"Mengandung anakmu? Kau gila? Katamu tadi kau sudah menikah?!!"
"Bisakah pelankan suaramu.."
Keduanya tengah berada di mobil Kiyoomi. Tobio pun segera menutup mulutnya dengan tangan. "Sumimasen.. Tapi, apa-apaan yang kau ucapkan barusan? Kalau ingin anak kenapa tidak bikin sendiri dengan istrimu?"
Kiyoomi menghela napas panjang lalu melihat pada yang lebih kecil. "Satu juta yen. Aku akan membayarmu satu juta yen jika kau mau melakukannya."
"S-satu juta.." Tobio gagap seketika. Jangankan memegang satu juta, melihatnya dalam mimpi saja tidak pernah. "Tunggu. Anak itu tidak akan kau jual lagi kan? seperti bisnis jual beli manusia, jangan-jangan kau penjual organ, orang jahat!"
Omong kosong apalagi ini. Kiyoomi mengusak kasar wajahnya sendiri. Ia pun melonggarkan dasi dan menatap tajam pada si biru.
Tobio pun jadi menciut. Hawa alpha dominan milik Kiyoomi seolah tengah mengerang padanya.
"Tuan masker aku cuman bercanda.." jari telunjuk Tobio saling bersentuhan gugup dan netranya menunduk.
"Sudah berapa kali kau pernah berhubungan badan? Mereka pakai proteksi? Apa kau aktif?"
Tobio mengerjapkan mata saat arah pembicaraan berganti. Kepalanya mendongak cengo. "Maksudnya berhubungan badan? Bersalaman?"
"Seks."
Tobio menelan ludah. "Itu.. Aku belum pernah."
"Jangan berbohong. Aku bertanya tidak untuk main-main tapi untuk memastikan kau aman untuk calon anakku atau tidak."
"Aku tidak bohong tuan maskerr. Aku memang tidak pernah melakukan seks. Ini hari pertamaku bekerja!"
Kiyoomi mendecakkan bibir. Ia pun bersandar pada punggung kursi kemudian melepas maskernya. Dari samping, Tobio sedikit terkesima dengan wajah pria yang rupanya sangat tampan itu.
"Kau sudah memiliki mate?"
"Belum."
Kiyoomi tertawa kosong. "Tidak mungkin. Perawan sepertimu berada di tempat seperti itu. Kubilang jangan bohong."
"Aku tidak bohong!" Tobio berusaha mengontrol napasnya. "Bagiku, tidak ada waktu untuk berkencan dengan alpha miskin. Aku butuh uang, bukan cinta ataupun mate."
Kiyoomi menengok, netranya bersahutan dengan sang safir. "Jadi, kau bersedia menjual keperawananmu dan rahimmu padaku?"
Tobio mengangguk pasti. "Mm."
.
Di tengah hujan deras, Kiyoomi kembali dari sebuah toko fotokopi. Ia mengulurkan selembar kertas perjanjian dengan materai pada Tobio. "Tanda tangani itu kalau kau setuju."
"Hm.." Tobio meraih lembaran kertas perjanjian kemudian menandatanganinya.
Saat semua beres, Kiyoomi pun melajukan mobilnya pulang ke rumah.
Di perjalanan, Tobio hanya diam sambil menatap butiran hujan yang menempel pada jendela luar. "Tuan masker.. Aku belum tahu siapa namamu, aku Tobio."
"Sakusa Kiyoomi."
Nada suaranya sangat dingin membuat Tobio sedikit bergidik. Ia pun memilih kembali menatap luar jendela tanpa ada percakapan lagi.
.
.
.Keduanya tiba di kediaman Kiyoomi yang bisa dibilang minimalis namun mewah. Tobio dipersilahkan masuk untuk kemudian bertemu dengan Shinsuke.
"Jadi dia orangnya?" tanya pria berambut ganda seraya menatapi penampilan Tobio yang ramai seperti pasar malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mini Book Series (Kageyama Bottom)
Short Storykumpulan mini book (1-3 part per series) pair: Kageyama bottom x everyone top disclaimer: this book will contain mature thing, fluff, angst, incest, agegaps, nsfw, bxb, mpreg, etc pair & tag berbeda setiap series. 18+, harap bijak memilih bacaan. ...