"Za?" Panggil Nathan.
Reza hanya membalas dengan lirikan matanya. Mengisyaratkan bahwa ia sedang bertanya ada apa?
"Gue laper.." gumam Nathan pelan.
Reza menghela nafas, memang sejak dulu Nathan itu selalu saja merasa lapar, Reza berfikir bahwa Nathan itu tidak akan pernah merasa kenyang.
Kebetulan ada satu siswi yg mendengar percakapan Nathan dan Reza tadi, dan dengan keberaniannya dia menawarkan makanan nya kepada Nathan.
"Nih than, kebetulan gue tadi beli nasi uduk 2 bungkus, buat Lo aja deh yg satunya." Ucap salah satu siswi dgn kacamata dan hidung mancung nya.
"Eh, ga usah deh. Gue cuma bercanda kok, sebenarnya gue ga laper heheh." Balas Nathan dgn cengengesan.
"Yah, jadi ini gimana dong.." ucap cewe itu lesu.
"Gapapa, gue ambil kok. Makasih ya?" Ucap Nathan ramah.
Than, minimal kalo ga bisa bales perasaannya, jangan ngasih harapan lah.~zaa
"Wahh, beneran?" Ucap si gadis dgn mata berbinar.
Nathan membalasnya dgn anggukan kepala.
"Yeay! Makasih Nathan"Ucapnya girang.
"Harusnya gue yg makasih," Ucap Nathan sembari terkekeh pelan.
"Sama sama, kalo gitu gue duluan ya Nathan. Jangan lupa di makan nasinya."
"Hm."
***"Bang?" Panggil Nathan.
"Hm?"
"Ga ada sih, manggil aja."
Reza memutar bola matanya malas saat mendengar jawaban Nathan tadi.
"Bang, btww nasi uduk nya enak bgt loh." Ucap Nathan yg memakan nasi itu, karena ia sudah kelaparan. Sebenarnya, Nathan tadi cuma malu-malu, pura-pura ga mau padahal doyan.
"Iya."
"Ciee, ciee yg cemburu karena ga ada yg naksir" ucapnya sembari menjulurkan lidah berniat meledek.
"Serah Lo." Astaga Nathan, bisa-bisanya kamu lupa dengan Ngl kelas kalian yg isinya hampir semua confess pada Reza. Dan jangan lupakan sikap centil para siswi pada Reza setiap hari nya, yg begitu di bilang ga ada yg suka? Omaigatt parah si.
banyak sekali yg Confess lewat Ngl itu, bahkan sudah tidak bisa di hitung menggunakan jari. Sebenarnya tidak enak menjadi incaran semua wanita itu, tapi mau bagaimana lagipula Reza Kan paket lengkap, udah mah ganteng, pinter, baik, berakhlak, kaya, cool lagi. Cewe mana yg ga suka coba?
Nathan memang terkadang tak pernah di saring kalo ngomong, kenapa bisa-bisanya dia berkata seperti itu pada Reza? Padahal yg menyukai kakaknya lebih banyak di banding dirinya, bedanya yg suka Nathan sering nembak secara langsung, sedangkan yg suka dgn Reza hanya berani nembak lewat Ngl.
"Makanya bang, jadi orang tuh ganteng biar banyak yg suka." Nathan, pliss lah.. kalian itu kembar. Muka, badan, tinggi, semuanya sama. Cuma sikap kalian saja yg beda.
Oh ya, sekedar info, Reza memiliki tahi lalat kecil di dagunya. Persis seperti yg di miliki almarhumah ibundanya.
Sedangkan Nathan, dia tidak memiliki tahi lalat di mukanya melainkan di tangan kanannya, tahi lalatnya berada di jari kelingking nya, sama seperti Revan--Ayahnya.
Hanya saja, tahi lalat di tangan Revan ada di sebelah kiri."Jangan gt, yg suka gue lebih banyak." Jawab Reza santai.
"Y-ya, seenggaknya mereka berani lah ngomong ngomong langsung sama gue. Lah elo? Mereka natap Lo aja ga berani, lagian muka Lo serem sih. Kayak, setan. Heran jg, kok banyak ya yg ngecrushin manusia modelan setan kayak Lo."
Menyebalkan. 1 kata yg menggambarkan seorang Nathaniel Mahardika.
Reza tetaplah Reza. Ia tak menanggapi ucapan adiknya itu, ya.. walaupun ada beberapa fakta yg Nathan sebutkan.
***
Sementara Reza dan Nathan duduk di kelas, cewe yg nasi uduk nya di ambil oleh Nathan kini sedang berada di kantin.Cewe itu duduk bersama teman temannya untuk menikmati makan siang.
"Gila!!" Seru gadis itu heboh sendiri.
"Kenapa kenapa?" Tanya temannya penasaran, karena tak biasanya temennyaa yg kalem ini berubah jadi Alay.
"Kalian tauuu ga? Arghhh salting gue gila!!"
"Hah? Kenapa? Nathan nembak Lo?" Ucap salah satu temannya menebak.
"Enggak lah tolol. Kalo dia nembak gue, mungkin gue dah di UKS sekarang gara gara pingsan" ucap gadis itu sembari menoyor kepala temannya.
"Ya, jadi Kenapa Lo heboh bgt, lagian ga biasanya Lo kayak gini."
"Kalian tau ga?"
Mereka kompak menggeleng. Melihat itu si gadis berkacamata berbicara lagi. "Sini deketan, gue mau ngasih tau sesuatu."
Semua sahabatnya pun mendekat. Sang gadis langsung membisikkan sesuatu. "Tadi, Gue kan ngasih Nathan makanan" bisiknya memulai percakapan.
"Ya, terus kenapa?"
"Kalian tau ga? Makanan gue tadi... DITERIMA GILA!! MANA DIA SENYUM KE GUE LAGIII ARGHH LAMA LAMA GUE BISA GILAA!" Pekiknya yg membuat sahabat sahabatnya itu kaget.
"Astagfirullah, santai kali. Jangan teriak napa?"
"Hehe, sorry."
***
"Assalamualaikum, pak. Kami pulang""Waalaikumussalam, anak anak ayah.." ucap Revan.
"Loh, ayah tumben udah pulang kerja."
"Hehehe, ayah mau ngajak kalian liburan, sebagai permintaan maaf ayah ke kalian."
"Yeay!!" Pekik Nathan senang
"Kita mau kemana yah?!" Ucap Nathan antusias.
"Kita.. bakal ke pantai, yeay!"
"Kalian siap-siap ya, habis itu kedapur kita makan dulu."
"Wuahh makan, ada sop ayam ga ayah?" Tanya Nathan.
"Ada dong, yaudah gih sana siap-siap, bapak udah nungguin kalian tuh di dapur"
"Asiap bos!"
***
Disinilah mereka sekarang, di hotel karena mereka memutuskan untuk bermalam, lagipula besok Sabtu mereka libur.Ayahnya sudah memesan 3 kamar, untuk Reza, Nathan, dia dan pak Dean. Rencananya sih Revan ingin sekamar saja dengan pak Dean tapi, anaknya malah..
"Pak, ayok ke kamar. Kita tidurnya sekamar aja gapapa ya? Biar bapak ada yg jagain kalo butuh sesuatu malem-malem" ucap Revan."Ayah, pak Dean tidur Sama kami aja ya? Boleh ya?"
"Boleh, tapi bapaknya mau apa engga ni?" Jawab Revan, sekaligus bertanya pada pak Dean.
"Bapak ngikut aja nak. Terserah tidur dimana jg."
"Pak tidur dikamar aku aja ya?"bujuk Nathan.
"Ga pak! Pokoknya bapak tidur di kamar aku aja, ya" Ucap Reza.
"Bapak ngikut aja, terserah kalian."
"Jadi sekarang bapak mau tinggal di kamar siapa pak?" Tanya Reza.
"Plis di kamar aku aja ya pak" ucap Nathan memohon.
"Ga, engga apaan sih. Bapak tidurnya di kamar aku kan pak?" Tanya Reza.
"Idih, pasti bapak mau nya turu di kamar aku kan pak?" Tanya Nathan ga mau kalah.
Bersambung..
Wah, berantem nih mereka. Kira kira pak Dean bakalan tidur di kamar siapa ya?? Hayoo ada yg bisa nebak??
KAMU SEDANG MEMBACA
kita sama namun berbeda. (Revisi Alur.)
Genç Kurgusederhana,kisah dua kakak adik kembar yg memiliki banyak perbedaan. Perbedaan nasib yg membuat mereka sengsara. Masalah yg hadir dalam hidup mereka pernah membuat mereka berfikir untuk mengakhiri hidup mereka. Hasil pemikiran sendiri. Hak cipta dili...