Happy Reading!
Mawar membuka matanya lalu tersenyum tipis saat tubuhnya masih berada di pelukan tuan Revan. Itu artinya mereka tadi malam tidur dalam posisi seperti ini.
"Tampan sekali." gumam Mawar saat melihat wajah tuan Revan yang masih terlelap tidur.
Spontan Mawar menyentuh perutnya. Tuan Revan sangat tampan tentu saja anak mereka nanti juga akan sangat rupawan. Mawar bahkan bisa membayangkan anak kecil yang mirip dengan tuan Revan. Bahkan bukan hanya wajahnya tapi juga bisa saja sifatnya.
Mawar langsung terkekeh saat memikirkan anaknya nanti akan mirip ayahnya yang perajuk dan pemarah dengan wajah imutnya.
"Eng hoahh__"
Mawar langsung kembali menutup matanya saat merasa bahwa tuan Revan akan segera membuka matanya.
"Jam berapa?" gumam Revan menarik tangannya dari tubuh Mawar lalu menatap ke arah jam.
Jam tujuh.
Revan spontan meremas rambutnya lalu melirik ke arah Mawar yang masih tidur.
"Ck!"Decak Revan kesal lalu membenarkan selimut pada tubuh Mawar kemudian turun dari tempat tidur. Rasanya ia begitu malas pergi bekerja hari ini.
Mawar membuka matanya saat tuan Revan masuk ke kamar mandi. Senyum tipis langsung terukir di bibirnya. Sekarang, hal kecil yang dilakukan tuan Revan terasa begitu menyentuh perasaan Mawar.
Mawar mengusap selimut lalu mengangkat tangannya hingga terpampanglah cincin berlian yang tersemat di jari manisnya. Itu adalah cincin pernikahan yang disematkan oleh tuan Revan setelah akad nikah. Dulu, saat pertama kali melihat cincin itu, Mawar justru merasa takut. Takut jika cincinnya hilang dan ia akan dimarahi. Tapi sekarang, saat melihat cincin itu ada setitik rasa bahagia di hati Mawar.
Hidup bersama tuan Revan ternyata tidak buruk. Mungkin awalnya sangat menakutkan karena Mawar selalu berpikir buruk. Tapi saat semua pemikirannya berganti, Mawar justru hanya melihat kebaikan dalam diri tuan Revan.
ceklek
Begitu pintu kamar mandi terbuka, Mawar kembali menutup matanya. Sekarang saat melihat tuan Revan jantung Mawar rasanya ingin meledak.
"Ck! Dingin sekali." Decak Revan yang sedang mengeringkan rambutnya.
Mawar sempat membuka matanya saat mendengar suara kesal tuan Revan namun buru-buru menutupnya kembali. Tubuhnya mendadak gemetar dan wajahnya terasa panas. Biasanya ini tidak pernah terjadi walau Mawar melihat tubuh tuan Revan tanpa sehelai kainpun. Tapi sekarang, hanya melihat setengah tubuh tuan Revan sudah membuat napas Mawar memburu. Ada rasa aneh yang melingkupi perasaannya.
"Jika sudah bangun, segeralah mandi! Aku sudah menyiapkan air hangat." ucap Revan tiba-tiba membuat tubuh Mawar membeku dengan napas yang tertahan.
Revan berbalik dan menatap istrinya yang masih tidak bergerak. Mendadak Revan merasa panik karena tidak ada pergerakan dari Mawar bahkan tarikan napas wanita itu juga tidak terlihat.
"Mawar!" Panggil Revan cemas sembari menyentuh wajah Mawar.
"Hahhhh__hahhh" Mawar menghembuskan napasnya kasar lalu mulai bernapas seperti biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Istri Tuan Revan
RomansaHarap bijak memilih bacaan! Sinopsis : Mawar seorang gadis berusia 18 tahun yang masuk sebagai pelayan dan berubah menjadi istri tuannya.