki kecuali dia itu pun menoleh.

Javeria pun tersenyum lebar kala mendapatkan tatapan syok dari para nggotanya.

Sementara para anggota yang melihat? Jangan di tanya lagi sudah pasti terkena serangan jantung secara tiba-tiba. Berasa di semangatin ayang beneran uyy.

"Astaga! Manis pisan euy! "

"Si ibu negara sekalinya senyum, bikin gw pengen terbang"

"Pliss gak kuat. Ini terlalu manis woyy!!! "

"Gak semua orang kuat wahai ibu negara"

"Woy! pabrik madu sama gula bangkrut woy! soalnya kalah manis sama senyuman ibu negara!"

Kira-kira seperti itulah kehebohan pada anggota Wolfe yang mendapatkan senyuman semanis gula milik seorang Javeria.

Sementara Javeria? Jangan di tanya ia tertawa setelah mendengar berbagai pujian hingga membuat para anggota Wolfe kembali histeris.

Serpihan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang