KIEV tiba-tiba bisa melihat spoiler kejadian yang akan datang lewat proyektor tua milik kakeknya yang dia bawa ke pameran Klub Film sekolah. Awalnya menyenangkan, sampai akhirnya Kiev melihat spoiler kematian Jonathan, guru pembina Klub Film Levinem...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Selasa, 6 Agustus 2019
"Ih, ngeselin banget sih nih cewek!" omel Kiev di depan layar ponselnya. Karena kesal, cowok itu memasukkan ponselnya ke saku dan mengabaikan grup obrolan yang baru saja dibuatnya itu.
Jam pelajaran Bahasa Indonesia di kelas Kiev baru saja selesai. Para siswa yang bersiap untuk mata pelajaran berikutnya tampak sibuk di bangku masing-masing, termasuk Kiev dan JS. Namun, sejak pagi Kiev terlihat gelisah. Bukan hanya karena insiden penusukan Jonathan yang menyeret namanya kemarin, tetapi juga karena sejak pagi semua yang ada di sekolah ini berjalan normal seolah tidak pernah terjadi apa-apa.
Gara-gara itu Kiev berinisiatif membuat grup obrolan khusus untuk membicarakan hal tersebut dengan teman-temannya yang juga berada di TKP kemarin.
"Kalau nggak ada apa-apa, artinya Pak Nathan baik-baik aja," tanggap JS ketika Kiev mengkhawatirkan masalah itu.
"Baguslah kalau Pak Nathan baik-baik aja. Tapi..." Kiev menghentikan kalimatnya ketika dia menyadari bahwa suaranya terlalu keras. Seorang teman di sebelah bangkunya sampai menoleh ke arahnya.
Kiev menggeser kursinya agar lebih dekat dengan JS. "Tapi... apa mereka nggak mau ngusut siapa yang nusuk Pak Nathan?" lanjutnya lagi dengan suara berbisik.
"Hmmm," sahut JS.
"Gue rasa mereka menganggap sepele masalah ini, apa emang sengaja nutup-nutupin biar nama sekolah nggak jelek lagi?" Kiev mencoba menganalisis.
"Mungkin mereka nggak mau bikin heboh," tanggap JS. "Kalau masalah ini sampai ramai, pihak sekolah juga kan yang kena," tambah cowok itu.
Kiev mengendikkan bahunya. Menurut cowok itu, bagaimanapun juga kejadian yang menimpa Jonathan Chang terjadi di sekolah, seharusnya pihak sekolah tidak perlu menutup-nutupi masalah ini jika memang ingin menemukan siapa pelaku yang menusuk Jonathan.
Obrolan Kiev dan JS tiba-tiba harus terhenti karena bunyi notifikasi muncul dari ponsel mereka secara bersamaan. Keduanya memeriksa ponsel masing-masing. Ternyata ada pemberitahuan bahwa Dinka sudah kembali masuk ke dalam grup yang dibuat Kiev.
