33.Kebenaran yang terungkap

1 0 0
                                    

"𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘥𝘶𝘭𝘪 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘳𝘢𝘱𝘢 𝘣𝘦𝘴𝘢𝘳 𝘱𝘦𝘳𝘫𝘶𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘶, 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘮𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘬𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘢, 𝘮𝘢𝘬𝘢 𝘮𝘶𝘯𝘥𝘶𝘳 𝘭𝘢𝘩. 𝘚𝘦𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘦𝘯𝘨𝘬𝘢𝘶 𝘥𝘪 𝘩𝘢𝘯𝘤𝘶𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘦𝘬𝘴𝘱𝘦𝘵𝘢𝘴𝘪 𝘮𝘶 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪"
~𝘚𝘵𝘦𝘷𝘦𝘯 𝘙𝘪𝘤𝘰 𝘕𝘢𝘵𝘩𝘢𝘯𝘢𝘦𝘭~

       Ketegangan masih berlangsung membuat suasana dalam lorong persakitan tersebut tampak menyeramkan.

"LO?!! MASIH BERANI LO KESINI HAH?!! " maki Ryu kepada Arshen.

Membuka matanya dan dengan punggung yang membungkuk ia pun menjawab "Javeria putri saya, jadi wajar jika saya ada di sini"

"Ohh... Masih inget rupanya kalau Javeria itu  𝙥𝙪𝙩𝙧𝙞 om. Kalau om memang ngerasa om adalah orang tua Javeria trus om kemana waktu Javeria sakit? Om ada gak di samping Javeria waktu dia butuh om di sampingnya? OM PERNAH NGERASA BERSALAH GAK WAKTU OM NYIKSA JAVERIA TANPA AMPUN?!!! " Teriakan Steven menggelegar membuat para suster berlarian menjauh.

"𝘼𝙣𝙖𝙠 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙤𝙢 𝙖𝙣𝙜𝙜𝙖𝙥 𝙖𝙞𝙗, 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙤𝙢 𝙖𝙣𝙜𝙜𝙖𝙥 𝙗𝙤𝙙𝙤𝙝 𝙙𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙤𝙢 𝙖𝙣𝙜𝙜𝙖𝙥 𝙜𝙖𝙠 𝙗𝙚𝙧𝙜𝙪𝙣𝙖 𝙣𝙮𝙖𝙩𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙖𝙙𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙥𝙖𝙝𝙡𝙖𝙬𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙚𝙗𝙚𝙣𝙖𝙧𝙣𝙮𝙖!!! DIA SELALU BILANG SAMA DUNIA BETAPA BAHAGIANYA DIA DI BERIKAN KASIH SAYANG DARI KEDUA ORANG TUANYA TANPA PERNAH BILANG KALAU ITU SEMUA PALSU!!! DIA YANG NUKER BERKAS OM ARSHEN DI SAAT PERUSAHAAN OM HAMPIR BANGKRUT DENGAN BERKAS YANG UDAH DIA PIKIRIN KERUGIAN SERTA KEUNTUNGAN NYA DI MASA DEPAN!!! 𝘿𝙄𝘼 𝙔𝘼𝙉𝙂 𝙎𝙀𝙇𝘼𝙇𝙐 𝙈𝙀𝙈𝙊𝙃𝙊𝙉 𝙎𝘼𝙈𝘼 𝙎𝘼𝙔𝘼 𝘽𝙐𝘼𝙏 𝙂𝘼𝙆 𝙉𝙂𝙀𝙇𝘼𝙋𝙊𝙍𝙄𝙉 𝙊𝙈 𝙆𝙀𝙋𝙊𝙇𝙄𝙎𝙄 𝘼𝙏𝘼𝙐𝙋𝙐𝙉 𝙉𝙂𝙀𝘽𝙀𝙉𝘾𝙄 𝙊𝙈!!! 𝙎𝙀𝙍𝙏𝘼 𝙅𝘼𝙉𝙏𝙐𝙉𝙂 𝙔𝘼𝙉𝙂 𝙎𝙀𝙆𝘼𝙍𝘼𝙉𝙂 𝘼𝘿𝘼 𝘿𝙄 𝙏𝙐𝘽𝙐𝙃 𝙄𝙎𝙏𝙍𝙄 𝙊𝙈 𝙄𝙏𝙐 𝙎𝙀𝘽𝙀𝙉𝘼𝙍𝙉𝙔𝘼 𝙈𝙄𝙇𝙄𝙆 𝙅𝘼𝙑𝙀𝙍𝙄𝘼!!!𝙋𝙀𝙉𝘿𝙊𝙉𝙊𝙍 𝙔𝘼𝙉𝙂 𝙎𝙀𝙃𝘼𝙍𝙐𝙎𝙉𝙔𝘼 𝘽𝙐𝘼𝙏 𝙅𝘼𝙑𝙀𝙍𝙄𝘼, 𝙅𝙐𝙎𝙏𝙍𝙐 𝘼𝙉𝘼𝙆 𝙄𝙏𝙐 𝙍𝙀𝙇𝘼𝙆𝘼𝙉 𝘽𝙐𝘼𝙏 𝙈𝘼𝙉𝙐𝙎𝙄𝘼 𝙔𝘼𝙉𝙂 𝙂𝘼𝙆 𝙋𝙐𝙉𝙔𝘼 𝙃𝘼𝙏𝙄 𝙆𝘼𝙔𝘼𝙆 𝙆𝘼𝙇𝙄𝘼𝙉!!!!!" Teriakan Ryu membuat Arshen mematung di tempat.

"Maksud kamu apa? " tanya Victory yang baru datang dengan airmata yang terjun tanpa permisi.

"KURANG JELAS KAH SAYA BERBICARA?!!! BAHWA ANAK YANG KAU ANGGAP BODOH HANYA KARENA IA YANG TAK SEMPURNA JUSTRU MEMPERTARUHKAN NYAWANYA DEMI WANITA SEPERTI KAMU!!! "

"Dan lo 𝙆𝙚𝙚𝙣𝙖𝙣 𝙍𝙞𝙤𝙜𝙝𝙖𝙣𝙞, yang katanya abang Javeria, yang katanya sayang sama dia dan yang pernah janji buat gak ninggalin Javeria sendirian. kamu kemana waktu Javeria hancur hah?! Ada gak kamu di saat dia berjuang melawan penyakitnya?!! Enggak kan?!!! ZELDA YANG KALIAN PERCAYAI UCAPANNYA ITU NYATANYA MENJEBAK KALIAN DAN DENGAN BODOHNYA KALIAN MEMPERCAYAI UCAPNYA HINGGA MENGHANCURKAN PERTAHANAN JAVERIA UNTUK BERTAHAN DI DUNIA INI!!!"

Mereka meraung menangisi kebodohan masing-masing yang dengan teganya menggoyak luka lebar dalam diri Javeria. Anak yang tak bersalah menjadi bahan cacian hanya karena fisiknya yang tak sempurna. Anak yang tak tahu apa-apa harus merasakan kejam nya dunia akibat keegoisan manusia lain dan anak yang selalu memimpikan memiliki seorang teman yang mau menerimanya dengan lapang dada nyatanya di hancurkan oleh kejamnya kenyataan.

Anak itu kini berbaring lemah dengan  Selang ventilator yang menyumpal mulutnya, dan Kabel-kabel yang menempel di tubuh ringkih anak itu untuk menunjang organ vitalnya, serta bunyi dari mesin EGK menjadi pemantau kinerja jantung anak itu.

Seluruh orang terus menunggu dan menunggu terbukanya mata yang terpejam erat seraya berharap bahwa semua ini hanya mimi buruk yang akan segera berakhir.

"Tolong bertahan ya? Putri papa" Arshen mengelus pelan kaca pembatasan ruangan tersebut memandang penuh harap ke arah anaknya.

"Mas... Anakku 𝘩𝘪𝘬𝘴 akan selamat kan? Dia 𝘩𝘪𝘬𝘴 akan bangun kembali kan? Aku takut 𝘩𝘪𝘬𝘴 aku takut kehilangannya. Mengapa Tuhan begitu jahat 𝘩𝘪𝘬𝘴, dikala semua orang mengetahui kebenarannya 𝘩𝘪𝘬𝘴 mengapa dengan kejamnya 𝘪𝘢 𝘩𝘪𝘬𝘴 ingin merenggut nyawa putri kita 𝘩𝘪𝘬𝘴" tangisan Victory masih belum berhenti menatap penuh rasa bersalah ke arah putri nya yang berjuang di dalam sana.

🍀🍀🍀

Sementara di belahan dunia lain ada beberapa manusia yang hendak menyiapkan kejutan untuk seorang yang paling mereka rindukan sosoknya.

"Sudah siapa? " tanya seorang pria berjas hitam.

"Sudah om. Saya benar-benar tidak sabar menemui sahabat kecil saya, saya harap ia juga merindukan saya sama seperti saya merindukan nya" seru seorang pemuda dengan kemeja putih polos yang menempel apik pada tubuh atletisnya.

"Jangan kawatir sayang, bunda yakin 𝘥𝘪𝘢 pasti sangat merindukanmu. Bunda akan mendukung keputusan kamu ini karena, bunda yakin 𝘥𝘪𝘢 akan sangat bahagia mendapatkan nya" seru seorang wanita di sampingnya.

"Tenang aja, tante yakin lamaran kamu pasti di Terima, tante kan yang jaga 𝘥𝘪𝘢 waktu pertama kali datang ke rumah nya" wanita lainnya mengomentari.

Mereka melakukan perjalanan untuk kembali pulang ke tanah air yang telah lama mereka tinggalkan demi keselamatan seseorang yang menjadi tujuan utama mereka.

Serpihan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang