13.(spesial chapter) Selamat Hari Ibu, Bunda..

224 45 150
                                    

Tuhan, akan ku kejar bahagia itu.. dan akan ku dapatkan dia. Walaupun bukan di dunia...

twins yg tak bahagia.

"Nathan.." Revan memanggil anak itu, menatap wajah damai anak itu yg tengah tertidur lelap. Matanya mulai berkaca-kaca, perasaan bersalah mulai menggerogoti dirinya. Ia ingin minta maaf, tapi ia malu karena sudah terlalu banyak menyakiti anak itu. "Maafin ayah.. ayah salah, maafin ayah nak. Ayah mau mulai semua dari awal lagi" Gumam revan lagi.

"Ayah?" Panggil Reza.

"Gawat, apa dia denger apa yg gue omongin tadi?"batin Revan

Reza mengerjap-ngerjapkan matanya yg masih merasa ngantuk. "Ayah udah lama pulang ya?"tanya Reza.

"Ohh engga, baru aja kok"

"Apa, gue jujur aja sama perasaan gue ke ayah ya? Gue jujur aja masalah sikap ayah, siapa tau dia mau berubah. eh ntar aja deh" batin Reza.
***
"Bang eja! Bangun" pekik Nathan membangunkan Reza.

"Ih, apa sih! Ganggu aja."

"Bangun, bangun. Bangun baaaaaaang" ucap Nathan sambil lompat lompat diatas kasur Reza.

"Ayoolah bangg, hari ini harii ibu. Masa' ga mau rayain bareng bunda."

"Udah deh than. Ga ada hari ibu dalam hidup gue."

"Loh, kok gitu? Jangan mentang-mentang bunda dah meninggal Abang ga mau anggep bunda lagi."ucapnya dgn raut wajah kesal.

"Eh, ga gitu. Maksud Abang tuh, ga ada hari ibu dalam hidup gue, karena semua hari dalam hidup gue tuh buat bunda gituu."

"Owalah, iya iya. Masa' perjuangan ibu cuma di hargai sekali setahun ya bang."

"Nah itu. Pinter juga adek Abang" pujinya sembari mengacak rambut Nathan.

"Iya dong, Nathan gituloh."ucap Nathan kepedean.

"Idih najis." Reza geli melihat ekspresi Adeknya, Bikin enek katanya.

"Buruan mandi bang, terus kita yasinan buat bunda. Sekalian bagi bagi makanan ke fakir miskin buat sedekah atas nama bunda. Sekalian kita kirim doa juga buat bunda disana."

Reza menanggapi ucapan Nathan dengan mata jengah, orang baru bangun langsung di suruh mandi. Ngumpulin niat dulu kali.

"Iya iya, sabar ih. Gue ngumpulin niat dulu."

"Abanggggg buruan! Aku tunggu, 10 menit belom siap, awas aja! Liat apa yang bakal terjadi."ucapnya mengancam ala ala penjahit, eh maksudnya penjahat.

"Ya elah 10 menit mana cukup."

"Satu.." Nathan menghitung mundur.

"Iya iya, ngeri amat dah jadi manusia."

"Dua.." ucap Nathan lagi.

Mendengar itu Reza langsung ngacir ke WC untuk mandi, "huh dasar! Sama adek sendiri aja takut."~zaa

***
"Abang! Buruan." Teriak Nathan dari lantai bawah.

"Iya iya sabar ini gue lagi jalan kok." Reza menuruni tangga sembari memakai jam tangannya. "Ya Udh kuy berangkat." Ajak reza

"Lama bgt sih, udh jamuran aku tuh."

"Diem, dasar bocil."

"Heh sembarangan ya!" Nathan melotot.
***
Dan disinilah mereka sekarang. Disebuah panti asuhan yg merawat anak anak yatim-piatu, ada kurang lebih 48 anak yg dirawat disini.

Reza dan Nathan membawakan sekitar 100 kotak nasi bungkus, yang dibeli dgn uang hasil patungan mereka berdua.

"Eh bang, minta lagi nasinya. Masih kurang 5 lagi nih." Ucap Nathan, ya. Dia membagikan nasi kepada sekitar± 25 anak. Dan Reza juga sama, mereka membagi anak anak itu menjadi 2 kelompok, agar mereka tak antri terlalu lama.

kita sama namun berbeda. (Revisi Alur.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang