010

2.1K 64 0
                                    

Pagi harinya. Devan terbangun dari tidur nya. Ia berusaha menduduki dirinya, namun ia benar benar tak kuasa bangkit karena rasa sakit pada bagian bokong nya. Ia sadar bokong nya sakit ini karena kejadian semalam bersama teman sekamar nya yaitu azriel. Devan menatap Azriel yang tidur di samping nya. Lalu tersenyum lembut.

"Huh dasar! Kalo bukan karena aku cinta sama kamu! Udah aku usir kamu dari sini" gumam Devan

Azriel yang sedari tadi hanya berpura pura memejamkan mata. Tersenyum mendengar gumaman dari sang kekasih lalu membuka matanya perlahan. Ia kembali memeluk tubuh devan lalu mengecup kedua pipi Devan berkali-kali. Membuat Devan kesal.

"Ihhhh om jel! Bau, jangan cium cium dulu ah!" Kesal Devan sambil mengelap bekas ciuman dari azriel.

Azriel yang melihat hal itu langsung menatap devan tajam "maksud kamu apa kaya gitu Hem? Kamu gak suka kalo saya cium kamu?, Baik kalau begitu saya gak akan peluk atau cium kamu lagi. Saya mau mandi mau siap siap berangkat kerja!"

"IHHH OM JIEL GAK GITU. MAKSUD AKU TUH OM JIEL MANDI DULU BARU BOLEH CIUM DEVAN" teriak Devan yang berusaha menjelaskan kepada sang kekasih.

Azriel yang hanya jalan menuju ke kamar mandi untuk bersiap siap tanpa merespon apa yang di ucapkan devan. Membuat Devan kesal lalu menghentakkan kakinya seperti anak kecil yang sedang ngambek. Di dalam kamar mandi. Azriel tersenyum senang mendapati Devan mengambek seperti anak kecil. Menurut azriel hal itu benar benar sangat menggemaskan. Membuat nya ingin terus menggoda Devan.

15 menit kemudian~
Azriel pun keluar dari kamar mandi dengan keadaan yang sudah rapih dan siap. Sebelum benar benar berangkat, ia kembali mendudukkan bokong nya di depan meja kerja nya lalu membuka laptop nya. Azriel mengecek beberapa laporan yang telah ia susun untuk rapat hari ini.

Sedangkan Devan masih terduduk di atas kasur menatap Azriel dengan penuh kekesalan. Devan mendengus kesal. Lalu dengan usaha penuh. Devan pun bangkit dari duduk nya lalu menghampiri Azriel yang tampak sangat sibuk.

"Om? Gak jadi berangkat? Kok duduk lagi di meja kerja om?" Tanya Devan penasaran.

Mendengar suara Devan membuat azriel langsung menengok dan memberi tatapan dingin "lalu kenapa memang nya kalau saya kembali duduk di sini? Lagian ini kan meja saya! Hak saya dong mau duduk atau engga di sini"

"Yaudah deh terserah om jiel aja, Devan kan hanya bertanya" balas devan sambil menunduk dan berencana akan kembali duduk di atas kasurnya.

Namun, tiba-tiba tangan devan di tahan oleh Azriel. Ia menarik tubuh devan ke dalam pangkuan nya. Azriel memeluk tubuh belakang Devan dengan erat. Membuat Devan sedikit sulit bergerak. Azriel tak menggubrisnya. Ia mengecup pundak laki-laki manis dan cantik itu lalu menghirup harum wangi dari celekuk leher Devan.

"Mau ikut saya ke kantor?" Tanya Azriel lembut sambil mengelus tangan devan dengan lembut.

Devan sontak membulatkan matanya terkejut "ha? Emang boleh om? Tapi kayanya engga usah deh. Soalnya aku mau ke kampus juga. Jadi om jiel aja yang ke kantor."

"Yakin?" Tanya Azriel lagi.

Laki-laki manis itu mengangguk "Iyah yakin! Emang kenapa si? Nanti kalo orang kantor om jiel liat, mereka bisa mikir macem macem sama kita. Inget loh! Hubungan kita ini harus di rahasiakan, demi kenyamanan kita berdua ya om jiel"

"Huhhh, yasudah" balas Azriel pasrah.

Devan bangkit dari pangkuan azriel. lalu berjalan masuk ke dalam kamar mandi, melihat Devan yang sudah masuk ke dalam kamar mandi, membuat azriel menghela nafasnya panjang. Lalu bangkit dari duduk nya dan berjalan ke luar kamar, tak lupa juga mengunci nya. Agar tidak ada orang asing yang sembarangan masuk ke dalam kamar.

in the middle of trouble (BL)✔️ [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang