9.Pesta Pernikahan

7.1K 399 0
                                    

Masih belum direvisi ya ngok 🐖
Masih masa perbaikan cuy Revisi nanti setelah perbaikan selesai dah ngok🐖

Kaleo terdiam menatap tumpukkan berkas di hadapannya entah mengapa membayangkan Gladys pergi dari nya atau penglihatannya dalam waktu yang lama membuat dadanya sesak, apalagi jika membayangkan ada tangan lain yang memeluk gadis itu selain dirinya, seakan-akan ia siap menghabisi orang itu detik itu juga.

Aurora Gladyssa Reanita, sungguh Kaleo tidak menyangka akhirnya gadis itu sanggup bertahan bekerja dengannya sampai 5 tahun. Di luar ruangannya terlihat Gladys yang tertawa bersama seseorang yang terlihat seperti? William? Untuk apa bajingan itu kemari?

🌿🌿🌿

Gladys tersenyum menatap Sepupu dari Bossnya, ya dia sudah mengetahuinya lebih tepatnya arendelle yang memberitahukannya, saat mengetahui itu tentu saja dia terkejut karna sedari awal mereka tidak menunjukkan tanda-tanda saling mengenal satu sama lainnya.

"Kata Tante gue disuruh ngerjain si Kaleo rempong itu Dys" Ucap William dengan raut wajah meyakinkan

Gladys tertawa pelan, baru kali ini ia mendengar ada yang memanggil Kaleo rempong biasanya orang orang memanggil kaleo si mulut pedes, atau pun si sombong atau pula si ganteng ini rempong haha bahkan kini mereka sudah mulai akrab dengan panggilan Lo-gue.

Astaga bahkan dia baru mengetahui jika sepupu dari Bossnya itu akan sekonyol ini. Memang ya kita tidak boleh menilai orang dari Covernya contohnya ya William ini!

"Terus tau gak? Mukanya pas dia ngira gue mau makan siang sama Lo? Kayak muka orang cemburu"

Kali ini Gladys menggeleng pelan.
"Enggak, ga ada cemburu-cemburu. Cemburu cuma buat orang jatuh cinta, palingan Pak Kaleo cuma gamau makan sendirian aja"

"Terlalu positif thinking otak lo dys!"

"Hahaha gue cuma bilang yang sebenernya"

Rafael yang baru saja datang lalu menatap ruangan Bossnya disana Kaleo berdiri dengan tangan bersidekap dada dan wajah merah padam menahan amarah. Mati lah sepupu Boss nya ini

"Eh Rafael mau ngapain?" Tanya Gladys kepada sahabat sekaligus teman kerjanya

"Nyerahin beberapa berkas, tapi anu..."

Gladys mengernyitkan kening "Anu apa?"

"Lo berdua liat ke arah ruangan Pak Kaleo deh" Rafael mengarahkan dagunya ke arah Kaleo

Sontak kedua manusia yang tadinya tertawa langsung terdiam kala melihat tatapan nyalang dari CEO Tirtayasa Corp. Duh kan William sudah yakin ia akan mendapatkan hukuman karna menganggu sekretaris kesayangan milik kakak sepupunya itu.

Rafael menepuk pundak William pelan "Hukuman nunggu tuh, semangat!" Lalu pria itu pergi menuju ruangan Bossnya

William pun mengikutinya dari arah belakang menyembunyikan diri di tubuh Rafael.

"Rafael, letakan berkas itu dan William diam disitu,"

Degg

Mampus gue-batin William

Rafael menganggukkan kepalanya dan keluar dari ruangan Bossnya.

"Ngapain Kesini?"

"Maaf bang cuma disuruh sama tante Aren serius"

"Terus kalo mama saya nyuruh kamu lompat dari gedung ini kamu iyain gitu?"

William menggeleng-gelengkan kepalanya, astaga nurut di marahin ga nurut di pukulin malang nian nasib William.

Sekretaris Atau Babu? [Proses Penerbitan]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang