018

1K 44 0
                                    

Karena menunggu Devan membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Lagi pula ini juga keinginan Azriel sendiri. Selagi menunggu Devan datang menemuinya. Azriel memilih untuk memundurkan bangku nya berubah menjadi sedikit rebahan. Lalu menjadikan kedua tangan nya bantalan. Setelah merasa posisi nya nyaman, Azriel mulai memejamkan matanya. Untuk beristirahat sebentar. Karena sedari tadi ia hanya fokus menatap layar tablet nya.

Mengecek beberapa pekerjaan yang di kerjakan oleh karyawan di kantor,lalu ia juga mengirimkan beberapa dokumen yang memang seharusnya di kirim hari ini lewat email. Sejujurnya,ia bisa saja meminta sekerasnya untuk melakukan semua pekerjaan yang ia lakukan. Namun Azriel tidak mau membebani banyak pekerjaan lagi kepada sekertaris nya itu.

3 jam sudah lamanya Azriel menunggu kekasihnya itu datang. Dan berarti,sudah cukup lama Azriel tertidur di dalam mobil. Tidak ada tanda tanda kekasihnya datang. Hal itu membuat Azriel berdecak kesal. Lalu meraih ponselnya untuk menghubungi kekasihnya. Namun saat ia ingin meraih ponselnya,tiba tiba matanya terfokus pada sosok yang sangat ia kenal.

Devan. Ya dia sedang bersama seseorang lelaki berbadan tinggi dan tegas. Wajah nya cukup tampan. Tapi di rasa Azriel, dirinya jauh lebih tampan dari lelaki yang sedang mengobrol dengan kekasihnya itu.

"Sial! Berani beraninya ia membuat ku cemburu seperti ini!" Gumam Azriel sambil memukul setir nya. Dan tak sengaja ia membunyikan klakson.

Tinnnnnn........

Suara klakson dari mobil Azriel,membuat Devan dan seseorang yang sedang berbicara dengan Devan pun menengok ke arah mobil Azriel. Dengan cepat Azriel kembali merebahkan tubuhnya. Untuk menyembunyikan dirinya dari Devan dan teman nya. Ia hanya tidak mau Devan mengira dirinya memata-matai Devan. Lagian kan memang ia melihat Devan dengan teman nya itu tidak di sengaja.

"Sial! Kenapa gw kek maling yang ngendep ngendep ngambil barang si!" Gerutu Azriel memukul pintu mobil nya lebih pelan.

Sedangkan di sisi lain~~
Devan yang tau itu suara klakson dari mobil siapa. Hanya bisa terkekah geli, apalagi saat melihat Azriel yang cepat cepat mengumpat. Agar Devan tak melihat dirinya.

"Lu kenal sama yang punya mobil Van?" Tanya seseorang yang sedang berdiri di hadapan Devan.

Dengan cepat Devan mengangguk,sambil tersenyum senang "Iyah,dia pacar gw. Biasa orang nya malu malu kalo lagi Jealous"

"Dia cemburu liat lu sama gw?" Tanya ia lagi dengan tatapan serius.

Devan kembali mengangguk "iya Ben, udah dulu ya. Ngobrol nya lanjut lewat chat aja ya Ben. Gw mau nyamperin pacar gw dulu"

"Pacar lu cewek cowok?" Tanya Ben penasaran.

Pertanyaan itu membuat Devan menunjukkan ekspresi tak suka "kenapa lu harus tau pacar gw cewek atau cowok? Ada urusan nya sama lu? Atau lu kenal pacar gw?"

"Gw cuma nanya. Dan memastikan gender pacar lu apa" balas Ben tegas.

Kali ini Devan tersenyum sinis "intinya dia ganteng menurut gw, terserah si menurut lu semua apa. Intinya dia punya gw!"

"Berarti pacar lu cowok? Gw ada kesempatan dong buat deketin lu?" Jawab Ben tiba tiba.

Membuat laki-laki manis itu mendelik terkejut "h-ha? Ha? Gimana gimana? Maksud lu kesempatan gimana? Ha? Lu suka sama gw Ben?"

"Iya gw suka sama lu! Dan sekarang gw pengen lu jadi milik gw" balas Ben yang berjalan mendekati Devan.

Ben yang terus terusan maju mendekati dirinya. Membuat Devan berjalan memundur. Saat ini dirinya benar benar merasa terpojok dan terancam. Tatapan nya menatap ke mobil Azriel. Berusaha mencari kekasihnya untuk meminta tolong. Namun tak ada tanda tanda Azriel muncul dari dalam mobil nya. Saat wajah Ben hampir mendekat ke arah nya. Seperti ingin mencium bibir nya. Tiba tiba.....

in the middle of trouble (BL)✔️ [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang