Eps. 14 - Interrogation

123 37 9
                                        


"Waktu saya sampai di rooftop, Pak Nathan udah dalam keadaan seperti itu, Pak." Kiev menjelaskan dengan suara bergetar. Cowok itu kemudian melepas kacamata, dan mengusap kedua matanya yang basah dengan punggung tangan. Pikirannya benar-benar kacau. Dia tidak pernah menyangka sama sekali dirinya bisa berada dalam situasi yang selama ini hanya dilihatnya di film atau serial.

"Lalu, kenapa kamu bisa ada di sana?" tanya Baskoro, guru Biologi yang saat ini tengah menginterogasi Kiev. Suara berat pria berusia empat puluh tahunan itu terdengar mengintimidasi.

Kiev tergagap. "Saya...."

Kedua tangan cowok itu mengepal erat karena tidak sanggup melanjutkan jawabannya. JS yang duduk di sampingnya segera merangkul dan menepuk-nepuk pundaknya. Sahabatnya itu berusaha untuk menenangkannya. Sementara itu di depan mereka, Dinka, Ale dan Rissa hanya terdiam. Lima remaja itu kini berkumpul di ruang Bimbingan Konseling untuk dimintai keterangan setelah insiden Jonathan Chang di rooftop beberapa waktu yang lalu.

"Kenapa tidak bisa jawab?" gertak Baskoro.

Tidak hanya Kiev, Dinka, JS, Rissa, dan Ale sama-sama tersentak. Mereka berlima hanya bisa menundukkan kepala.

Satu jam yang lalu, Jonathan Chang akhirnya berhasil dievakuasi. Ale segera menelepon ambulans seperti yang diminta Kiev. Kemudian Rissa turun dari rooftop untuk meminta bantuan Gamal, pelatih klub voli yang saat itu sedang mengawal pertandingan di lapangan untuk melihat kejadian yang baru saja mereka temukan.

Begitu melihat apa yang terjadi, Gamal segera memerintahkan Sukim—satpam sekolah untuk memulangkan semua siswa yang masih berada di kawasan SMA LV, termasuk siswa-siswa lain yang datang untuk pertandingan persahabatan. Baskoro yang sore itu baru saja selesai membina Klub Science dan belum pulang, turut membantu Sukim menertibkan kawasan sekolah. Semua bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi, tetapi Gamal dan Baskoro sepakat untuk tidak memberitahu apa pun pada mereka.

Pada akhirnya Jonathan Chang berhasil dibawa ke rumah sakit setelah ambulans yang dipanggil Ale tiba di sekolah. Gamal bertugas untuk mengantar rekan sejawatnya itu. Sementara Baskoro akhirnya meminta Kiev, Dinka, Ale, JS, dan Rissa untuk tetap berada di sekolah setelah meminta mereka menghubungi orangtua mereka untuk datang menjemput karena mereka berlima adalah saksi yang menemukan Jonathan pertama kali.

"Saya tanya sekali lagi, kenapa kamu bisa ada di sana?" tanya Baskoro sekali lagi, kali ini dengan nada bicara yang lebih pelan. Pria berkumis tebal itu mendekat ke arah Kiev.

"Saya..."

Kiev tahu, jika dia menjelaskan alasannya naik ke rooftop adalah karena rasa penasarannya terhadap spoiler yang dia lihat, pasti semua akan menganggapnya konyol. Namun, jika dia berkata bahwa dia naik ke sana karena penasaran dengan Baron dan gengnya yang lebih dulu keluar dari gedung itu, artinya secara tidak langsung dia menuduh Baron tanpa bukti.

"Saya...."

"Kenapa Bapak tidak panggil polisi?" sela Dinka tiba-tiba. Semua yang ada di ruangan itu menatap ke arahnya. "Ini masalah serius yang menimpa guru pembina klub kami, kenapa tidak ada polisi yang datang?" lanjut cewek itu lagi.

Baskoro terdiam sejenak sebelum akhirnya menjawab. "Pihak sekolah tidak ingin ada polisi. Sekolah kita baru saja selesai dengan satu kasus besar. Toh, Pak Jonathan juga sudah berhasil dievakuasi. Kami akan mengusut dan mengurus semua ini secara internal."

"Tapi ini masalah yang serius, Pak." Ale turut membuka suara.

"Tentu saja ini masalah serius! Saya tahu itu. Besok akan ada investigasi resmi dari sekolah lebih lanjut, jadi kalau Kiev tidak mau bicara sekarang, bukan berarti kamu akan lolos, Nak." Baskoro mengacung-acungkan telunjuknya pada Kiev.

SPOILERWhere stories live. Discover now