"Bara Orion Saputra. XII IPS 3. Alias Baron."
Kiev menyebutkan nama lengkap dan identitas Baron dengan suara berbisik. "Sampai sekarang, dia masih jadi orang yang paling mencurigakan di kasus ini," tambahnya.
Jam istirahat hari ini Kiev mengajak Dinka dan Ale untuk bertemu di kantin dan membicarakan penemuan-penemuan terbaru mereka. Sementara itu JS dan Rissa pergi untuk menemui Hendra, wakil kepala sekolah, dan menjalankan misi mereka dalam menyelidiki keberadaan kotak berisi barang-barang Jonathan yang sudah disingkirkan oleh guru-guru.
Sambil menyantap makanan yang sudah dipesan masing-masing, mereka bertiga mulai membahas kejadian yang mereka alami sore kemarin. Namun, keberadaan tiga orang siswa yang terkenal selalu bersaing dan bermusuhan yang kini sedang bersama dalam satu meja itu cukup menarik perhatian anak-anak di sekitar mereka. Terutama anggota klub Levinema yang sudah sering melihat Dinka dan Kiev berselisih. Tatapan mereka menyorotkan rasa penasaran yang besar.
"Udah cuekin aja," ucap Ale yang bisa merasakan kalau Dinka kurang nyaman dengan tatapan anak-anak yang melewati meja mereka.
"Risih aja, Le. Lo ngapain sih ngajak ngobrol di sini Kiev, kan rame banget!" protes Dinka sambil menutupi wajahnya dengan sebelah tangan.
"Gue sengaja. Biar kalau Baron atau anak buahnya lewat, mereka bisa lihat kita lagi bareng-bareng," jelas Kiev.
"Kita mau mancing mereka?" tanya Ale.
Kiev mengangguk. "Dia pasti tahu kalau kita udah tahu apa yang dia lakukan kemarin sore. Sayangnya kita nggak bisa nangkap dia langsung. Tadi gue sama JS sengaja lewat depan kelas Baron. Andai kalian berdua bisa lihat muka dia langsung. Beh!"
"Kenapa emang mukanya?" tanya Dinka penasaran.
"Kayak ketakutan gitu. Mungkin dia ngira gue sama JS ke sana mau nyamperin dia. Tapi, gue sama JS pura-pura cuekin dia. Seolah-olah kemarin nggak ada apa-apa gitu. Gue cuma lewat doang depan dia gitu aja, tapi dia kayak udah terintimidasi. Kelihatan banget kalau dia punya dosa," seloroh Kiev bangga.
"Hati-hati, ntar lo dicegat pulang sekolah," timpal Ale.
Kiev menggerakkan telapak tangannya sambil mengunyah batagor yang baru saja disuapnya. "Nggak akan. Gue jamin," ucapnya dengan mulut penuh.
"Ya udah, sekarang kita mau bahas apa lagi?" lanjut Dinka sambil menyendok pempek di piringnya yang sudah mulai dingin. Cewek itu menyuapkan sepotong pempek kapal selam dengan kuah dan potongan timun ke dalam mulutnya dengan cepat. Alhasil dia tersedak. Dinka terbatuk-batuk sambil menepuk-nepuk dadanya.
Refleks Kiev dan Ale menyodorkan gelas minuman mereka masing-masing ke arah Dinka sambil berkata secara hampir bersamaan.
"Lo nggak apa-apa, Din?"
"Din, minum Din!"
Dinka masih terbatuk-batuk sambil menatap dua cowok yang bertingkah aneh di hadapannya bergantian. "Gue nggak apa-apa," jawabnya sambil meraih gelas es jeruk miliknya sendiri.
Kiev dan Ale kembali ke posisi duduknya semula dengan canggung.
"Ehm, oke, kita lanjut ya," tukas Kiev mencoba mengembalikan keadaan yang canggung agar cair kembali seperti semula.
Ale mengacungkan telunjuknya. "Fakta pertama, Kiev lihat Baron bersama Eki, dan Nando berlari keluar dari gedung auditorium, beberapa menit sebelum Kiev menemukan Pak Nathan," ucap cowok itu.
Kiev dan Dinka mengangguk-angguk setuju.
"Fakta kedua!" Giliran Dinka yang mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya. "Kemarin Baron berada di TKP Pak Nathan ditemukan, dengan membawa ponsel milik Pak Nathan, dan dua benda yang mencurigakan. Tali tampar, dan kain hitam," jelasnya.
"Gue sempat nggak bisa ngenalin dia kemarin karena pakai baju serba hitam kayak gitu," tukas Dinka.
"Iya, sama," sahut Ale.
Kiev menyandarkan tubuhnya ke kursi sambil menghela napas panjang. "Bisa-bisanya gue nggak tahu itu dia awalnya. Gue baru ngeh kalau itu Baron, waktu dia lari terus nendang perut JS."
"Sekarang JS gimana?" tanya Dinka dengan raut cemas.
Kiev mengangkat kedua alisnya. "Aman. Dia udah kebal digebukin Baron," jawab Kiev.
Sedetik kemudian cowok berkacamata itu menjentikkan jarinya. "Aha!" serunya keras, membuat beberapa anak di meja sebelah mereka sampai menoleh.
Ale dan Dinka mengernyit kebingungan.
"Satu fakta lagi!" Kiev yang sadar suaranya terlalu keras dan menarik perhatian sekitar pun akhirnya memelankan volume bicaranya. "JS pernah digebukin Baron karena JS mencoba melerai Baron waktu dia mau mukul Pak Nathan!"
"Hah! Baron pernah mau mukul Pak Nathan!" Dinka tidak bisa menyembunyikan keterjutannya. Ale sampai harus membekap mulut Dinka karena suara cewek itu terlalu nyaring.
"Ssst, Din, jangan keras-keras," sergah Kiev.
"Gue kaget!" Dinka membela dirinya. "Berarti ini fix dong, Baron terbukti punya masalah sama Pak Nathan!" lanjut cewek itu yang langsung diamini oleh dua cowok di hadapannya.
"Sekarang tinggal nyari bukti-bukti lain. Siapa tahu kalau ponsel Pak Nathan udah nyala, terus box punya Pak Nathan juga berhasil kita ambil, semuanya akan terkuak," jelas Ale.
"Kita harus mengungkap siapa pelakunya. Ini semua demi keadilan buat Pak Nathan," sahut Kiev. Tangan cowok itu terkepal erat.
"Justice for Jonathan," ucap Dinka.
Kiev menoleh ke arah Dinka. "Eh, cakep Din!"
"Apaan cakep?" Ale melirik Kiev tajam, mengira Kiev sedang mencoba menggoda Dinka.
"J4J! Jey for Jey! Justice for Jonathan!" jawab Kiev dengan senyum lebar.
"Apaan sih Kiev?" Dinka mengernyit bingung.
Kiev menjentikkan jari. "J4J, buat nama misi atau nama geng kita di grup Whatsapp!"
"Astagaaa!" seru Dinka dan Ale bersamaan.
***
Author's Note:
Dear, Spoilers.
Maaf kalau bab lanjutan Spoiler tertunda lumayan lama. Karena aku sedang ada kabar duka. Minggu lalu tanggal 17 Desember 2022, adik kandung aku, bernama Wildan Fadilah meninggal dunia. Jika teman-teman pembaca Spoiler tidak keberatan, mohon kirimkan doa untuk almarhum agar tenang di sana, dan dihapus dosanya, diterima segala amal ibadahnya. Amin.
Nah, sebagai gantinya kali ini aku akan upload tiga bab sekaligus lanjutan Spoiler ya.
Selamat membaca ^^
Btw, jangan lupa ya untuk selalu klik vote buat dukung SPOILER, dan share cerita ini ke temen-temen kamu ya, biar mereka ikutan baca.
Sampai ketemu di Episode selanjutnya ^^
See yaa!
Spoilove,
Lia Nurida
Buat yang pengin baca cerita aku lainnya atau kenalan dengan aku secara lebih dekat, bisa langsung follow media sosial aku berikut ini:
Wattpad: @lianurida
Instagram: @lianurida
Rakata: @lianurida
#MizanWritingBootcamp2022 #MarathonSpoiler #SpoilerNovel #KepoinSpoiler #MWBRakata

YOU ARE READING
SPOILER
Mystery / ThrillerKIEV tiba-tiba bisa melihat spoiler kejadian yang akan datang lewat proyektor tua milik kakeknya yang dia bawa ke pameran Klub Film sekolah. Awalnya menyenangkan, sampai akhirnya Kiev melihat spoiler kematian Jonathan, guru pembina Klub Film Levinem...