19.Kumat

234 13 0
                                    

"Iya pak, bapak boleh kok tidur di kamar aku atau bang Reza. Gimana bapak senengnya aja, Nathan jg ga setuju bapak tidur dikamar itu." Ucap Nathan yg jg menyetujui perkataan Reza.

"Jadi sekarang bapak mau tinggal di kamar siapa pak?" Tanya Reza.

"Plis di kamar aku aja ya pak" ucap Nathan memohon.

"Ga, engga apaan sih. Bapak tidurnya di kamar aku kan pak?" Tanya Reza.

"Idih, pasti bapak mau nya turu di kamar aku kan pak?" Tanya Nathan ga mau kalah.

"Udah, udah jangan berantem." Lerai Revan.

"Bapak tidur di kamar siapa aja boleh."pak Dean membuat keputusan.

"Yaudah, kita suit aja lah yg menang, dia yg tidur sama bapak."

"Oke!"

Mereka pun suit.

"Su...it" (✌️reza)  (🤚 Nathan)

"Yah, gue kalah." Ucap Nathan.

"Yeay! bapak bakal turu di kamar gue." Ucap Reza senang.

"Yah, yaudah deh gpapa."
***
"Ayah tungguin Nathan ihh" ucap Nathan sembari berlari mengejar ayahnya yg sudah jauh di depannya.

"Ayok kejar sinii" ucap ayahnya memanggil.

"Ayah tungguin!"

"Makanyaa cepat" ucap ayah menyuruh Nathan berlari lebih cepat.

Nathan terus berlari mengejar ayahnya yg semakin jauh di depannya. Sesekali ia berhenti karena lelah.

"Hufh" Nathan menarik nafas panjang setelah ia berhasil menghampiri ayahnya.

"Ayah ihh, ga nungguin"

Saat sedang asik mengobrol dengan ayahnya, tiba-tiba saja terdengar suara dari belakang.

"Nathan!!"

"Astagfirullah!" Ucap Nathan langsung terbangun dari tidur nyenyaknya.

"Nathan." Panggil Reza lagi, namun Nathan tak menjawab.

"Nathaniel Mahardika putra" panggil Reza untuk yg kesekian kalinya.

"Ha? Kok kita disini bang? Bukannya kita di pantai ya sama ayah?" Tanya Nathan pada Reza.

"Ha? Maksud?" Tanya Reza kembali.

"Kita tadikan ke pantai, bareng sama ayah. Tadi juga kita sama bapakkan?"

"Apa sih, Lo mimpi kali."

"Ohh.. gue cuma mimpi" ucapnya sembari terkekeh sedikit.

Padahal ia sudah berharap bahwa itu kenyataan, padahal itu tidak mungkin terjadi.

"Nathan, Lo nih kalo udah tidur kayak kebo" ucap Reza mengalihkan perhatian.

"Bodoamat lah, gue mandi dulu. Udh mau terlambat kesekolah" ucap Nathan lalu berlalu pergi.
***
Hari sudah menunjukkan pukul 13.00 mereka sudah pulang dari sekolah, tapi sejak pulang sekolah tadi Reza tak kunjung keluar dari kamarnya. Hingga,  Nathan memutuskan untuk memanggil nya saja ke kamar.

"Bang Reza yuk makan." Panggil Nathan yg berada di depan pintu kamar Reza.

"Bang?" Panggilnya lagi, saat beberapa menit ia menunggu tapi tidak ada jawaban.

"Gue buka aja kali ya pintunya?"batin Nathan

Ceklek.

"Bang ayok mak--ASTAGHFIRULLAH BANG REZA!"pekik Nathan saat melihat Reza tergeletak di lantai dgn wajah yg pucat.

kita sama namun berbeda. (Revisi Alur.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang