03

2.1K 103 0
                                    

Setelah urusan nya selesai di kampus. Devan memilih untuk pulang kembali ke kosan nya. Sekarang jam menunjukkan pukul 04.30 sore. Sebelum pulang, Devan juga sekalian membeli makan malam. Agar nanti malam nya ia tidak keluar lagi, Devan tipe orang yang jarang keluar. Bukan karena tidak mempunyai teman, tapi terkadang dia lebih merasa nyaman dan aman di kos-kosan nya sendiri. Terlebih lagi setiap ia jalan bersama teman-teman nya. Banyak sekali lelaki -lelaki brengsek yang menggodanya. Untung saja ada Artha yang kadang melindungi Devan.

Devan tau fisik nya tidak seperti laki-laki pada umumnya. Kalau laki-laki pada umumnya memiliki wajah tampan, lain dengan dirinya. Ia malah memiliki wajah cantik dan bentuk tubuh yang malah lebih mirip seperti perempuan. Lekuk tubuh nya yang membuat banyak laki-laki belok ingin memilikinya. Selama ini Devan juga tidak pernah berpacaran dengan siapapun. Namun ia pernah dekat dengan beberapa orang.

~sesampainya di kosan~ Devan melihat pemandangan yang cukup mengejutkan, di sana ia melihat Jaiz dan Bilal yang sangat mesra. Bilal menyender di pindah Jaiz sambil memejamkan matanya. Sedangkan Jaiz terlihat santai sambil membaca buku yang cukup tebal. Devan mulai melangkah kakinya masuk perlahan. Tentu saja Jaiz seketika tersentak melihat kedatangan Devan yang secara tiba-tiba. Dengan cepat ia mendorong kencang tubuh Bilal. Tentu saja Bilal langsung membuka matanya dan menunjukkan ekspresi kesal bercampur marah.

Sebelum laki-laki itu benar benar marah. Saat ia melihat kehadiran Devan. Bilal langsung merubah ekspresi nya menjadi tersenyum ramah. Devan tersenyum canggung sambil menggaruk tengkuk kepalanya yang tidak terasa gatal. Ia pun mulai duduk di salah satu sofa yang ada di hadapan amar dan Bilal.

"Kalian ada hubungan spesial ya? Dari awal gw liat kalian. Kalian keliatan agak beda si, maaf ya kalo gw banyak nanya" ujar Devan dengan hati-hati

Seketika Jaiz langsung melempar tatapan ke arah Bilal. Begitu pun juga Bilal. dengan kesiapan hati Jaiz mengangguk, "iya kita pacaran. Kalo lu mau jijik sama kita, gw juga gak nyalahin lu kok. Karna emang hubungan yang gw jalanin sama Bilal kan emang gak wajar"

"Ehhh ngga ngga, gw bukan orang yang anti kaya gitu kok. Lu santai aja, lagian gw cukup tau aja dan bakal tutup mulut hehehehe" balas devan santai dan tersenyum menatap mereka berdua.

Bilal membalas senyuman itu "Iyah makasih ya Dev, jarang gw Nemu orang yang kaya lu. Bisa Nerima keberadaan gw sama Jaiz, gw juga mohon sama lu buat gak bilang bilang ke orang lain kalo gw sama Jaiz pacaran."

"Sayang? Kenapa semua orang gak boleh tau soal kita?" Tanya Jaiz sambil mengerutkan alisnya

Bilal membelai lembut tangan Jaiz  lalu tersenyum lekat "aku cuma gak mau temen temen kamu tau kalau kamu belok. Ntar kamu gak punya temen terus di bully gimana?"

"Ya gapapa, yang gw butuh-in kan cuma lu! Bukan orang lain" ujar Jaiz kesal.

Devan yang mendengar percakapan mereka sekarang mengerti. Bahwa menjalin hubungan seperti itu tidak gampang. Bahkan mereka harus menutupi hubungan mereka berdua agar mereka berdua tidak di ganggu atau di bully oleh orang-orang homophobia. Devan juga tidak menyalahkan orang orang yang homophobia. Karna setiap orang kan punya persepsi sendiri sendiri dan tidak ada yang bisa merubah persepsi itu sendiri kalau bukan orang itu sendiri yang merasakan nya langsung.

"Orang tua kalian gimana? Tau?"

"Orang tua gw udah meninggal"

"Ehh sorry sorry Lal. Gw gak tau"

"Gapapa santai aja bukan salah lu"

"Kalo orang tua gw si belom tau ya"

"Terus lu mau sembunyi terus?"

Jaiz terdiam lalu menatap Bilal dengan prihatin. Karna Jaiz tidak mau meninggalkan Bilal. Laki-laki yang ada di samping nya ini lah yang selalu menemani dirinya di saat senang atau pun susah. Di saat Jaiz di putuskan oleh pacar nya ia bertemu dengan bilal. Saat itu awalnya mereka menjalin pertemanan lalu persahabatan sampai akhirnya mereka pacaran. Dan sudah bertahan selama 2 tahun belakangan ini.

in the middle of trouble (BL)✔️ [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang