25

1.6K 110 0
                                    

Haechan terus mengusap bibirnya yg selama beberapa hari ini di cium oleh Jeno.

Haechan merasa bibirnya Makin bengkak karena ulah lelaki itu.
Belum lagi dengan payudara nya yg entah kenapa semakin bengkak karena ulahnya.

Haechan menarik nafas dan mereka frustasi karena bukannya mendengar penjelasan Bu Tiffany di depan kelas,
Haechan merasa memikirkan jeno yg saat ini mungkin masih membolos.

Jeno....

"Jadi dulu haechan suka sama Jeno"

Haechan menulis nama Jeno di bukunya hingga berlembar-lembar.
Haechan Tak sedikitpun fokus sampai bel tanda berakhirnya jam sekolah berbunyi.

Semuanya bersorak-sorai seolah sekolah adalah penjara bagi mereka .

"Chan, gue hari ada ekstra taekwondo" Asahi menepuk bahu haechan, gue pergi duluan ya!"

"Hmm..."haechan mengangguk dan melihat Asahi berlari kelas , meninggalkannya sendirian.

"Oke. Haechan juga mau pulang!" Ucapnya ceria sambil memakai Tas ransel nya.

Saat haechan keluar dari dalam kelas , spontan ia mundur .

"Pulang bareng gue yuk, Chan"sanha datang sambil berdiri di depan pintu.

"Aku mau kamu jauhi sanha. Dia jauh lebih buruk dari yg kamu kira, haechan "

Tiba-tiba haechan teringat dengan ucapan Jeno.

"Ehm...haechan pulang sendiri aja"

"Jangan nolak gue, Chan. Gue kangen banget sama Lo" sanha masuk ke kelas dan merentangkan kedua tangan nya berniat memeluk haechan.

Haechan repleks mundur menjauhi sanha ,"jangan...

"Mau Lo apain cewek gue!" Jeno datang sambil menarik kerah bagian belakang milik sanha, lalu mendorong tubuhnya untuk menjauhi haechan.

Sanha Tampak murka, namun Jeno jauh lebih murka dari ini.

"Sekali lagi Lo coba sentuh haechan, gue patahin tangan Lo!" Ucap Jeno seraya menarik tangan haechan pergi.

Haechan mengikuti langkah lebar Jeno dengan tersengal.

"Jeno, pelan-pelan dong"

Jeno menoleh sambil memaksa dirinya untuk tersenyum, "sorry"

Jeno memelankan langkah, lalu mempersilahkan haechan masuk ke dalam mobil nya.

***

"Ssshhh....auhhh...jeno udah dong mainnya....tunggu sampai kita nikah" haechan meremas lengan Jeno yg saat ini dengan jari-jari nya yg kasar dan lincah memainkan kewanitaan nya.

Jeno tersenyum mesum, "kalau gitu, nikah sekarang yuk, baby"

"Aahhh....Jeno!" Haechan mengigit bibirnya menahan untuk tidak mengerang saat jari-jari milik jeno semakin sensitif mengoyak organ intimnya hingga menyentuh titik sensitif.

Jeno benar-benar lihai mempermainkan haechan, padahal lelaki itu berada dalam posisi mengendarai mobil. Satu tangan fokus pada putar kemudi ,sementara tangan yg lain fokus pada area virgin haechan.

"Kenapa, baby?" Jeno merasakan vagina milik haechan berkedut.

"Haechan...nggak kuatth... ashhh!" Haechan semakin keras mengerang dan mencengkram pergelangan tangan Jeno.

"Mau aku masukin?" Tanya Jeno seraya menepikan mobilnya ke tempat yg cukup sepi.







TBC

Making LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang