1

5.9K 287 21
                                    

"suit....suittt"

Siulan datang saat seorang gadis dengan seragam putih abu-abu keluar dari perumahan elit. Bibirnya yg merah nampak menggoda dan menggemaskan.

Lagi dan untuk kesekian kali ,gadis itu hanya mengabaikan siulan itu dengan dagu terangkat cuek.

Rambut yg biasa tergerai lurus melambai mengikuti setiap langkah kakinya yg ringan. Bandana bentuk bunga membuatnya tampak lebih menarik dan cantik.

"Pagi, baby"

suara serak yg khas keluar dari mulut seorang pemuda. Jaket hitam bertulis
'savage' di punggung membuat lelaki itu tampak lebih seperti preman daripada anak sekolahan.

Meski begitu, Jeno terbilang lelaki yg sangat tampan yg memancarkan aura maskulin. Bukan tipe yg memiliki otot-otot besar di tubuh nya, tapi lebih seperti serigala.

Lelaki itu bergerak luwes dengan tubuh langsing dan otot menonjol di tempat yg tepat, meski tidak terlalu kentara dengan jaket yg di kenakan nya saat ini. Tetapi dada bidang dan bahu lebar nya telah menunjukkan hal tersebut.

Jeno turun dari atas motor ninja yg tengah ia panaskan secara sengaja di depan pintu gerbang rumah yg secara kebetulan memang berhadapan langsung dengan rumah gadis yg telah lama ia panggil baby.

"Berangkat bareng gue yuk" lelaki itu meraih pergelangan tangan haechan,
Menahan tubuh rampingnya untuk masuk ke dalam mobil.

Haechan mengangkat kepala nya terarah langsung pada tubuh jangkung Jeno.

Haechan mendelik dingin bercampur jijik saat lelaki itu menyentuh tangan nya.

"Ihh, nggak usah pegang-pegang haechan!"

Jeno tertawa mendengar nada jijik dan gemas haechan. Gadis itu selalu menyebut nama nya sendiri jika sedang berbicara. Seperti anak kecil yg manja, dan memang itulah haechan. Manja dan menggemaskan

"Aw....sakit" Jeno pura-pura kesakitan saat haechan mencubit tangan nya.

"Kalau nggak boleh pegang,
gimana kalau gue cium?" Jeno menyentuh bibir haechan dengan berani, serta Merta membuat gadis itu langsung bergerak menjauhinya.

"Ih-ihh! Ma-ma! Mama!" Haechan berteriak histeris dan berlari kembali ke dalam rumah, yg kemudian di sambut oleh seorang wanita yg memiliki perawakan serupa seperti haechan saat ini.

"Ada apa haechan?" Wanita itu mengusap puncak kepala haechan dengan lembut.

"Mama! Jeno mau cium haechan!" Gadis itu bersembunyi di balik tubuh ibunya dengan aura permusuhan di wajah nya.

Jeno berjalan mendekat dengan senyum terusung lebar.

"Pagi, Tante" Jeno membungkuk ramah dan mencium tangan Kyungsoo, ibu haechan.

Saat menundukkan kepala nya.
Jeno sekilas mengedipkan sebelah mata nya kepada haechan.

"Ih, mamah! Jeno...."

"Cukup, haechan. Kamu salah paham dengan sikap manis Jeno. Mana mungkin anak sebaik Jeno bersikap seperti itu"

"Ih, tapi mah..."

"Sekarang sudah hampir jam tujuh,
Sayang. Sana berangkat , nanti telat"Kyungsoo kemudian memanggil Taemin untuk segera mengantar haechan ke sekolah.

Setelah Taemin datang, Kyungsoo kembali masuk ke dalam rumah, meninggalkan haechan dan jeno sendirian di halaman.

Tidak ingin berurusan lebih jauh dengan Jeno, haechan berjalan cepat, nyaris berlari menuju ke dalam mobil. Ia takut jika jeno kembali mengancamnya lagi.

Making LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang