3.Kucing baru

426 53 89
                                    

"hallo,kucing tamvann sekarang Lo udah jadi kucing gue dan Lo harus nurut sama gue."nathan sejak tadi mengobrol dgn kucingnya tanpa henti walaupun kucingnya tidak menanggapi.

"Udah dulu ngobrolnya sekarang Lo makan terus minum obat."tiba tiba Reza masuk membawa nampan dan obat obatan.

"Ih,bentar lagi seru ini, ya ga cing?"tanya Nathan pada kucing itu. Namun tetap tidak ditanggapi. Kasian.

"Ga,makan dulu pokonya terus liat tuh kasian kucingnya tertekan denger celotehan kamu."

Nathan memandang kucing itu."emang bener ya kamu tertekan dengar celotehan aku?" Kucingnya bodo amat.

Reza menyemburkan tawa nya hingga membuat ekspresi Nathan jadi cemberut.

"Udah yok makan" Reza menawari.

"Ga mau."

"Loh kenapa? Biasanya kamu kalo makanan no satu." Reza heran tumben adiknya menolak makanan.

"Nathan ga mau makan kalo kak Reza ga minta maaf karena udah ngeledek Nathan."

"Ya Allah,ternyata gara gara tadi?"

Nathan cemberut, wajahnya semakin ditekuk "masa' kak Reza ga peka si."batinnya

"Hahahah ya Allah inget umur nathan,Lo tuh dah tua"bukannya minta maaf Reza malah semakin ngeledek.

"Oh, yaudah Nathan ga mau makan sama minum obat. Biar mati sekalian."

"Hush mulutnya, yaudah nathan maafin kakak ya,Udah ngeledekin kamu."Nathan mencoba membujuk.

"Kakak minta maafnya ga ikhlas."Nathan protes, karena cara meminta maaf Reza seperti terpaksa.

"Jadi cara minta maaf yg ikhlas tuh gimana?"tanya Reza.

"Gini nih, kakak yg baik maafin adek ya, adek udah ngeledekin kakak. adek juga banyak salah sama kakak Maafin ya."Nathan memperagakan cara meminta maaf yg benar.

"Iya dimaafin."balas reza

Nathan bingung."loh kok jadi gue yg minta maaf. Bukannya Lo ya?"

Reza cengengesan. "Hehe iya adek yg baik dan ganteng maafin kakak ya, udah ngeledekin kamu. kakak juga banyak salah sama adek. Maafin ya."

"Y."balas Nathan singkat.

Kurang ajar. Umpat Reza dalam hati.

***
Malam ini Nathan masih membaca buku pelajarannya, karena ia harus pintar seperti Reza agar dihargai oleh ayahnya. Tak berselang lama Kemudian nathan terlelap dalam tidur nya baru saja mulai bermimpi ayahnya sudah memasuki kamarnya.

"Nathan! Bangun!!" Revan mencengkram kerah baju anaknya itu, memaksanya untuk duduk. Nathan terkejut saat Revan menarik tubuhnya.

Bugh! Revan memukul perut Nathan yg membuat Nathan merasakan perutnya perih.

"Akh, sakit yah. Nathan salah apa? Kenapa ayah pukul Nathan?"

"Kenapa kamu bawa kucing itu kerumah?! Kan kamu tau ayah itu benci sama kucing!"

"Ta-tapi kan kucingnya ga ngegangguin ayah.."

"Oh! Udah berani ngejawab kamu ya! Pasti ini karena ajaran dari Clara kan?!"

"Clara ga salah yah.. kenapa ayah selalu nyalahin Clara dalam setiap hal? Dia cuma mau berteman doang sama Nathan, emangnya ga boleh?"

"Dia itu membawa pengaruh buruk buat kamu! Dia yg udah buat kamu jadi males belajar, dia juga yg udah buat kamu ngelawan ucapan ayah nathan!"

kita sama namun berbeda. (Revisi Alur.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang