14.Anggota Keluarga Baru

210 17 8
                                    

Bunda, akhirnya kami tau arti kebahagiaan yang sesungguhnya. Kebahagiaan yg sesungguhnya itu adalah disaat kita bisa membahagiakan orang disekitar kita.


_twins kesayangan kita semua.

Hari Nathan dan Reza sangat bahagia. Karena mereka bisa membahagiakan orang orang disekitar mereka dan ya, mereka telah mengajak seorang kakek sebatang kara tinggal bersama, mereka harap kakek itu dapat membimbing mereka menjadi lebih baik dgn cara menjadi orang tua kedua untuk mereka.

"Ayok, kita kerumah bapak buat ambil barang barangnya." Ajak Reza.

"Ayok!" Ucap Nathan antusias.

"Eh, astaghfirullah kita belom selesai bagi bagi makanannya dek."

"Iya juga, yaudah nanti aja. Kita bagiin ini dulu"

"Pak? Gapapa kan kami bagiin ini dulu? Atau bapak mau pulang duluan aja."

"Bapak ikut kalian aja nak."

"Oke pak."

***
Adzan Maghrib sudah berkumandang, sekarang mereka sedang berada di mobil dan hendak menuju kemasjid. 20 menit yang lalu, mereka baru selesai membagikan makanannya.

Sesampainya di masjid mereka langsung mengambil air wudhu, masih ada waktu yg tersisa mereka pun memutuskan untuk melakukan sholat Sunnah tahyatul masjid dahulu.

Sekitar kurang lebih 5 menit kemudian, terdengarlah suara iqomah dan shalat berjamaah pun akan segera dimulai.

15 menit berlalu, mereka sudah melaksanakan sholat, namun mereka memutuskan untuk langsung pulang dan tidak ikut berzikir dimasjid. Karena takut kemalaman sampai dirumah nanti.

***
Disinilah mereka sekarang didepan pagar rumah Revan. Satpam membukakan pagar dan mobil merekapun masuk.

Bapak itu tercengang melihat kemewahan rumah revan "nak?" Panggil bapak itu. "Ya pak, ada apa?" Tanya Reza menanggapi.

"Ini rumah atau istana?"tanyanya yg membuat mereka berdua terkekeh pelan. "Ini rumah ayah kami pak" jawab Nathan.

Bapak itu mengangguk paham, lalu bertanya lagi "Owalah oke, jadi kita kesini ngapain?"

Si kembar tersenyum kecil mendengar pertanyaan bapak itu. "Kita tinggalnya di sini pak." Terang Nathan.

"N-nanti.. ayah kalian marah, gimana?" Tanya bapak itu gugup, dia takut nanti ayah dari dua anak ini akan marah.

"Ga kok pak, ayah kami orang baik. Bapak tenang aja"

Bapak itu mengangguk, lalu melepaskan alas kakinya. "Eh pak? Kok dilepas?" Tanya Nathan bingung, kenapa bapak itu malah melepas alas kakinya.

"Kalo ga dilepas, nanti kotor dong nak." Ucap si bapak pada dua anak itu.

Si kembar tertawa pelan mendengar penuturan si bapak. "Gapapa pak. Pake aja,ga ada yg marah kok" ucap Reza tertawa pelan.

"Beneran nak?" Tanya bapak itu.

"Iya bapak ganteng.." ucap mereka sembari tertawa, bapak itu terharu hingga meneteskan air matanya. Tak ada yg pernah memperlakukannya sebaik ini bahkan itu anaknya sendiri.

"Bapak kok nangis?" Tanya Nathan sembari mengusap air mata bapak itu.

Bapak itu mengelap air matanya yg menetes lalu berbicara "Bapak terharu nak. Ga ada orang yg pernah perlakukan bapak sehangat ini."

Si kembar tersenyum melihat bapak itu, Nathan berbicara mewakili Reza. "Anggap kami anak bapak ya?  Jangan anggap kami orang asing ya pak"

"Iya pak, anggap kita anak bapak ya? Bantu kami untuk jadi lebih baik ya pak." Timbal Reza.

kita sama namun berbeda. (Revisi Alur.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang