Happy Reading!
Revan menarik miliknya keluar lalu menatap wanita yang sengaja ia sewa untuk menemaninya malam ini.
"Kenapa berhenti?" rajuk wanita itu membuat Revan berdecak.
"Pergi!" usir Revan datar lalu segera berpakaian.
Wanita bayaran bernama Syella itu langsung bangun dan bergerak mendekati pria yang membayarnya. Meski bayaran sudah ia terima di depan, tapi gagal bermain dengan pria setampan itu bukankah suatu kerugian.
"Ayolah! Masuki aku lagi tu_akh"
"Apa kau tuli? Pergi dari sini!" bentak Revan setelah mendorong wanita itu kasar.
Syella yang diperlakukan dengan kasar hanya berdecak kesal lalu segera memunguti pakaiannya kemudian berlalu dari ruangan itu.
"Dasar pria gila." Cibir Syella sebelum benar-benar pergi.
"Hahh" Revan menghela napas lalu meremas rambutnya. Sepertinya ia memang sudah gila. Bukankah bercinta adalah hal yang paling ia sukai tapi kenapa sekarang berbeda. Ada rasa tak tega pada Mawar saat ia menyetubuhi wanita lain. Padahal dulu saat bersama Meysa, Revan tak merasa segan untuk menyentuh Mawar.
"Sial." Maki Revan merapikan pakaiannya lalu segera mengambil dompet dan kunci mobilnya kemudian keluar dari tempat terkutuk itu.
Revan menyetir dengan pikiran tak tenang. Ia tiba di rumah sekitar jam 2 pagi, Mawar pasti sudah tidur kan. Karena entah mengapa, Revan merasa tak siap bertemu Mawar sekarang, seolah ia telah melakukan kesalahan besar dan takut Mawar mengetahuinya.
Ceklek
"Mas?"
Eh
Revan melotot saat Mawar bangun dan menyalakan lampu.
"Mas baru pulang?" tanya Mawar sembari melirik ke arah jam sedang Revan hanya berdiri gugup. Mawar tidak mungkin mencurigai sesuatu kan?
Disisi lain, Mawar segera turun dan mendekati tuan Revan. "Mas pasti capek kan kerja sampai jam dua pagi. Mau aku bikinin teh?" tawar Mawar lembut membuat Revan berdehem.
"Tidak."Sahut Revan kemudian berlalu memasuki kamar mandi meninggalkan Mawar yang menunduk sedih.
'Sepertinya tuan Revan masih marah' Batin Mawar sendu.
Karena tidak ingin membuat tuan Revan semakin marah, Mawar bergegas menaiki tempat tidur dan mencoba untuk terlelap.
Sedang di kamar mandi, Revan sedang fokus membersihkan tubuhnya. Tadinya ia hanya ingin mencuci wajah tapi melihat Mawar ia jadi merasa bersalah. Tubuh Mawar hanya ia yang melihat dan menikmati. Tapi tubuhnya sendiri? Entahlah_ Revan bahkan tak ingat ada berapa wanita yang sudah melihat tubuhnya dan merasakan kejantanannya.
Revan menyudahi mandinya lalu keluar dengan balutan handuk di tubuhnya. Untungnya saat ia selesai mandi, Mawar sudah kembali tidur.
Revan bergegas mengambil baju tidur dan memakainya setelah itu ia naik ke ranjang dan mengambil posisi memeluk tubuh Mawar.
"Hmmmpp_wangi." Gumam Revan setelah mengirup dalam-dalam aroma tubuh istrinya. Oke. Sepertinya memeluk tubuh Mawar jauh lebih baik dibanding meniduri wanita bayaran di luar sana.
Pagi harinya, Revan terbangun saat mendengar suara seseorang muntah.
"Mawar." gumam Revan seolah tersadar bahwa yang muntah itu pasti istrinya. Ia bergegas turun dari tempat tidur dan memasuki kamar mandi.
"Huekkk huekk"
Revan dengan telaten mengusap punggung Mawar.
"Huekk ugh_ mas_ sanaa!" Usir Mawar membuat Revan melotot. Di sini ia ingin membantu. Kenapa malah diusir?
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Istri Tuan Revan
RomanceHarap bijak memilih bacaan! Sinopsis : Mawar seorang gadis berusia 18 tahun yang masuk sebagai pelayan dan berubah menjadi istri tuannya.